1. Pernah Dengar Gulo Puan? Camilan Jadul yang Mulai Langka
Kalau kamu besar di Palembang atau daerah sekitarnya, mungkin pernah dengar nama gulo puan. Tapi buat generasi sekarang, nama ini terdengar asing, ya?
Makanan ini adalah camilan tradisional khas Palembang yang terbuat dari dua bahan utama: susu kerbau dan gula batok. Rasanya manis banget, legit, dan teksturnya lumer kayak karamel, tapi lebih creamy. Uniknya lagi, makanan ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Palembang. Jadi bukan cuma enak, tapi juga punya nilai sejarah tinggi.
2. Apa Itu Sebenarnya Gulo Puan?
Dalam bahasa Palembang, “gulo” berarti gula dan “puan” berarti susu. Jadi, sesuai namanya, camilan ini dibuat dari campuran susu kerbau murni dan gula batok (atau gula merah).
Cara bikinnya pun unik: susu direbus lama banget bareng gula sampai mengental dan berubah warna jadi cokelat keemasan. Rasanya? Manis, gurih, dan ada rasa khas dari susu kerbau yang beda dari susu sapi biasa.
3. Kenapa Gulo Puan Mulai Sulit Ditemukan?
Salah satu alasan kenapa camilan ini mulai langka adalah karena susu kerbau sekarang susah dicari. Dulu, di daerah Palembang seperti Ogan Ilir atau Banyuasin, banyak peternak kerbau. Tapi sekarang makin jarang, karena kerbau udah nggak banyak dibudidayakan.
Belum lagi, proses pembuatannya butuh waktu dan kesabaran. Harus dimasak pelan-pelan, diaduk terus sampai mengental. Makanya, gak banyak orang yang mau jual camilan ini secara komersial. Padahal rasanya luar biasa!
4. Proses Bikin Gulo Puan yang Bikin Penasaran
Meskipun kelihatannya simpel, proses bikin gulo puan itu bisa makan waktu berjam-jam. Ini dia langkah umumnya:
Bahan-bahan:
-
1 liter susu kerbau murni
-
300 gram gula batok atau gula merah halus
Cara membuat:
-
Campur susu kerbau dan gula dalam kuali.
-
Masak dengan api kecil sambil terus diaduk.
-
Rebus hingga cairan mengental dan berwarna cokelat.
-
Setelah kental, diamkan hingga dingin dan mengeras.
Setelah jadi, camilan ini biasanya disimpan dalam stoples dan bisa tahan beberapa minggu tanpa bahan pengawet, lho.
5. Disantap dengan Apa Sih Gulo Puan?
Biasanya, camilan ini disantap bareng roti, ketan, atau bahkan langsung dimakan pakai sendok. Di masa lalu, makanan ini sering jadi suguhan di acara penting, termasuk untuk tamu kerajaan.
Rasa manis legitnya bikin cocok buat sarapan ringan atau camilan sore. Teksturnya yang creamy dan aroma khas dari gula dan susu bikin nagih!
6. Nilai Budaya dan Sejarah di Balik Gulo Puan
Gulo puan bukan cuma soal rasa. Ini adalah bagian dari sejarah kuliner Palembang. Dulu, makanan ini disajikan khusus untuk keluarga bangsawan atau tamu kehormatan. Jadi, bisa dibilang camilan ini punya “status istimewa”.
Sayangnya, karena makin jarang dibuat, banyak orang muda sekarang gak tahu lagi soal makanan ini. Padahal, kalau dilestarikan, camilan ini bisa banget jadi oleh-oleh khas Palembang yang unik dan bernilai.
7. Saatnya Bangkitkan Lagi Camilan Klasik Ini
Melihat semakin langkanya camilan ini, penting banget nih buat generasi muda mengenal dan mencoba melestarikannya. Kamu bisa mulai dari mencoba resepnya di rumah, atau cari produsen lokal yang masih buat makanan ini secara tradisional.
Bahkan kalau kamu punya ide bisnis kuliner, camilan ini bisa banget jadi produk unggulan. Bayangkan aja, camilan klasik yang unik, enak, dan penuh sejarah – siapa yang gak tertarik?
Penutup: Gulo Puan, Manis yang Membawa Kenangan
Gulo puan adalah bukti bahwa makanan tradisional Indonesia itu kaya, unik, dan punya cerita. Camilan sederhana dari susu kerbau dan gula ini memang mulai langka, tapi bukan berarti harus dilupakan.
Yuk, kenali lagi makanan khas dari daerah kita. Karena dari makanan juga, kita bisa belajar banyak soal budaya, sejarah, dan rasa cinta tanah air.
Tinggalkan Balasan