1. Asal Usul Sego Megono
Kalau kamu main ke Pekalongan, jangan cuma cari batik. Ada satu kuliner khas yang wajib dicoba: sego megono. “Sego” artinya nasi, sedangkan “megono” adalah olahan nangka muda yang dimasak dengan parutan kelapa dan bumbu rempah.
Makanan ini sudah lama jadi sarapan favorit warga setempat. Dulunya, sego megono sering disajikan saat hajatan atau acara desa. Tapi sekarang, hampir setiap sudut kota Pekalongan punya penjualnya, dari warung kecil sampai pasar tradisional.
2. Ciri Khas Sego Megono
Sego megono disajikan sederhana: nasi putih hangat ditumpangi megono, lalu diberi pelengkap seperti mendoan, sambal, atau ikan asin. Aromanya wangi rempah dan kelapa, bikin lidah langsung penasaran.
Yang bikin khas, megono terbuat dari nangka muda yang dicincang halus. Teksturnya lembut tapi masih ada sedikit serat. Rasa gurih kelapa berpadu dengan rempah seperti lengkuas, kunyit, dan daun salam.
3. Bumbu Rahasia Megono
Bumbu megono cukup sederhana, tapi ada teknik khusus biar rasanya maksimal. Rempah yang dipakai antara lain bawang merah, bawang putih, ketumbar, kunyit, dan kemiri. Semua dihaluskan, lalu dicampur dengan kelapa parut dan nangka muda yang sudah dikukus.
Yang unik, megono biasanya dimasak tanpa santan. Jadi rasanya lebih ringan dan tahan lama. Rahasia gurihnya ada di kelapa parut yang dipanggang sebentar, membuat aromanya makin harum.
4. Pelengkap yang Nggak Kalah Menggoda
Sego megono jarang disajikan sendirian. Pelengkapnya justru bikin makan makin nikmat. Mendoan hangat, sambal terasi, ikan asin goreng, atau telur dadar tipis jadi pasangan sempurna.
Kalau beli di warung, biasanya lauk-lauk ini ditata di meja dan pembeli bisa pilih sesuai selera. Kombinasi gurih megono, asin ikan, dan pedas sambal benar-benar bikin nagih.
5. Filosofi di Balik Sego Megono
Sego megono bukan cuma soal rasa, tapi juga punya nilai budaya. Dulu, megono sering jadi simbol kebersamaan karena disajikan saat acara kumpul warga. Porsinya biasanya besar, dan dimakan ramai-ramai di atas daun pisang.
Kesederhanaannya mengajarkan bahwa bahan lokal yang murah pun bisa jadi makanan lezat kalau diolah dengan cinta dan kreativitas.
6. Sego Megono di Era Sekarang
Meski terkesan jadul, sego megono tetap populer. Bahkan, beberapa kafe modern di Pekalongan mulai menyajikannya dengan tampilan lebih kekinian, misalnya di piring keramik cantik atau dipadukan dengan lauk modern seperti ayam fillet.
Namun, rasa otentiknya tetap bertahan. Penjual tradisional masih mempertahankan cara masak asli agar cita rasa tidak hilang ditelan zaman.
7. Tips Membuat Sego Megono di Rumah
Kalau mau coba bikin di rumah, ini tipsnya:
-
Pilih nangka muda segar – supaya teksturnya empuk dan nggak pahit.
-
Kukus nangka dulu – biar mudah dihaluskan dan bumbu cepat meresap.
-
Gunakan kelapa parut segar – rasa gurihnya beda jauh dibanding kelapa kering.
-
Tumis bumbu sampai harum – jangan terburu-buru supaya aromanya maksimal.
-
Campur bumbu dengan kelapa sebelum dicampur nangka – ini bikin rasa lebih merata.
Kesimpulan
Sego megono adalah bukti bahwa makanan sederhana bisa jadi favorit sepanjang masa. Perpaduan nasi hangat, megono gurih, dan lauk pelengkapnya mampu membuat siapa pun jatuh hati.
Kalau ke Pekalongan, wajib banget mencicipinya di warung tradisional. Tapi kalau jauh, nggak ada salahnya bikin sendiri di rumah. Dijamin, aromanya bikin kangen suasana kampung halaman.