Kategori: Makanan Khas Daerah

Gulai Taboh: Santan Kental dalam Sajian Warisan Khas Lampung

Produk Wisata Gulai Iwa Taboh/gulai Taboh Tuhuk

Gulai Taboh, Masakan Tradisional yang Bikin Kangen Rumah

Kalau kamu pernah tinggal di Lampung atau punya keluarga dari sana, pasti nggak asing dengan Gulai Taboh. Masakan ini sering hadir di meja makan, apalagi pas acara kumpul keluarga atau hari besar.

Gulai Taboh itu kaya banget akan rasa. Kuahnya kental dari santan, isinya bisa ikan, kacang-kacangan, atau rebung. Rasanya gurih, sedikit manis, dan penuh rempah—bikin pengen nambah nasi terus!


Bahan Utama yang Bikin Gurihnya Nempel di Lidah

Salah satu hal yang bikin Gulai ini beda dari gulai daerah lain adalah kombinasi bahan-bahannya. Ini beberapa yang paling umum:

  • Santan kental, bahan utama yang jadi ciri khas

  • Ikan laut atau ikan sungai, biasanya ikan asap atau ikan tenggiri

  • Kacang-kacangan, seperti kacang hijau atau kacang merah

  • Rebung atau keladi, untuk tekstur dan rasa yang unik

  • Rempah-rempah, seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, lengkuas, dan daun salam

Dari kombinasi ini aja udah kelihatan betapa kayanya rasa yang bakal kita dapetin.


Cara Masak yang Gampang di Rumah

Buat kamu yang mau coba bikin sendiri di rumah, nggak perlu takut ribet. Cara masaknya mirip kayak gulai biasa, cuma bahan isinya aja yang khas.

Langkah-langkah sederhana:

  1. Tumis bumbu halus sampai harum.

  2. Masukkan santan dan aduk pelan biar nggak pecah.

  3. Tambahkan ikan, kacang, atau rebung sesuai selera.

  4. Masak sampai semua bahan empuk dan bumbu meresap.

  5. Koreksi rasa, dan sajikan hangat dengan nasi.

Mudah, kan? Asal santannya bagus dan bumbunya pas, dijamin enak!


Bukan Cuma Enak, Tapi Juga Punya Nilai Budaya

Gulai Taboh bukan cuma soal rasa, tapi juga bagian dari identitas budaya masyarakat Lampung. Makanan ini sering disajikan di acara adat, seperti pernikahan, khitanan, atau syukuran keluarga.

Maknanya dalam banget. Kuah santan yang kental melambangkan kekeluargaan yang erat. Bahan-bahan dari alam juga menunjukkan kedekatan masyarakat Lampung dengan alam sekitar.

Jadi, makan Gulai Taboh itu juga bagian dari merasakan tradisi.


Cocok Buat Semua Kalangan, dari Anak-anak Sampai Orang Tua

Rasa Gulai ini yang gurih dan lembut bikin makanan ini bisa dinikmati semua umur. Anak-anak biasanya suka karena nggak terlalu pedas. Orang tua suka karena aromanya harum dan bahan-bahannya sehat.

Kamu juga bisa variasikan isinya sesuai selera keluarga, misalnya pakai tahu, tempe, atau telur buat alternatif yang lebih ekonomis.


Gulai Taboh dan Potensi Kuliner Daerah

Dengan segala kelezatannya, Gulai ini punya potensi besar untuk dipromosikan ke luar daerah, bahkan ke luar negeri. Sayangnya, makanan ini masih belum terlalu dikenal secara nasional.

Padahal, kalau dipasarkan dengan baik, Gulai ini bisa jadi ikon kuliner Lampung seperti halnya Rendang di Padang atau Gudeg di Jogja. Sudah banyak rumah makan yang mulai mengenalkannya ke pelanggan dari luar kota, dan responnya positif banget!


Tips Menikmati Gulai Taboh Biar Makin Mantap

Biar pengalaman makan Gulai Taboh makin maksimal, coba deh tips ini:

  • Sajikan hangat, langsung dari panci ke piring

  • Makan bareng nasi putih dan sambal terasi

  • Tambahkan lalapan segar kayak timun atau daun kemangi

  • Minum teh hangat setelahnya biar segar

Dengan cara ini, kamu bisa benar-benar menikmati rasa otentik dari makanan khas Lampung ini.


Penutup: Lestarikan Gulai Taboh, Lestarikan Budaya

Gulai Taboh adalah bukti bahwa makanan tradisional punya cita rasa yang tak kalah dari masakan modern. Di balik kuah santan yang lezat, ada nilai sejarah dan kebersamaan yang patut kita jaga.

Sebagai generasi sekarang, kita bisa bantu lestarikan Gulai Taboh dengan:

  • Masak sendiri di rumah

  • Ajak teman non-Lampung buat nyobain

  • Posting di media sosial atau blog

  • Dukung UMKM kuliner lokal

Yuk, jangan cuma bangga sama makanan luar negeri. Saatnya angkat makanan khas daerah sendiri, mulai dari Gulai Taboh!

Seruit: Perpaduan Rasa Asam, Pedas, dan Tradisi Khas Lampung

Menelusuri Cita Rasa Khas Lampung : Seruit, Sajian Tradisional yang Tetap  Eksis di Tengah Arus Modernisasi

Apa Itu Seruit? Yuk, Kenalan Dulu!

Kalau kamu jalan-jalan ke Lampung, salah satu makanan wisatatpikota.id yang wajib kamu coba adalah Seruit. Makanan ini bukan cuma soal rasa, tapi juga soal budaya. Makanan ini biasanya disajikan saat ada acara keluarga besar, kumpul-kumpul, atau pesta adat. Bisa dibilang, Seruit itu makanan yang bikin orang makin akrab satu sama lain.

Seruit sendiri adalah olahan ikan yang digoreng atau dibakar, lalu dicampur dengan sambal terasi, tempoyak (fermentasi durian), dan kadang ditambah mangga muda atau lalapan segar. Rasanya? Perpaduan pedas, asam, dan segar yang bikin nagih!


