Tag: Kuliner Palembang

Srikayo: Manis dan Harum Kue Tradisional Palembang

Baking World - Srikayo Palembang Sajian Khas Adat Palembang

Apa Itu Srikayo? Kue Tradisional Khas Palembang yang Bikin Penasaran

Kalau kamu pernah dengar “serikaya” atau “kaya”, itu mirip-mirip sama srikayo dari Palembang, tapi tetap beda lho! Srikayo khas Palembang itu punya tekstur lembut, rasa manis yang pas, dan aroma santan plus daun pandan yang harum banget. Biasanya disajikan di acara-acara besar atau sebagai pencuci mulut setelah makan.

Srikayo ini termasuk kue basah yang punya banyak penggemar. Bisa dibilang, satu sendok srikayo tuh kaya membawa rasa tradisi, kenangan, dan tentu aja… manis legit yang susah dilupain!


Bahan Sederhana, Rasa Luar Biasa

Yang bikin kue ini istimewa adalah bahannya yang sederhana tapi bisa menghasilkan rasa yang luar biasa. Nggak butuh bahan mahal atau susah dicari.

Biasanya, kue ini dibuat dari:

  • Santan kental

  • Telur ayam (biasanya banyak!)

  • Gula pasir

  • Daun pandan atau daun suji (buat pewarna alami dan aroma)

  • Sedikit garam biar rasanya seimbang

Ada juga yang menambahkan vanili supaya lebih harum, tapi yang tradisional banget sih cukup pakai pandan.


Cara Bikin Srikayo, Gampang Kok!

Buat kamu yang pengen coba bikin sendiri di rumah, ini dia langkah-langkah sederhananya:

  1. Kocok telur dan gula sampai larut. Nggak usah sampai ngembang kayak bikin kue bolu.

  2. Masukkan santan pelan-pelan sambil terus diaduk.

  3. Tambahkan daun pandan yang udah diblender atau diikat simpul, lalu saring kalau perlu.

  4. Kukus adonan dengan api sedang, jangan terlalu besar biar nggak pecah.

  5. Kalau mau lebih wangi, bisa tambahin daun pandan di air kukusannya.

Tips: Gunakan cetakan atau mangkuk kecil biar lebih cepat matang dan tampilannya lebih cantik!


Cocok untuk Hidangan Spesial atau Sekadar Camilan Santai

Kue ini sering banget muncul di acara adat Palembang, kayak pernikahan, syukuran, atau hari besar keagamaan. Tapi sekarang juga banyak dijual di pasar tradisional atau bahkan di toko oleh-oleh khas Palembang.

Meski kelihatannya sederhana, kue ini punya daya tarik sendiri karena rasanya yang “rumahan”, bikin nostalgia. Pas banget dimakan bareng keluarga sambil minum teh hangat.


Srikayo vs Srikaya, Apa Bedanya?

Nah, ini yang sering bikin bingung! Srikayo dari Palembang dan srikaya ala Melayu itu beda, ya.

  • Srikayo Palembang: Disajikan dalam bentuk kukusan, teksturnya seperti puding lembut. Biasanya tanpa roti.

  • Srikaya Melayu: Biasanya disajikan sebagai olesan roti, lebih kental dan kadang dikasih topping.

Dua-duanya enak, tapi punya ciri khas sendiri-sendiri. Yang jelas, srikayo Palembang itu unik dan harus dicoba!


Warisan Kuliner yang Perlu Dijaga

Di zaman sekarang, makanan cepat saji dan camilan modern makin banyak. Tapi, kue-kue tradisional seperti kue ini tetap punya tempat di hati pencinta kuliner nusantara.

Bahkan, banyak anak muda yang mulai belajar bikin kue tradisional ini karena pengen menjaga budaya kuliner lokal. Dan bagusnya lagi, bahan-bahannya mudah didapat, jadi siapa pun bisa coba buat sendiri.


Tips Menyimpan Biar Awet

Kalau kamu udah bikin banyak atau beli dalam jumlah besar, simpan kue ini di kulkas dalam wadah tertutup. Biasanya tahan 2-3 hari. Kalau mau dimakan lagi, bisa dikukus sebentar atau diamkan di suhu ruang biar gak terlalu dingin.

