Arsip Tag: Wisata Alam NTT

Gunung Lewotobi: Kembar dari Flores Timur

6 Fakta Menarik Gunung Lewotobi di Flores NTT yang Sering Disebut Gunung  Berapi Kembar - Lifestyle Liputan6.com

Gunung Tapi Kembar, Emang Bisa?

Pernah denger gunung kembar di ujung timur Pulau Flores? Yup, namanya Gunung Lewotobi https://wisatatpikota.id/ . Tapi tenang, ini bukan dua gunung yang beda tempat — mereka berdampingan, kayak saudara kembar yang gak bisa dipisahkan. Uniknya, yang satu dinamain Lewotobi Laki-laki, satu lagi Lewotobi Perempuan. Keren banget, kan?

Gunung ini ada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lokasinya bisa dibilang cukup terpencil, tapi justru itu yang bikin alamnya masih alami banget. Nggak banyak wisatawan yang datang, jadi suasananya tenang dan cocok buat kamu yang cari petualangan anti-mainstream.

Kenapa Namanya Laki-laki dan Perempuan?

Nah, ini yang bikin Gunung Lewotobi makin menarik. Masyarakat lokal percaya kalau kedua gunung ini punya cerita legenda yang romantis dan juga mistis. Katanya sih, mereka adalah pasangan suami istri yang berubah jadi gunung karena satu peristiwa besar zaman dulu. Sejak itu, dua gunung ini disebut Lewotobi Laki-laki dan Perempuan.

Meski berdampingan, kedua gunung ini punya karakteristik yang beda. Gunung Lewotobi Laki-laki lebih tinggi dan aktif, sering mengeluarkan asap dan kadang erupsi kecil. Sementara yang Perempuan, lebih tenang dan hijau. Cocok banget buat yang suka mendaki tapi juga mau lihat sisi damai dari alam.

Akses ke Sini, Perlu Usaha Lebih

Kalau kamu dari Larantuka, ibukota Flores Timur, butuh sekitar 2 jam naik mobil buat sampe ke desa terdekat di kaki Gunung Lewotobi. Jalannya cukup bagus, tapi tetap butuh stamina karena jalur mendaki ke puncaknya cukup menantang.

Buat yang mau muncak, pastikan kamu punya guide lokal. Selain lebih aman, mereka juga bisa ceritain kisah-kisah menarik soal gunung ini. Dan yang pasti, kamu akan melewati hutan tropis yang sejuk, jalan tanah berbatu, sampai akhirnya bisa lihat pemandangan Flores dari atas awan. Worth it banget!

Panorama Alam yang Bikin Lupa Segalanya

Begitu kamu sampai di puncak — terutama puncak Lewotobi Laki-laki — kamu bakal disuguhi pemandangan laut biru, bukit hijau, dan langit yang kayak lukisan. Kalau cuaca cerah, kamu bahkan bisa lihat sebagian besar wilayah Flores Timur dari atas sana.

Selain itu, kamu juga bisa lihat kawahnya yang masih aktif. Tapi ingat, jangan terlalu dekat kalau ada aktivitas vulkanik ya. Keselamatan tetap nomor satu!

Cocok Buat Pecinta Alam, Bukan Wisata Biasa

Gunung Lewotobi bukan tempat wisata yang ramai kayak Bromo atau Rinjani. Di sini, kamu gak bakal nemu banyak warung atau fasilitas lengkap. Jadi, bener-bener cocok buat kamu yang suka backpacker-an, mendaki, dan pengen ngerasain alam yang masih “perawan”.

Oh iya, kamu juga bisa sekalian belajar tentang budaya lokal suku-suku yang tinggal di sekitar gunung. Mereka masih menjaga tradisi adat dengan sangat kuat, dan kalau beruntung, kamu bisa lihat upacara adat yang jarang banget bisa ditemui di tempat lain.

Jaga Alam, Jangan Asal Datang

Karena ini tempat yang sakral dan masih alami, penting banget buat kita jaga kelestariannya. Jangan buang sampah sembarangan, jangan ambil apapun dari alam (kayak batu, tanaman, atau kayu), dan jangan bikin api sembarangan.

Kalau kamu bawa barang, pastikan semuanya dibawa pulang lagi. Satu sampah yang kamu tinggalin, bisa ngasih dampak besar buat ekosistem di sana.

Gunung Kembar Ini Bukan Cuma Buat Dilihat, Tapi Dihargai

Gunung Lewotobi bukan cuma tentang puncak dan foto bagus. Tapi juga tentang menghargai alam, budaya, dan cerita yang udah hidup ratusan tahun. Jadi, kalau kamu punya kesempatan ke sini, datanglah dengan rasa hormat dan tanggung jawab.