Bahan Utama yang Bikin Khas

Salah satu alasan kenapa makanan ini punya rasa yang khas banget adalah bahan-bahannya. Berikut beberapa komponen utama makanan ini:

  • Ikan sungai seperti baung, nila, atau belida

  • Sambal terasi yang pedas dan harum

  • Tempoyak, yaitu durian fermentasi yang jadi ciri khas masakan Lampung

  • Mangga muda, sebagai pelengkap rasa asam segar

  • Lalapan segar seperti kemangi, mentimun, dan daun singkong

Kalau bahan-bahan ini udah lengkap, dijamin Seruit-nya makin mantap!


Cara Makan Seruit yang Bikin Seru

Yang bikin makanan ini menarik bukan cuma rasanya, tapi juga cara makannya. Biasanya Seruit dimakan rame-rame, dengan piring besar di tengah, dan semua orang ambil bareng. Nggak pakai gengsi, justru makin kompak!

Caranya gampang:

  1. Ambil ikan yang sudah digoreng atau dibakar.

  2. Campurkan sambal dan tempoyak sesuai selera.

  3. Tambahkan potongan mangga muda kalau suka rasa asam.

  4. Makan bareng nasi hangat dan lalapan segar.

Rasa pedas, asam, gurih, dan aroma khas tempoyak benar-benar menggoda!


Makna Budaya di Balik Seruit

Seruit bukan sekadar makanan, tapi juga simbol kebersamaan dalam budaya Lampung. Di setiap acara adat, makanan ini hampir selalu ada. Ini menunjukkan kalau masyarakat Lampung sangat menjunjung tinggi nilai kekeluargaan.

Bahkan, ada istilah “nyeruit” yang berarti makan bareng dengan suasana akrab dan santai. Jadi, bukan cuma makan, tapi juga jadi ajang ngobrol dan mempererat silaturahmi.


Bisa Dibuat Sendiri di Rumah, Lho!

Nggak harus ke Lampung buat coba makanan ini. Kamu bisa banget bikin sendiri di rumah. Bahannya gampang dicari, dan cara buatnya juga simpel.

Tips sederhana bikin Seruit:

  • Pilih ikan segar dan bumbu yang berkualitas

  • Gunakan tempoyak asli untuk rasa yang maksimal

  • Jangan lupa sambal yang pedasnya sesuai selera

  • Nikmati bersama nasi hangat dan sayuran segar

Cobain deh sesekali bikin Seruit di rumah, pasti jadi menu favorit keluarga!


Warisan Kuliner yang Harus Dilestarikan

Di era modern ini, penting banget buat tetap melestarikan kuliner tradisional seperti Seruit. Selain enak, makanan ini juga punya nilai budaya tinggi yang nggak bisa digantikan.

Mau itu untuk promosi pariwisata, edukasi budaya, atau sekadar memperkenalkan makanan nusantara, makanan ini layak dapat tempat spesial. Kita sebagai generasi muda bisa mulai dari hal kecil: mengenalkan makanan ini lewat media sosial, blog, atau bahkan video masak.


Penutup: Yuk, Lestarikan Seruit!

Seruit adalah bukti bahwa makanan bisa jadi jembatan budaya. Rasanya yang unik — perpaduan asam, pedas, gurih, dan segar — benar-benar mencerminkan kekayaan kuliner Indonesia, khususnya Lampung.

Kalau kamu belum pernah coba, sekarang saatnya! Entah itu di restoran khas Lampung atau bikin sendiri di rumah, Seruit dijamin bakal bikin lidahmu jatuh cinta.

Pempek Bangka: Lebih dari Sekadar Ikan dan Sagu

Pempek Bangka, Suryakencana Bogor - GoFood

1. Pempek Bangka, Apa Bedanya dari Palembang?

Pempek pasti identik dengan Palembang https://wisatatpikota.id/ , tapi tahukah kamu kalau Bangka punya versi pempeknya sendiri yang gak kalah lezat? Pempek Bangka punya ciri khas unik yang beda dari makanan ini.

Kalau pempek Palembang terkenal dengan kuah cuko yang manis asam pedas, pempek ini justru punya rasa yang sedikit berbeda, dengan bumbu yang lebih gurih dan tekstur yang lebih kenyal. Jadi, ini bukan sekadar ikan dan sagu biasa, tapi perpaduan rasa yang khas banget.


2. Bahan Utama yang Berkualitas

Rahasia makanan ini ada di bahan bakunya. Ikan yang dipakai biasanya ikan laut segar seperti ikan tenggiri, ikan selar, atau ikan kembung. Sedangkan sagu yang dipakai berasal dari sagu lokal Bangka yang kualitasnya sangat bagus.

Karena bahan dasarnya segar dan alami, rasa makanan ini jadi makin enak dan gak amis. Jadi kalau kamu makan pempek ini, kamu bisa merasakan kenikmatan bahan asli laut dan hutan Bangka dalam satu gigitan.


3. Ragam Pempek Bangka yang Bikin Penasaran

Pempek Bangka itu bukan cuma satu jenis loh. Ada berbagai macam varian yang bikin kamu pengen coba semuanya. Contohnya:

  • Kapal Selam yang isi telur,

  • Lenjer yang panjang dan kenyal,

  • Adaan yang digoreng dengan tekstur agak renyah di luar,

  • dan Kulit yang dibuat dari kulit ikan.

Setiap jenis punya keunikan rasa dan tekstur yang bikin lidah kamu bergoyang.


4. Kuah Cuko Versi Bangka: Sedikit Berbeda tapi Tetap Mantap

Yang membedakan makanan ini adalah kuah cuko-nya. Kuah ini lebih kental, lebih gurih, dan biasanya tidak terlalu pedas seperti di Palembang.

Kadang juga ditambah dengan sedikit kaldu ikan atau rempah khas Bangka yang membuat rasa kuah semakin kaya. Jadi, meskipun kuahnya berbeda, tetap cocok banget dipadukan dengan makanan ini yang kenyal dan gurih.