Tapi jujur aja, kue ini tuh jarang bisa bertahan lama… karena pasti cepat habis!


Penutup: Yuk, Coba Srikayo Hari Ini!

Srikayo bukan cuma soal rasa manis yang lezat, tapi juga tentang cerita dan tradisi yang melekat di setiap sendoknya. Kue ini sederhana, tapi penuh makna. Bisa jadi cara kita buat tetap dekat dengan budaya lokal yang mulai jarang ditemukan.

Jadi, buat kamu yang belum pernah coba atau malah belum pernah dengar, yuk buruan cari atau coba bikin sendiri srikayo khas Palembang. Buktikan sendiri gimana manis dan harumnya bisa bikin jatuh cinta dari suapan pertama.

Celimpungan: Kuah Kuning Kental Cita Rasa Klasik Palembang

CELIMPUNGAN KHAS PALEMBANG. RESEP DARI ORANG PALEMBANG ASLI. - YouTube

1. Apa Itu Celimpungan? Yuk Kenalan Dulu

Kalau kamu pernah mencicipi pempek atau tekwan, pasti familiar dengan rasa khas dari masakan Palembang wisatatpikota.id . Tapi, pernah dengar “celimpungan”? Nah, makanan ini salah satu kuliner tradisional dari Sumatera Selatan yang gak boleh dilewatkan.

Makanan ini terbuat dari adonan ikan giling dan sagu, mirip kayak pempek, tapi disajikan dengan kuah kuning kental yang kaya rempah. Rasanya gurih, creamy, dan pastinya bikin nagih!

2. Beda Celimpungan dengan Pempek, Tekwan, dan Kawan-kawannya

Banyak orang salah kaprah ngira celimpungan itu sama aja kayak pempek kuah. Padahal beda banget, lho!

Kalau pempek itu digoreng dan disajikan dengan cuko yang asam-manis, makanan ini justru direbus dan disajikan dalam kuah santan kuning yang legit dan gurih. Teksturnya lebih lembut, dan rempah di kuahnya berani banget. Nah, inilah yang bikin celimpungan punya tempat spesial di hati pecinta kuliner.

3. Bahan Dasar: Sederhana Tapi Penuh Rasa

Yang bikin makanan ini unik adalah bahan dasarnya. Cuma butuh ikan giling (biasanya ikan tenggiri), sagu, dan rempah-rempah seperti kunyit, bawang putih, kemiri, jahe, dan serai. Jangan lupa santan, karena kuahnya harus kental dan gurih.

Biasanya, makanan ini disajikan dengan irisan bawang goreng dan daun bawang biar makin wangi dan nikmat.

4. Cara Bikin Celimpungan di Rumah, Gampang Kok!

Pengen coba bikin celimpungan sendiri? Tenang, gak susah kok! Ini langkah sederhananya:

Bahan adonan:

  • 250 gr ikan tenggiri giling

  • 100 gr sagu/tapioka

  • Garam secukupnya

Kuah kuning:

  • 400 ml santan kental

  • 3 siung bawang putih

  • 2 butir kemiri

  • 1 ruas kunyit

  • 1 ruas jahe

  • 1 batang serai, geprek

  • Garam dan gula secukupnya

  • Daun salam dan daun jeruk

Cara membuat:

  1. Campur ikan giling dan sagu, bentuk bulat pipih.

  2. Rebus dalam air mendidih sampai mengapung.

  3. Tumis bumbu halus, masukkan santan dan bumbu daun.

  4. Masukkan bola celimpungan ke dalam kuah, masak hingga meresap.

Mudah, kan? Cita rasa rumahan yang bisa kamu hadirkan di dapur sendiri.

5. Cocok Disantap Saat Santai atau Jamuan Keluarga

Celimpungan bukan cuma enak disantap sendirian, tapi juga cocok banget jadi sajian spesial saat kumpul keluarga. Biasanya, celimpungan sering muncul di hari-hari besar seperti Lebaran atau acara adat Palembang.

Kuahnya yang hangat dan kaya rempah bikin siapa pun merasa ‘homey’. Apalagi kalau dimakan bareng sambal dan kerupuk, wah makin mantap!

