Getuk Magelang, Camilan Manis yang Bikin Kangen
Kalau main ke Magelang, selain pemandangan gunungnya yang keren, ada satu hal yang wajib dicoba: getuk. Camilan ini punya rasa manis legit, tekstur lembut, dan warna-warni yang cantik. Buat warga Magelang, getuk udah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari, entah sebagai teman minum teh sore atau suguhan saat ada tamu datang.
Asal Usul Getuk yang Sederhana Tapi Berkesan
Getuk lahir dari kreativitas masyarakat Jawa yang memanfaatkan singkong sebagai bahan utama. Dulu, singkong banyak ditanam karena mudah dibudidayakan dan murah. Untuk bikin rasanya lebih nikmat, singkong direbus lalu dihaluskan, dicampur gula, dan dibentuk cantik. Dari sinilah getuk mulai dikenal, dan Magelang jadi salah satu kota yang mempopulerkannya.
Kenapa Getuk Magelang Berbeda dari Getuk Lainnya?
Meski di daerah lain juga ada getuk, versi Magelang punya ciri khas yang bikin dia istimewa.
-
Warna-warni cantik – biasanya ada kombinasi putih, merah muda, dan hijau yang menggoda mata.
-
Taburan kelapa parut – bikin rasa gurihnya seimbang dengan manisnya singkong.
-
Tekstur halus – karena diolah dengan telaten, hasilnya lembut dan gampang dikunyah.
Proses Membuat Getuk yang Penuh Kesabaran
Bikin getuk nggak bisa buru-buru. Singkong harus direbus sampai empuk, lalu dihaluskan selagi hangat supaya teksturnya halus. Gula merah atau gula pasir ditambahkan sesuai selera manis. Setelah itu adonan dibagi jadi beberapa bagian dan diberi pewarna alami, seperti daun pandan untuk hijau atau ubi ungu untuk warna ungu alami. Terakhir, adonan disusun rapi, dipotong, dan ditaburi kelapa parut.
Getuk Goreng vs Getuk Basah
Di Magelang, kamu bisa menemukan beberapa varian getuk:
-
Getuk Basah – getuk yang langsung dimakan setelah dibuat, rasanya lembut dan segar.
-
Getuk Goreng – getuk yang digoreng sehingga bagian luarnya renyah tapi dalamnya tetap lembut, biasanya punya rasa manis gurih yang unik.
Getuk Sebagai Oleh-oleh Khas Magelang
Banyak wisatawan yang menjadikan getuk sebagai oleh-oleh. Selain harganya terjangkau, getuk juga punya kemasan cantik dan tahan cukup lama, terutama kalau jenisnya getuk kering atau getuk goreng. Di sepanjang jalan menuju Magelang, banyak toko oleh-oleh yang memajang getuk berwarna-warni di etalase mereka.
Filosofi di Balik Sederhananya Getuk
Bagi orang Jawa, getuk bukan cuma camilan. Kesederhanaannya menggambarkan kehidupan yang apa adanya tapi tetap indah. Warna-warni getuk juga dianggap sebagai simbol keragaman yang berpadu harmonis. Makanya, banyak acara adat atau kumpul keluarga yang nggak lengkap tanpa suguhan getuk.
Tips Menikmati Getuk Biar Lebih Mantap
Supaya sensasi makan getuk makin nikmat, coba cara ini:
-
Makan selagi segar – terutama getuk basah, supaya kelapa parutnya masih harum.
-
Simpan di tempat sejuk – biar tahan lebih lama dan tetap lembut.
-
Padukan dengan teh atau kopi – rasa manis getuk berpadu pas dengan minuman hangat.
Penutup: Manisnya Tradisi yang Tak Lekang Waktu
Getuk Magelang adalah bukti kalau camilan sederhana bisa jadi warisan kuliner yang membanggakan. Setiap gigitan membawa rasa manis yang bikin senyum, sekaligus cerita panjang tentang tradisi dan kesederhanaan masyarakat Jawa. Jadi, kalau kamu ke Magelang, jangan pulang sebelum bawa pulang manisnya warna-warni tradisional ini.
Tinggalkan Balasan