5. Makan Pempek Bangka, Gak Cuma Lidah yang Senang Tapi Juga Kenangan

Makan pempek Bangka itu bukan cuma soal rasa. Biasanya, pempek jadi makanan yang disantap bareng keluarga atau teman dekat. Suasana makan yang santai dan penuh canda tawa bikin pengalaman makan makin berkesan.

Kalau kamu lagi di Bangka, cobain deh makanan ini di warung-warung lokal, rasakan suasana asli yang nggak bisa kamu dapatkan di kota besar. Dijamin, kamu bakal bawa pulang kenangan manis.


6. Cara Membuat yang Sederhana tapi Istimewa

Kalau kamu pengen coba bikin sendiri, resep makanan ini sebenarnya cukup mudah. Intinya adalah:

  • Menghaluskan ikan segar,

  • Mencampur dengan sagu, garam, dan bawang putih,

  • Membentuk adonan sesuai jenis pempek,

  • Direbus sampai matang, lalu digoreng atau langsung disajikan.

Yang penting, pilih ikan segar dan sagu berkualitas. Biar rasa pempek kamu mirip dengan aslinya!


7. Pempek Bangka, Oleh-Oleh Favorit yang Praktis

Kalau kamu ke Bangka, makanan ini juga bisa jadi oleh-oleh lho. Banyak penjual yang menyediakan pempek dalam kemasan vakum agar tahan lama dan mudah dibawa pulang.

Bisa kamu simpan di kulkas atau bahkan dikirim ke kota asalmu. Jadi teman dan keluarga di rumah juga bisa ikutan menikmati lezatnya makanan ini.


8. Tips Supaya Nikmat Makan Pempek Bangka

Supaya kamu makin puas makan pempek Bangka, coba tips ini:

  • Santap saat masih hangat, supaya tekstur makanan ini tetap kenyal.

  • Jangan lupa cocol kuah cuko yang khas, jangan terlalu banyak tapi juga jangan sedikit.

  • Tambahkan irisan timun segar sebagai pelengkap supaya rasanya makin seimbang.

Makan pempek bukan cuma soal makanan, tapi soal menikmati setiap detik kenikmatannya.


9. Pempek Bangka, Lebih dari Sekadar Makanan

Makanan ini adalah simbol kebudayaan dan kekayaan rasa dari Pulau Bangka. Dari bahan alami sampai tradisi cara makannya, semuanya jadi bagian dari cerita yang unik dan menarik.

Siput Gonggong: Sensasi Laut Bangka yang Tak Terlupakan

6 Fakta Menarik tentang Gonggong yang Perlu Anda Ketahui - Pinang Paleo

1. Apa Itu Siput Gonggong? Bukan Siput Biasa!

Kalau kamu ke Bangka, ada satu makanan laut yang wajib banget dicoba: siput gonggong. Jangan bayangin siput https://wisatatpikota.id/ yang biasa kamu lihat di kebun, ya. Siput gonggong ini beda. Bentuknya mirip keong laut, tapi lebih besar dan punya rasa gurih yang khas banget.

Siput ini hidup di perairan dangkal sekitar Bangka dan Belitung. Biasanya, gonggong dimasak dengan cara direbus lalu dimakan pakai saus atau sambal. Cara makannya juga unik, kamu pakai tusuk gigi buat ngeluarin dagingnya dari cangkang. Seru banget, lho!


2. Asal-Usul Nama “Gonggong”

Banyak orang penasaran, kenapa dinamain “gonggong”? Ternyata, nama ini datang dari suara si siput saat direbus. Katanya, siput ini mengeluarkan suara seperti gonggongan kecil waktu dimasak—makanya disebut gonggong. Unik, ya?

Walaupun belum ada bukti ilmiah yang jelas soal suara itu, masyarakat Bangka udah lama kenal siput ini dengan nama tersebut. Nama yang gampang diingat dan bikin penasaran!


3. Rasanya? Gurih, Kenyal, dan Bikin Nagih!

Bicara soal rasa, siput gonggong tuh punya tekstur kenyal mirip cumi, tapi dengan cita rasa yang lebih lembut dan gurih. Biasanya disajikan dengan sambal terasi atau saus kacang. Wah, mantap banget deh!

Buat kamu yang baru pertama kali coba, mungkin butuh waktu buat terbiasa sama teksturnya. Tapi sekali suka, bisa ketagihan! Cocok banget buat cemilan sore atau pendamping makan nasi.


4. Cara Makan yang Unik dan Asik

Makan siput gonggong juga ada seninya, lho! Biasanya disajikan dalam keadaan utuh, masih dalam cangkangnya. Nah, kamu harus pakai tusuk gigi buat ‘mancing’ dagingnya keluar. Sensasi tarik-menarik ini justru jadi daya tarik tersendiri.

Biar makin asik, makan gonggong rame-rame bareng teman atau keluarga. Sambil ngobrol santai, rebutan siput juga bisa jadi momen seru. Dijamin jadi pengalaman kuliner yang nggak terlupakan!


5. Dimana Bisa Menemukan Siput Gonggong?

Kalau kamu berkunjung ke Bangka atau Belitung, kamu bisa nemuin siput gonggong ini di banyak warung makan seafood atau pasar tradisional. Harganya pun cukup terjangkau, jadi nggak bikin kantong jebol.

Beberapa tempat makan bahkan menjadikan gonggong sebagai menu andalan. Biasanya, satu porsi isi 10-15 siput. Udah kenyang, puas, dan pastinya dapet pengalaman makan yang beda dari biasanya.


6. Kandungan Gizi dan Manfaatnya

Bukan cuma enak, siput ini juga punya banyak manfaat. Daging siput ini kaya akan protein, rendah lemak, dan mengandung omega-3. Cocok banget buat kamu yang lagi diet atau mau jaga kesehatan.