6. Nilai Budaya dan Warisan Kuliner yang Harus Dilestarikan

Kuliner bukan cuma soal rasa, tapi juga soal cerita. Celimpungan adalah bagian dari identitas kuliner Sumatera Selatan. Dengan mengenalkan dan melestarikannya, kita ikut menjaga kekayaan budaya Indonesia.

Makanya, jangan ragu untuk belajar masak, menulis resepnya, atau bahkan mengenalkannya ke teman-teman di luar daerah.


Penutup: Celimpungan, Gurih yang Tak Terlupakan

Dari tampilan sampai rasa, celimpungan memang layak jadi primadona kuliner khas Palembang. Kuah kuningnya yang kental dan bumbu rempahnya yang medok, bikin makanan ini punya keunikan yang gak bisa ditiru kuliner lain.

Kalau kamu belum pernah coba, wajib banget masukin celimpungan ke daftar kuliner yang harus kamu cicipi. Dan kalau kamu udah pernah, coba deh bikin sendiri di rumah. Gak ada salahnya lho berbagi warisan rasa Nusantara dari dapur sendiri!

Mi Celor: Mi Kuah Santan yang Kaya Rempah dan Telur Rebus

Mie celor khas palembang

Apa Itu Mi Celor?

Kalau kamu pernah jalan-jalan ke Palembang wisatatpikota.id , pasti nggak asing sama yang namanya Mi Celor. Makanan ini adalah salah satu kuliner khas yang selalu bikin penasaran. Ini adalah mi yang disajikan dengan kuah santan kental, dipadu dengan bumbu rempah yang kaya dan dilengkapi telur rebus serta irisan daun seledri. Rasanya gurih, lembut, dan rempahnya terasa banget, bikin makan jadi makin nikmat!

Asal-Usul Mi Celor dari Palembang

Makanan ini memang asli dari Palembang, Sumatera Selatan. Namanya sendiri “celor” berasal dari cara memasak mi yang direndam atau dicelupkan dalam air panas supaya matang sempurna. Awalnya, Mi Celor jadi hidangan rakyat yang mudah dibuat tapi punya rasa istimewa karena kuah santannya. Sekarang, Mi Celor sudah jadi ikon kuliner yang wajib dicoba kalau ke Palembang.

Ciri Khas Kuah Santan Mi Celor

Salah satu yang bikin makanan ini beda dari mi kuah lainnya adalah kuah santannya yang kental dan gurih. Kuah ini dibuat dari santan kelapa segar yang dimasak bersama bumbu seperti bawang merah, bawang putih, udang kering, dan kaldu ikan patin atau udang. Hasilnya, rasa kuahnya kaya dan harum rempah. Kuah ini juga agak kental, jadi pas banget menyelimuti mi yang kenyal.

Bahan Utama Mi Celor

Makanan ini memakai mi kuning besar yang kenyal dan agak tebal supaya nggak cepat lembek saat disiram kuah santan. Selain itu ada bahan pelengkap seperti:

  • Telur rebus yang dibelah jadi dua

  • Tauge pendek segar

  • Daun seledri dan daun bawang iris

  • Bawang goreng sebagai taburan

  • Jeruk nipis untuk menambah rasa segar saat disajikan

Bahan-bahan ini melengkapi rasa kuah santan yang gurih dan bikin makanan ini makin sempurna.

Cara Membuat yang Lezat

Untuk bikin makanan ini, pertama-tama rebus mi kuning sampai matang dan tiriskan. Kuah santan dibuat dengan cara menumis bawang putih, bawang merah, dan udang kering, lalu tambahkan santan dan kaldu ikan atau udang. Masak dengan api kecil supaya santan nggak pecah dan bumbu meresap. Setelah kuah siap, tuang ke mangkuk berisi mi, tauge, dan telur rebus. Taburi dengan daun seledri dan bawang goreng. Jangan lupa peras jeruk nipis sebelum disantap supaya rasa makin segar.

Tips Menikmati Mi Celor

Makanan ini paling enak dimakan saat masih hangat. Kalau kamu suka rasa pedas, kamu bisa tambahkan sambal rawit sesuai selera. Jeruk nipis yang diperas saat makan juga penting banget untuk menyeimbangkan rasa gurih santan dengan rasa asam segar. Biasanya, makanan ini disantap sebagai sarapan atau makan siang yang mengenyangkan dan memuaskan.