Petualangan kamu di Gunung Lewotobi bakal jadi salah satu pengalaman yang gak gampang dilupain. Kapan lagi bisa lihat dua gunung kembar yang berdampingan dan masih aktif, tapi tetap damai dan memesona?

Gunung Sirung: Gunung Api Aktif di Alor

Gunung Sirung

Kenalan Dulu Sama Gunung Sirung

Gunung Sirung ini berada di Pulau Pantar, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Mungkin namanya belum setenar Rinjani atau Bromo, tapi Sirung punya pesona yang nggak kalah keren. Gunung https://wisatatpikota.id/ ini masih aktif dan punya kawah besar dengan aktivitas fumarol—alias uap panas yang sering keluar dari dalam bumi.

Gunung ini punya tinggi sekitar 862 meter di atas permukaan laut, jadi nggak terlalu tinggi, tapi medannya tetap menantang. Cocok buat kamu yang suka petualangan anti-mainstream!


Akses Menuju Gunung Sirung

Kalau kamu mau ke Gunung ini, pertama-tama kamu harus terbang ke Kota Kalabahi di Pulau Alor. Dari situ, kamu lanjut naik kapal kecil atau ferry menuju Pulau Pantar. Biasanya kapal berangkat dari Pelabuhan Dulionong.

Setelah sampai di Pulau Pantar, kamu bisa lanjut ke Desa Kakamauta yang jadi titik awal pendakian. Jalur menuju desa ini bisa kamu tempuh dengan motor atau mobil sewaan. Tapi siap-siap ya, jalannya lumayan menantang!


Daya Tarik Gunung Sirung

1. Kawah Luas yang Masih Aktif

Hal paling keren dari Gunung ini adalah kawahnya yang gede banget dan masih aktif. Di beberapa titik, kamu bisa lihat asap keluar dari celah-celah tanah. Ada juga area yang warnanya kekuningan karena belerang. Rasanya kayak lihat lanskap dari planet lain!

2. Pendakian Singkat tapi Berkesan

Walaupun tinggi gunungnya nggak sampai 1.000 meter, jalurnya lumayan curam dan berbatu. Tapi justru itu yang bikin seru. Pendakian biasanya butuh waktu sekitar 2–3 jam, tergantung kecepatan dan kondisi cuaca.

3. Pemandangan Laut & Pulau-Pulau Kecil

Karena Gunung Sirung ada di pulau kecil, begitu kamu sampai di atas, kamu bisa lihat lautan biru yang luas dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Sunrise dan sunset dari atas sini juga luar biasa indah!


Waktu Terbaik ke Gunung Sirung

Kalau mau ke sini, sebaiknya datang antara bulan Juni sampai September, pas musim kemarau. Soalnya jalur pendakian bisa jadi licin banget kalau musim hujan. Selain itu, cuaca cerah juga bikin pemandangan makin maksimal.


Tips Penting Sebelum Mendaki

  • Bawa masker atau buff, karena kadang bau belerang lumayan menyengat.

  • Pakai sepatu gunung, jalurnya berbatu dan bisa licin.

  • Bawa air dan camilan secukupnya, karena nggak ada warung di sekitar jalur pendakian.

  • Gunakan jasa pemandu lokal, biar aman dan tahu jalur terbaik.

  • Jaga kebersihan & sopan santun, apalagi karena lokasi ini juga dianggap keramat oleh warga sekitar.


Gunung yang Disucikan Warga Lokal

Buat masyarakat lokal, Gunung Sirung bukan cuma tempat wisata. Gunung ini dianggap tempat yang sakral. Biasanya sebelum pendakian, warga akan melakukan ritual adat untuk “minta izin” sama roh penjaga gunung.

Jadi, sebagai pendaki, kita juga harus menghormati budaya ini. Jangan buang sampah sembarangan, jangan teriak-teriak, dan jaga sikap selama di area gunung.


Alternatif Wisata di Sekitar Gunung Sirung

Kalau kamu sudah ke Gunung Sirung, jangan buru-buru pulang. Di Pulau Pantar dan Alor, masih banyak tempat keren buat dikunjungi:

  • Pantai Sebanjar: pantai pasir putih yang tenang banget

  • Taman Laut Alor: surga buat yang suka snorkeling dan diving

  • Desa Tradisional Takpala: tempat kamu bisa belajar budaya Suku Abui

Jadi, kamu bisa sekalian liburan komplit!


Yuk, Jelajahi Gunung Sirung!

Buat kamu yang pengen eksplorasi tempat baru, jauh dari keramaian dan penuh tantangan, Gunung Sirung wajib banget masuk wishlist. Selain bisa menikmati alam yang masih alami, kamu juga bisa belajar banyak tentang budaya lokal yang masih kuat.