Selain itu, gonggong juga dipercaya bisa bantu tingkatkan stamina. Nggak heran kalau makanan ini juga digemari oleh orang tua karena dianggap menyehatkan.


7. Oleh-Oleh Khas yang Wajib Dibawa Pulang

Selain dimakan langsung, sekarang udah banyak olahan siput gonggong yang dikemas buat oleh-oleh. Mulai dari gonggong beku, keripik rasa gonggong, sampai abon gonggong. Praktis banget buat dibawa pulang.

Pekasem: Rasa Asam Gurih Khas Bangka yang Mendalam

Sip Lah, Pekasam Teritip Sudah Sah Jadi Kekayaan Intelektual Warga Basel –  Media Pemberitaan Online

1. Apa Itu Pekasem? Kenalan Dulu Yuk!

Kalau kamu pernah dengar tentang makanan fermentasi khas Bangka, pasti nggak asing sama Pekasem. Pekasem https://wisatatpikota.id/ ini makanan yang terbuat dari fermentasi ikan dan beberapa bahan alami lainnya. Rasanya unik banget, asam dan gurih, cocok buat teman makan nasi atau lauk-pauk.

Biasanya makanan ini hadir dalam bentuk padat, warnanya coklat kehitaman dan beraroma khas fermentasi yang kuat. Meski baunya tajam, justru itu yang bikin banyak orang jatuh cinta sama camilan tradisional ini.


2. Cara Membuat Pekasem yang Simpel Tapi Butuh Kesabaran

Proses pembuatan makanan ini nggak ribet, tapi butuh waktu fermentasi beberapa minggu supaya rasa asam gurihnya muncul sempurna. Biasanya ikan segar seperti ikan selar atau ikan tenggiri dicampur dengan beras, garam, dan rempah tertentu. Setelah dicampur, semua bahan dikemas dan didiamkan di suhu ruang.

Proses fermentasi inilah yang bikin makanan ini berbeda dengan makanan lain. Selama beberapa minggu, bakteri alami mengubah rasa ikan jadi asam dan gurih yang mendalam. Makanya Pekasem sering disebut “rahasia rasa Bangka”.


3. Pekasem, Pelengkap Makanan yang Bikin Nagih

Makanan ini biasanya dimakan sebagai pelengkap lauk. Kamu bisa goreng sebentar untuk mengurangi aroma fermentasi yang tajam, lalu disajikan bersama nasi hangat, sambal, dan sayur. Rasanya pas banget buat yang suka rasa asam tapi tetap gurih.

Banyak juga yang pakai Pekasem buat campuran sambal atau tumisan biar makin nendang. Jadi, makanan ini bukan cuma camilan tapi juga bahan dapur serbaguna.


4. Kenapa Cuma Ada di Bangka?

Pekasem jadi makanan khas Bangka karena daerah ini kaya akan hasil laut dan punya tradisi fermentasi yang kuat. Proses fermentasi sebenarnya sudah dikenal sejak lama sebagai cara mengawetkan ikan di daerah pesisir.

Selain itu, bahan-bahan alami yang ada di Bangka, seperti jenis ikan dan rempah lokal, bikin rasa makanan ini nggak bisa ditiru di tempat lain. Jadi, kalau kamu pengen coba rasa asam gurih yang asli, datang langsung ke Bangka atau cari makanan ini dari produsen lokal yang terpercaya.


5. Manfaat Sehat dari Pekasem yang Jarang Diketahui

Selain rasanya yang enak, makanan ini juga punya manfaat sehat. Karena proses fermentasi, makanan ini mengandung probiotik alami yang baik buat pencernaan. Kalau dimakan dalam porsi wajar, Pekasem bisa bantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus.

Tapi, tetap ingat ya, karena makanan ini juga mengandung garam cukup tinggi, jangan dikonsumsi berlebihan supaya tubuh tetap sehat.


6. Tips Menyimpan Agar Tetap Awet

Kalau kamu beli Pekasem biasanya dalam bentuk kering atau basah. Simpan makanan ini di tempat yang kering dan tertutup rapat supaya aroma dan rasanya tetap terjaga. Kalau sudah dibuka, lebih baik disimpan di kulkas agar awet sampai berminggu-minggu.

Kalau makanan ini sudah lama, aromanya bisa makin tajam, jadi kamu bisa sesuaikan lama fermentasi dengan selera supaya pas di lidah.


7. Pekasem dalam Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Bangka

Pekasem bukan cuma makanan, tapi bagian dari budaya Bangka. Warga di sana sering bikin makanan ini sendiri di rumah, apalagi waktu musim ikan melimpah. Biasanya makanan ini juga jadi oleh-oleh favorit yang dibawa pulang oleh wisatawan.

Kalau kamu main ke Bangka, jangan lewatkan kesempatan buat mencicipi Pekasem asli yang dijual di pasar tradisional atau warung lokal.


8. Pekasem, Cita Rasa Tradisional yang Tetap Eksis

Walau dunia kuliner terus berkembang dengan banyak inovasi, makanan ini tetap jadi primadona di kalangan pecinta makanan tradisional. Rasanya yang khas, cara buatnya yang alami, dan sejarahnya yang panjang bikin makanan ini punya tempat khusus di hati masyarakat Bangka.

Kalau kamu suka mencoba makanan dengan cita rasa unik, makanan ini wajib banget dicoba.


Kesimpulan

Makanan ini adalah contoh nyata betapa kaya dan beragamnya kuliner tradisional Indonesia. Dengan rasa asam gurih hasil fermentasi ikan khas Bangka, makanan ini memberikan pengalaman makan yang berbeda dan mendalam.

Getas: Kue Tradisional dari Ikan Tenggiri yang Menggoda

Getas Bangka

1. Apa Itu Getas? Yuk Kenalan Dulu!

Kalau kamu dengar kata “getas”, mungkin bayangannya kue manis dari Jawa ya. Tapi tunggu dulu! Di Bangka, camilan ini https://wisatatpikota.id/ justru adalah camilan gurih yang dibuat dari ikan tenggiri.