Mi Celor dalam Budaya Palembang

Di Palembang, makanan ini bukan hanya sekadar makanan, tapi juga bagian dari tradisi kuliner lokal. Mi ini sering disajikan di acara keluarga dan perayaan tertentu. Selain itu, makanan ini menjadi favorit banyak orang karena mudah ditemukan di berbagai warung dan restoran di Palembang. Ini jadi bukti betapa populernya makanan yang satu ini.

Kenapa Harus Coba Mi Celor?

Makanan ini adalah perpaduan rasa dan tekstur yang unik. Kuah santannya yang kental dan gurih, mi yang kenyal, dan telur rebus yang lembut bikin hidangan ini susah untuk dilupakan. Selain enak, makanan ini juga mengandung protein dari telur dan nutrisi dari santan serta rempah yang baik untuk tubuh. Jadi, makanan ini bukan hanya lezat tapi juga bergizi.

Pindang Patin: Hidangan dengan Rasa Asam dan Pedas

Resep Pindang Ikan Patin Khas Palembang

Apa Itu Pindang Patin?

Kalau kamu pernah dengar tentang kuliner khas Palembang wisatatpikota.id , pasti nggak asing dengan nama Pindang Patin. Ini adalah salah satu hidangan ikan yang berasal dari Sungai Musi, Palembang. Ikan patin yang jadi bahan utama dimasak dengan bumbu asam dan pedas yang bikin lidah bergoyang. Rasanya segar, sedikit asam, dan pedas, cocok banget buat kamu yang suka makan dengan rasa kuat dan menggugah selera.

Asal-Usul Pindang Patin

Pindang Patin sebenarnya sudah ada sejak lama di Palembang. Ikan patin yang hidup di Sungai Musi diolah jadi pindang sebagai cara mengawetkan sekaligus menambah cita rasa. Masyarakat lokal menggunakan bumbu-bumbu alami seperti asam, cabai, dan rempah-rempah khas Indonesia. Dari sana, makan ini berkembang jadi hidangan wajib di meja makan keluarga Palembang.

Ciri Khas Rasa Pindang Patin

Yang bikin makan ini spesial itu adalah perpaduan rasa asam dan pedas yang pas. Biasanya, asam berasal dari buah asam kandis atau belimbing wuluh yang memberikan sensasi segar. Sedangkan pedasnya datang dari cabai rawit yang nggak terlalu berlebihan tapi cukup bikin hangat di tenggorokan. Selain itu, rempah seperti jahe dan serai nambah aroma segar yang bikin nagih.

Bahan Utama dan Bumbu

Bahan utama tentu saja ikan patin segar. Selain itu, ada beberapa bumbu penting yang selalu dipakai, antara lain:

  • Asam kandis atau belimbing wuluh

  • Cabai rawit

  • Bawang merah dan bawang putih

  • Serai dan daun kemangi

  • Lengkuas dan jahe

  • Garam dan gula secukupnya

Semua bumbu ini dimasak perlahan supaya ikan benar-benar meresap dengan bumbu asam pedasnya.

Cara Membuat Pindang Patin yang Enak

Membuat makan ini sebenarnya nggak terlalu susah. Pertama, ikan patin dibersihkan dan dipotong-potong. Kemudian rebus air bersama bumbu-bumbu seperti bawang, cabai, dan rempah. Masukkan ikan patin ke dalam kuah dan tambahkan asam kandis atau belimbing wuluh. Masak hingga ikan matang dan bumbu meresap sempurna. Jangan lupa cek rasa, supaya asam dan pedasnya pas sesuai selera.

Tips Menikmati Pindang Patin

Makan ini paling enak disantap saat masih hangat dengan nasi putih panas. Kamu bisa tambahkan lalapan seperti kemangi dan mentimun agar rasa segar makin lengkap. Jangan lupa juga siapkan sambal ekstra kalau kamu suka pedas yang lebih nendang. Hidangan ini cocok untuk makan siang atau makan malam yang simpel tapi kaya rasa.

Pindang Patin dan Budaya Palembang

Makan ini bukan cuma makanan, tapi juga bagian dari budaya Palembang. Di sana, hidangan ini sering muncul di acara keluarga dan perayaan adat. Makan ini jadi simbol kekayaan alam Sungai Musi dan kelezatan masakan tradisional yang diwariskan turun-temurun.

