Tarian Zapin

Tarian Zapin merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Melayu yang penuh semangat dan memiliki nilai budaya yang tinggi. Di Tanjungpinang dan wilayah Kepulauan Riau, Zapin masih ditampilkan dalam berbagai acara adat, festival budaya, hingga pertunjukan seni modern.


🔊 Asal Usul Tarian Zapin

Zapin berasal dari kata Arab “zafin” yang berarti gerakan tari. Tarian ini pertama kali di bawa ke wilayah Melayu oleh para pedagang dan ulama dari Timur Tengah, khususnya Yaman, pada abad ke-16.

Awalnya, tarian ini di tujukan sebagai media dakwah yang menyampaikan nilai-nilai Islam. Seiring waktu, Zapin bertransformasi menjadi bentuk seni pertunjukan yang meriah, namun tetap mengandung pesan moral dan religius.


💃 Ciri Khas Gerakan Zapin

Zapin memiliki gerakan ritmis yang cepat dan energik, dengan pola langkah kaki yang berpadu dengan iringan musik tradisional. Biasanya di bawakan secara berpasangan oleh laki-laki, namun kini juga sering di tampilkan campuran pria dan wanita.

Gerakan Zapin meliputi:

  • Langkah mundur dan maju dengan tempo teratur

  • Putaran kaki dan tubuh membentuk lingkaran

  • Ekspresi wajah yang dinamis dan komunikatif

Gerakan-gerakan ini melambangkan semangat, disiplin, dan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat Melayu.


🎶 Musik Pengiring Tarian Zapin

Zapin biasanya diiringi oleh alat musik tradisional seperti:

  • Gambus – alat musik petik mirip gitar

  • Marwas – semacam gendang kecil berirama tajam

  • Biola – menghasilkan nada-nada melodis yang khas

Musik Zapin memiliki irama yang hidup, cepat, dan mengajak penonton ikut merasakan semangat tariannya. Lirik lagu pengiring Zapin umumnya berupa puisi atau syair dengan pesan moral, sosial, atau keagamaan.


🧭 Zapin di Tanjungpinang: Lestari dan Dicintai

Di Tanjungpinang, Zapin bukan sekadar pertunjukan seni, tapi juga bagian dari kehidupan. Tarian ini di ajarkan sejak dini di sekolah-sekolah, sanggar seni, dan sering di tampilkan dalam acara-acara seperti:

  • Penyambutan tamu resmi

  • Pernikahan adat Melayu

  • Festival Budaya Melayu

  • Lomba kesenian antar pelajar

Zapin di anggap sebagai “denyut nadi” budaya Melayu karena berhasil memadukan seni, dakwah, dan kebersamaan dalam satu pertunjukan.


✅ Kesimpulan

Tarian Zapin adalah representasi dari energi budaya Melayu yang hidup, dinamis, dan sarat makna. Ia bukan hanya bentuk hiburan, tapi juga jembatan antar generasi dalam menjaga nilai dan jati diri.

Jika kamu berkunjung ke Tanjungpinang, sempatkanlah menyaksikan pertunjukan Zapin. Kamu tak hanya melihat tarian—kamu menyaksikan semangat budaya yang terus berdetak.

“Langkah teratur dalam Zapin,
Iramanya mendidik hati.
Budaya Melayu bukan tinggal angin,
Tapi hidup di setiap tari.”