Bentuknya kecil lonjong kayak pempek lenjer, tapi teksturnya lebih padat dan garing di luar. Biasanya digoreng sampai kuning keemasan dan disajikan hangat-hangat. Wangi ikannya langsung bikin perut keroncongan!


2. Dari Ikan Jadi Camilan? Kok Bisa?

Uniknya camilan ini karena bahan dasarnya adalah daging ikan tenggiri yang dihaluskan, dicampur tepung sagu, garam, dan kadang-kadang bawang putih. Semua bahan diulen sampai kalis, dibentuk lonjong, terus langsung digoreng.

Gampang, tapi butuh tangan terampil supaya teksturnya pas dan nggak keras. Makanya nggak semua orang bisa bikin Getas yang enak.


3. Getas Bukan Pempek, Tapi…

Banyak yang ngira camilan ini sama kayak pempek karena sama-sama dari ikan tenggiri. Tapi sebenarnya beda banget. Kalau pempek itu kenyal dan disajikan dengan cuko, Getas justru digoreng kering tanpa kuah, dan rasanya lebih ringan.

Camilan ini cocok banget buat teman ngopi atau teh sore-sore. Rasanya gurih, sedikit asin, dan punya aroma ikan yang khas tapi nggak amis. Sekali gigit, susah berhenti!


4. Cocok Buat Segala Usia

Camilan ini bisa dibilang ramah lidah semua orang—dari anak-anak sampai orang tua pasti suka. Nggak pedas, nggak terlalu asin, dan bisa dimakan begitu aja tanpa perlu tambahan apa pun.

Bahkan sekarang banyak Getas yang dijual dalam bentuk frozen, jadi bisa disimpan di kulkas dan digoreng kapan aja. Praktis banget buat stok camilan di rumah.


5. Asal-Usul Getas Khas Bangka

Getas ini udah lama banget jadi bagian dari tradisi kuliner masyarakat Bangka. Karena Bangka dikenal sebagai penghasil ikan tenggiri, masyarakatnya kreatif memanfaatkan ikan jadi berbagai olahan—termasuk camilan ini.

Biasanya camilan ini dibuat untuk acara keluarga, hari raya, atau sekadar jadi suguhan saat kumpul bareng tetangga. Tradisi sederhana yang bikin lidah bahagia.


6. Mau Bikin Sendiri? Gampang Kok!

Kalau kamu penasaran mau coba bikin camilan ini sendiri di rumah, bahan dan cara buatnya cukup simpel. Berikut resep singkatnya:

Bahan:

  • 250 gram daging ikan tenggiri giling

  • 100 gram tepung sagu

  • 1 siung bawang putih (haluskan)

  • Garam secukupnya

  • Minyak untuk menggoreng

Cara membuat:

  1. Campur semua bahan sampai bisa dibentuk.

  2. Bentuk lonjong sesuai selera.

  3. Panaskan minyak, goreng sampai kuning kecokelatan.

  4. Angkat dan sajikan hangat.

Tinggal disantap bareng teh panas, dijamin bikin sore makin nikmat!


7. Getas Bangka Kini Mendunia

Nggak cuma terkenal di Bangka, sekarang Getas juga mulai dikenal di luar daerah, bahkan sampai ke luar negeri lewat tangan para diaspora. Banyak UMKM yang mulai jualan online lewat media sosial atau e-commerce.

Buat kamu yang belum pernah coba, sekarang udah banyak Getas dalam kemasan beku (frozen food) yang bisa dikirim ke seluruh Indonesia. Jadi, nggak perlu jauh-jauh ke Bangka buat nyobain.


8. Peluang Bisnis dari Camilan Tradisional

Getas bisa jadi peluang usaha kuliner yang menarik, lho. Dengan bahan yang relatif murah dan cara pembuatan yang sederhana, Getas bisa dijual dalam bentuk siap makan atau frozen.

Apalagi sekarang tren makanan tradisional sedang naik daun. Orang-orang makin penasaran sama makanan khas daerah. Nah, Getas ini punya potensi besar buat jadi bintang baru di dunia camilan.


9. Simpel, Tradisional, Tapi Bikin Kangen

Kadang yang paling enak itu bukan makanan mahal, tapi justru camilan sederhana yang punya rasa khas dan mengingatkan kita sama rumah. Getas adalah salah satunya.

Kecil, sederhana, tapi punya cita rasa yang susah dilupakan. Kalau udah coba sekali, kamu pasti paham kenapa camilan ini begitu dicintai warga Bangka.


Kesimpulan

Getas bukan cuma sekadar camilan dari ikan tenggiri. Ia adalah bagian dari kekayaan budaya kuliner Indonesia yang patut dilestarikan. Gurih, sederhana, dan penuh kenangan.

Kericu: Si Mungil Pedas yang Hanya Ada di Bangka

Kericu, Camilan Khas Kampungnya Ahok - GenPI.co

1. Kenalan Yuk Sama Kericu

Kalau kamu belum pernah dengar nama Kericu https://wisatatpikota.id/ , tenang, kamu nggak sendiri. Kericu ini bukan nama artis Korea atau merek sepatu, tapi nama sambal khas dari Bangka. Bentuknya kecil-kecil, seukuran kelereng, tapi jangan salah—rasanya pedas nendang!

Biasanya sih orang luar Bangka nggak familiar sama sambal satu ini. Tapi buat warga Bangka, Kericu udah kayak lauk wajib yang harus ada di meja makan.


2. Sambal Unik, Nggak Ada Duanya

Kericu itu terbuat dari cabai rawit utuh, bukan diulek kayak sambal biasa. Jadi cabainya masih bulat-bulat gitu, direndam di dalam minyak kelapa yang udah dicampur bumbu rahasia. Makanya rasanya tuh beda dari sambal lain—pedas, gurih, dan ada aroma khas yang bikin pengen nambah nasi terus.

Karena disimpan dalam minyak, sambal ini juga bisa awet berbulan-bulan. Cocok banget buat dijadiin oleh-oleh!