Kenapa Kamu Harus Coba?

Kalau kamu suka makanan dengan rasa kuat dan unik, makan ini wajib dicoba. Selain enak, hidangan ini juga sehat karena ikan patin kaya protein dan omega-3. Plus, cara memasaknya yang sederhana membuatnya jadi pilihan tepat buat kamu yang pengen masakan tradisional tapi nggak ribet.

Kojo: Kue Hijau Selalu Hadir di Meja Hajatan Warga Palembang

Untuk Lebaran 2024, Wajib Banget Nih Bikin Bolu Kojo, Resepnya Langsung  Dari Chef Farah Quinn, Idul Fitri di Palembang Selalu Ada Kue Ini - Kilat  Purwakarta

Apa Itu Kojo? Kue Tradisional Favorit Orang Palembang

Kojo adalah kue tradisional khas Palembang wisatatpikota.id yang selalu jadi primadona di berbagai acara hajatan, seperti pernikahan, khitanan, atau acara adat lainnya. Kue ini punya warna hijau cerah yang berasal dari daun pandan, jadi aromanya wangi dan segar.

Teksturnya lembut dan sedikit kenyal, dengan rasa manis yang pas. Biasanya, kue ini dibuat dari campuran tepung beras, santan, gula, dan daun pandan yang dihaluskan. Meskipun sederhana, kojo selalu berhasil bikin tamu merasa senang dan puas.


Bahan dan Cara Membuat Kojo yang Mudah dan Enak

Buat kamu yang pengen coba bikin kojo sendiri, tenang aja—nggak sulit kok. Bahan utamanya adalah tepung beras, santan kental, gula pasir, dan daun pandan yang sudah dihaluskan atau diambil air ekstraknya. Campur semua bahan sampai rata, lalu tuang ke cetakan atau loyang.

Setelah itu, kukus selama kurang lebih 30 menit sampai matang. Biasanya, kue ini dikukus dalam loyang persegi panjang, lalu dipotong-potong kotak sebelum disajikan. Warna hijau alami dari pandan bikin tampilannya makin menarik dan menggoda untuk dicoba.


Kenapa Kojo Jadi Kue Wajib di Hajatan Palembang?

Kojo bukan cuma soal rasa, tapi juga tentang tradisi. Di Palembang, kue ini selalu hadir di meja hajatan sebagai simbol keramahan dan kehangatan. Proses pembuatannya yang praktis dan bisa dibuat dalam jumlah besar menjadikannya cocok untuk menyambut tamu di acara besar.

Selain itu, rasanya yang manis dan aromanya yang wangi bikin suasana jadi lebih hangat dan akrab. Banyak keluarga mewariskan resep kue ini turun-temurun, sehingga setiap rumah punya rasa khasnya sendiri.


Variasi Menarik dari Kojo Tradisional

Walaupun versi klasiknya berwarna hijau pandan, kini ada beberapa variasi kue ini yang menarik. Misalnya, versi putih tanpa pandan, atau yang dicampur dengan pewarna alami seperti merah dari buah naga.

Ada juga versi modern yang diberi topping kelapa parut atau siraman gula merah cair. Variasi ini nggak hanya menambah cita rasa, tapi juga bikin tampilan kue ini makin menggugah selera.


Tips Menyajikan Supaya Makin Nikmat

Agar hasil kue ini maksimal, gunakan bahan-bahan segar seperti santan kental dan pandan alami. Kukusan juga harus merata agar teksturnya lembut sempurna. Sajikan dalam suhu ruang atau sedikit hangat agar rasanya tetap nikmat.

Bisa juga ditambah taburan kelapa parut atau gula merah cair untuk sentuhan akhir yang lebih lezat. Cocok disantap bersama teh hangat atau kopi saat kumpul keluarga.


Kesimpulan: Kojo, Kue Hijau Simbol Kehangatan dan Tradisi

Kalau kamu lagi di Palembang atau pengen coba kue tradisional yang penuh makna, kue ini wajib masuk daftar. Rasanya yang lembut, manis, dan wangi pandan khas membuatnya jadi favorit lintas generasi.