3. Asal-Usulnya Dari Mana, Sih?

Camilan ini sebenarnya lahir dari kebiasaan masyarakat Bangka yang nggak bisa lepas dari sambal. Tapi karena nggak mau ribet ulek-ulek sambal tiap hari, mereka bikin versi yang bisa disimpan lama.

Konon katanya, dulu camilan ini dibuat untuk bekal nelayan yang berlayar berhari-hari. Soalnya gampang dibawa dan bisa tahan lama. Tradisi sederhana yang akhirnya jadi kuliner khas!


4. Cara Makan Kericu Biar Lebih Nikmat

Kalau kamu baru pertama kali coba camilan ini, mending dimakan bareng nasi putih panas dan lauk sederhana kayak ikan goreng atau telur dadar. Pedasnya nyatu banget sama rasa gurih lauk dan nasinya.

Banyak juga yang suka campur camilan ini ke dalam mie instan atau nasi goreng biar makin mantap. Tapi inget ya, satu biji aja udah cukup bikin bibir jontor!


5. Bisa Ditemuin Di Mana Aja?

Sayangnya, Kericu ini belum banyak diproduksi secara massal. Jadi kamu cuma bisa nemuin sambal ini langsung di Bangka—biasanya dijual di pasar tradisional atau oleh-oleh khas daerah.

Ada juga beberapa UMKM yang udah mulai jual online, tapi pastikan kamu beli dari produsen asli Bangka biar dapet rasa yang otentik.


6. Potensi Bisnis yang Menjanjikan

Buat kamu yang suka kuliner dan pengen usaha, Kericu ini bisa jadi peluang menarik lho. Belum banyak yang tahu, tapi sekali coba pasti nagih.

Dengan kemasan yang menarik dan strategi pemasaran yang tepat, Kericu bisa banget bersaing di pasar sambal nasional. Apalagi sekarang banyak orang yang suka eksplor sambal-sambal unik dari daerah.


7. Jangan Salah, Kericu Bukan Cuma Pedas

Meski terkenal karena pedasnya, Kericu juga punya rasa lain yang bikin beda. Ada sensasi sedikit manis dari minyak kelapa dan aroma daun jeruk yang bikin segar. Pokoknya nggak monoton!

Makanya sambal ini cocok banget buat kamu yang bosan sama sambal ulek biasa.


8. Cobain Deh Sekali, Pasti Ketagihan

Kalau kamu ke Bangka, jangan cuma cari martabak atau otak-otak aja. Coba cari Kericu juga, dan rasain sendiri kenapa sambal ini istimewa. Bentuknya boleh mungil, tapi rasanya bisa ngalahin sambal restoran mahal!


Kesimpulan

Kericu adalah bukti bahwa kuliner Indonesia itu luar biasa kaya dan unik. Dari bentuk kecil dan sederhana, sambal ini berhasil nyuri perhatian banyak orang. Pedas, gurih, dan otentik—semua ada di dalam satu gigitan kecil.

Mie Bangka: Mie Berpadu Kuah Gurih dan Topping Melimpah

Resep Mie Ayam Bangka Lezat dan Mudah Dibuat, Coba Sendiri di Rumah - Radar  Madura

Mie Bangka, Mie Legendaris dengan Cita Rasa Khas

Kalau ngomongin kuliner Bangka https://wisatatpikota.id/ , gak lengkap rasanya tanpa nyicipin mie Bangka. Mie ini udah jadi favorit banyak orang sejak lama, karena rasanya yang khas dan toppingnya yang melimpah bikin lidah gak mau berhenti ngemil.

Mie ini biasanya pakai mie kuning yang lembut, kuahnya gurih banget, dan paling seru karena toppingnya beragam — dari potongan ayam, bakso, pangsit, sampai telur rebus. Porsinya cukup besar, jadi bikin kenyang dan puas.


Kuah Gurih yang Bikin Nagih

Rahasia utama dari mie ini ada di kuahnya. Kuah mie Bangka biasanya dibuat dari kaldu ayam atau babi (tergantung tempat dan selera), yang dimasak lama hingga bumbu meresap sempurna. Ada aroma bawang putih dan jahe yang bikin kuah jadi hangat dan menggoda.

Selain itu, biasanya juga ditambahkan kecap asin dan sedikit minyak bawang yang bikin kuah makin kaya rasa. Kuah yang gurih dan hangat ini cocok banget buat menghangatkan badan, apalagi kalau dimakan saat hujan atau pagi hari.


Topping Melimpah, dari Ayam Sampai Bakso

Yang bikin mie ini beda dari mie kuah lain adalah toppingnya yang beragam. Biasanya, kamu bakal dapetin:

  • Potongan ayam suwir yang empuk dan wangi

  • Bakso daging yang kenyal dan gurih

  • Pangsit goreng atau rebus yang renyah dan lembut

  • Sayuran segar seperti sawi dan daun bawang

  • Telur rebus setengah matang atau telur pindang

Kombinasi topping ini bikin setiap suapan jadi lebih seru dan lengkap. Jadi gak cuma mie dan kuah aja yang nikmat, tapi juga isian yang bikin makan makin puas.


Santapan yang Cocok untuk Semua Usia

Mie ini bukan cuma favorit orang dewasa, tapi juga anak-anak dan orang tua. Rasa kuahnya yang gak terlalu pedas tapi tetap kaya bumbu, bikin semua kalangan bisa menikmatinya.

Buat kamu yang suka makan cepat tapi tetap pengen yang sehat dan enak, mie Bangka adalah pilihan tepat. Kamu bisa dapatkan mie ini di banyak warung, restoran, atau pasar tradisional di Bangka dan sekitarnya.


Cara Membuat yang Sederhana tapi Autentik

Kalau kamu tertarik buat coba bikin sendiri, sebenarnya bikin mie ini gak susah, kok. Kamu cuma perlu:

  • Mie kuning segar

  • Kaldu ayam atau babi yang dimasak lama

  • Bumbu dasar seperti bawang putih, jahe, kecap asin

  • Topping seperti ayam suwir, bakso, pangsit, dan sayur

Proses masaknya cukup mudah, tapi yang penting kuahnya benar-benar meresap dan toppingnya fresh. Bikin sendiri di rumah juga bisa jadi aktivitas seru bareng keluarga.


Mie Bangka dalam Industri Kuliner Modern

Sekarang, mie ini gak cuma bisa kamu temui di Bangka aja, tapi sudah merambah ke kota-kota besar di Indonesia. Banyak restoran yang mengangkat mie ini sebagai menu andalan mereka.

Bahkan, beberapa pelaku usaha kuliner juga mulai mengembangkan mie Bangka versi frozen food agar bisa dinikmati lebih mudah di rumah. Ini membuktikan bahwa kuliner tradisional tetap relevan dan punya tempat di hati masyarakat modern.


Tips Menikmati Supaya Makin Nikmat

Kalau mau makan mie ini biar makin enak, coba deh:

  • Tambahkan sambal sesuai selera untuk rasa pedas yang pas

  • Peras sedikit jeruk nipis biar rasa makin segar

  • Nikmati mie bersama teh hangat atau air jahe agar lebih mantap

  • Jangan lupa aduk mie dan kuahnya supaya bumbu merata

Dengan cara ini, rasa mie Bangka bakal makin keluar dan bikin pengalaman makanmu makin berkesan.


Penutup: Mie Bangka, Warisan Kuliner yang Wajib Dicoba

Mie ini bukan cuma makanan, tapi juga bagian dari budaya dan warisan kuliner Bangka yang harus terus dijaga. Dengan kuah gurih dan topping melimpah, mie ini jadi pilihan tepat buat kamu yang pengen makan enak dan kenyang.

Otak-Otak Bangka: Lezatnya Perpaduan Ikan dan Rempah Lokal

Resep Otak-Otak Khas Bangka, Lengkap dengan Kuah Cuko Tauco yang Bikin  Nostalgia - Food Fimela.com

Otak-Otak Bangka, Camilan Khas yang Bikin Nagih

Kalau kamu pernah ke Bangka https://wisatatpikota.id/ atau punya teman asli sana, pasti tahu dong yang namanya otak-otak Bangka? Ini salah satu camilan khas yang super terkenal. Biasanya disajikan dibungkus daun pisang, dengan aroma ikan asap yang langsung menggoda hidung sejak masih dibakar.

Cita rasanya khas banget, karena terbuat dari ikan segar, biasanya ikan tenggiri, dicampur dengan berbagai rempah pilihan. Rasanya gurih, sedikit pedas, dan ada sensasi wangi daun pisangnya juga. Pokoknya, sekali coba, susah berhenti makan!


Asal Usul dan Filosofi di Balik Otak-Otak

Otak-otak bukan cuma sekadar camilan, lho. Di Bangka, makanan ini punya makna tersendiri. Biasanya disajikan saat kumpul keluarga, perayaan, atau sekadar jadi teman ngobrol sore hari.

Nama “otak-otak” sendiri konon berasal dari bentuknya yang lembut dan kenyal, mirip tekstur otak. Tapi tenang, bahan utamanya tetap dari ikan, bukan otak hewan. Jadi aman dan halal untuk dikonsumsi siapa pun.


Bahan-Bahan Lokal yang Bikin Rasa Otak-Otak Bangka Unik

Salah satu alasan kenapa otak-otak Bangka punya rasa yang beda dari otak-otak daerah lain adalah karena rempah-rempah lokal yang digunakan. Beberapa bahan khas yang biasanya dipakai antara lain:

  • Ikan tenggiri segar: Dagingnya padat dan gurih, pas banget buat tekstur otak-otak.

  • Santan kelapa: Bikin rasa makin legit dan lembut.

  • Bawang merah, bawang putih, dan cabai merah: Memberi aroma dan sedikit sensasi pedas.

  • Daun pisang: Buat membungkus, sekaligus memberikan aroma khas saat dibakar.

Semua bahan ini berpadu jadi satu, menghasilkan rasa otak-otak yang khas dan menggugah selera. Makanan ini memang sederhana, tapi soal rasa? Wah, kelas atas!


Proses Pembuatan yang Tradisional Tapi Otentik

Meski sekarang banyak dijual di toko atau restoran, otak-otak Bangka asli biasanya dibuat secara tradisional. Ikan dihaluskan, dicampur santan dan bumbu, lalu dibungkus daun pisang. Setelah itu, dibakar di atas bara api sampai harum.

Proses ini kelihatan simpel, tapi butuh ketelatenan supaya teksturnya pas dan rasanya meresap. Biasanya, orang Bangka bikin otak-otak ini sambil kumpul bareng keluarga. Jadi selain bikin kenyang, juga mempererat hubungan antar anggota keluarga.


Dinikmati Bareng Saus Kacang, Makin Mantap!

Yang bikin otak-otak Bangka makin enak adalah saus kacangnya. Beda dari saus biasa, saus ini dibuat dari kacang tanah yang dihaluskan, dicampur cabai, gula merah, dan sedikit cuka. Rasanya manis, pedas, dan asam—cocok banget buat melengkapi gurihnya otak-otak.

Beberapa orang juga suka menambahkan sedikit kecap atau sambal cabai rawit biar lebih nendang. Tapi apapun campurannya, sensasi makan otak-otak Bangka selalu bikin nagih.


Potensi Bisnis dan Warisan Kuliner Nusantara

Otak-otak Bangka bukan cuma makanan enak, tapi juga punya potensi bisnis yang besar. Banyak UMKM dan pengusaha kuliner yang menjual otak-otak dalam bentuk frozen food, jadi bisa dikirim ke luar daerah bahkan luar negeri.

Ini membuktikan bahwa kuliner tradisional seperti otak-otak bisa bersaing di era modern. Yang penting, kualitas dan rasanya tetap dijaga. Dengan begitu, kuliner khas seperti ini bisa terus hidup dan dikenal generasi muda.


Yuk, Lestarikan Kuliner Khas Daerah!

Kamu bisa banget coba bikin otak-otak Bangka sendiri di rumah, lho. Bahan-bahannya gampang ditemukan, dan prosesnya seru kalau dikerjakan bareng keluarga atau teman. Selain hemat, kamu juga ikut melestarikan budaya kuliner Indonesia.

Jangan biarkan makanan tradisional seperti otak-otak Bangka tenggelam oleh makanan cepat saji. Karena justru dari makanan seperti inilah, kita bisa merasakan kekayaan budaya dan keunikan rasa Nusantara.


Penutup

Otak-otak Bangka adalah contoh nyata betapa kayanya kuliner Indonesia. Dengan bahan sederhana dan proses tradisional, tercipta camilan yang lezat, bergizi, dan penuh cerita. Yuk, kita dukung terus kuliner lokal biar tetap eksis dan dicintai!

Songsui: Lezatnya Sop Daging Khas Bangka yang Kaya Rempah

Mengenal Songsui, Makanan Non Halal dari Bangka

1. Pernah Dengar Songsui? Ini Sop Daging yang Beda dari Biasanya

Kalau kamu penggemar makanan berkuah, pasti harus coba songsui https://wisatatpikota.id/ , salah satu kuliner khas dari Bangka Belitung.
Meski namanya belum sepopuler soto atau rawon, tapi rasa songsui dijamin bisa bikin kamu jatuh cinta sejak suapan pertama.

Songsui itu sop daging, tapi yang bikin beda adalah racikan rempahnya yang kuat dan kuah beningnya yang gurih banget. Makanan ini sering disajikan dalam acara keluarga, Imlek, sampai perayaan penting lainnya.


2. Asal-Usul Songsui, Bukan Sekadar Sop Daging

Makanan ini berasal dari tradisi masyarakat Tionghoa-Bangka.
Kata “songsui” sendiri diambil dari dialek Hakka, yang secara harfiah berarti “air rebusan” atau “kuah sup”. Tapi jangan salah, meskipun terdengar sederhana, isinya kaya akan makna dan rasa.

Biasanya, songsui disajikan sebagai simbol kehangatan dan kebersamaan. Nggak heran kalau makanan ini sering muncul saat perayaan besar, jadi pengingat akan tradisi leluhur.


3. Isian Songsui: Daging Sapi, Hati, dan Rempah Melimpah

Yang bikin makanan ini beda dari sop biasa adalah komposisi isinya.
Satu porsi makanan ini biasanya berisi:

  • Daging sapi rebus yang empuk

  • Hati sapi yang gurih dan kenyal

  • Irisan bawang putih goreng yang wangi

  • Daun bawang & seledri sebagai penyegar

  • Kuah bening berbumbu yang meresap ke dalam daging

Kadang juga ditambah dengan potongan lobak atau telur rebus biar makin lengkap. Kuahnya dibuat dari kaldu sapi asli, jadi rasanya mantap dan bikin nagih.


4. Aroma Rempahnya Bikin Rumah Jadi Harum

Hal yang paling khas dari makanan ini adalah aroma rempahnya yang nendang.
Beberapa bumbu wajib yang biasa dipakai antara lain:

  • Lada putih

  • Bawang putih

  • Jahe

  • Minyak wijen

  • Garam dan penyedap secukupnya

Semua bumbu ini dimasak bareng kaldu, jadi rasa dan aromanya nyatu banget. Nggak butuh sambal atau kecap, makanan ini udah nikmat apa adanya.


5. Songsui, Menu Spesial di Momen Spesial

Di Bangka, makanan ini bukan makanan sehari-hari. Biasanya dimasak saat:

  • Imlek

  • Sembahyang leluhur

  • Ulang tahun orang tua atau kakek-nenek

  • Acara kumpul keluarga besar

Karena itulah, makanan ini bukan cuma soal rasa, tapi juga soal kenangan dan makna. Makan songsui rasanya seperti pulang ke rumah, apalagi kalau disajikan bareng nasi putih hangat dan kerupuk udang.


6. Bisa Ditemui di Warung Makan Khas Bangka

Walau dulunya cuma disajikan di rumah, sekarang makanan ini udah mulai banyak dijual di warung makan khas Bangka, terutama di kota-kota seperti Pangkalpinang, Sungailiat, atau bahkan di luar Bangka kayak Palembang dan Jakarta.

Harganya cukup ramah di kantong, dan porsinya juga lumayan banyak. Kalau kamu mampir ke restoran Bangka, jangan lupa tanya: “Ada songsui nggak, Bang?”


7. Mau Masak Songsui Sendiri di Rumah? Bisa Banget!

Buat kamu yang pengin nyobain bikin sendiri di rumah, ini dia resep simpel makanan ini:

Bahan utama:

  • Daging sapi dan hati sapi (rebus sampai empuk)

  • Bawang putih (geprek dan goreng)

  • Jahe (iris tipis)

  • Daun bawang dan seledri

  • Lada putih, garam, minyak wijen

Cara masak:

  1. Rebus daging dan hati dengan air secukupnya

  2. Tumis bawang putih dan jahe, lalu masukkan ke dalam rebusan

  3. Tambahkan lada, garam, dan minyak wijen

  4. Masak hingga kuah terasa gurih dan daging empuk

  5. Sajikan hangat dengan taburan daun bawang dan bawang goreng


8. Songsui: Cita Rasa, Budaya, dan Kehangatan dalam Semangkuk Sop

Makan songsui bukan cuma soal rasa.
Di dalam semangkuk sop ini, ada cerita keluarga, sejarah budaya, dan kehangatan tradisi.
Buat orang Bangka, songsui adalah rasa pulang, rasa sayang, dan kenangan yang nggak bisa digantikan.

Jadi, kalau suatu hari kamu pengin coba sesuatu yang beda, hangat, dan sarat makna – cobain songsui. Rasanya sederhana, tapi nyampe ke hati.

slot depo 5k