Kojo bukan hanya makanan, tapi juga bagian dari tradisi yang mempererat kebersamaan. Dari dapur rumah hingga meja hajatan, kojo selalu membawa kehangatan dan cerita yang tak terlupakan.

Burgo: Lembaran Putih Bersantan Sarapan Orang Palembang

Resep Burgo khas Palembang - Food Fimela.com

Apa Itu Burgo? Sarapan Khas Palembang yang Bikin Nagih

Burgo adalah makanan tradisional khas Palembang wisatatpikota.id yang biasanya disantap saat sarapan. Makanan ini terbuat dari tepung beras yang dibentuk tipis seperti lembaran, lalu digulung dan disajikan dengan kuah santan yang gurih dan sedikit pedas. Rasanya ringan tapi bikin kenyang, cocok banget buat kamu yang mau sarapan enak tapi nggak berat.

Makanan ini sekilas mirip dengan laksa, tapi bentuk dan cara makannya beda. Orang Palembang udah biasa banget makan burgo, apalagi buat mereka yang suka sarapan hangat dan gurih sebelum mulai aktivitas.

Cara Membuat Burgo: Simpel Tapi Ngangenin

Kalau kamu penasaran gimana cara bikin burgo, sebenarnya nggak susah kok. Pertama, tepung beras dicampur air dan sedikit garam, lalu digoreng tipis-tipis di atas teflon hingga berbentuk lembaran seperti crepes. Setelah matang, lembaran ini digulung dan dipotong sesuai selera.

Kuahnya? Pake santan yang dimasak dengan bumbu-bumbu seperti bawang putih, bawang merah, daun salam, dan cabe rawit biar ada rasa pedasnya. Kadang ditambah ikan teri atau udang kering biar makin gurih.

Setelah itu, burgo yang sudah dipotong dicelup ke kuah santan hangat dan siap disantap. Rasanya creamy, gurih, dan sedikit pedas yang bikin kamu ketagihan.

Mengapa Jadi Favorit Orang Palembang?

Selain rasanya yang enak dan praktis, makanan ini juga punya nilai tradisi tersendiri. Orang Palembang biasanya makan burgo sebagai sarapan supaya punya tenaga buat beraktivitas seharian. Apalagi, harga makanan ini di warung-warung lokal terbilang murah meriah, jadi semua kalangan bisa menikmatinya.

Makanan ini juga sering dijual di pasar pagi atau warung pinggir jalan, jadi gampang banget ditemukan. Rasanya yang unik dan teksturnya yang lembut membuat makanan ini menjadi pilihan favorit banyak orang Palembang dari berbagai umur.

Variasi Burgo yang Bisa Kamu Coba

Walaupun resep asli burgo sederhana, sekarang ada banyak variasi yang bikin makanan ini makin menarik. Ada yang menambahkan telur rebus, kerupuk, atau sambal kacang supaya lebih lengkap. Beberapa penjual juga menambahkan suwiran ayam atau ikan untuk menambah protein.

Kalau kamu suka pedas, bisa minta kuah santannya ditambah cabe rawit atau sambal ekstra. Jadi, makanan ini bisa disesuaikan dengan selera kamu tanpa menghilangkan rasa aslinya yang khas.

Tips Menikmati Supaya Makin Mantap

Biar makan burgo kamu makin nikmat, coba deh makan saat kuah santan masih hangat. Jangan lupa tambahin perasan jeruk nipis supaya rasa gurihnya lebih segar dan nggak terlalu berat di perut.

Kalau mau, tambahkan juga bawang goreng dan sambal sesuai selera. Kombinasi rasa gurih, pedas, dan segar dari jeruk nipis ini yang bikin makanan ini jadi pengalaman sarapan yang nggak terlupakan.

Sarapan Legendaris yang Wajib Kamu Coba

Kalau kamu lagi ke Palembang atau pengen coba makanan tradisional yang praktis dan lezat, makanan ini harus masuk daftar kamu. Makanan ini bukan cuma sekedar sarapan, tapi juga bagian dari budaya dan rasa khas Palembang yang bikin kangen.

Burgo yang lembut, kuah santan gurih, dan sedikit pedasnya pas banget buat mengawali hari. Jadi, jangan ragu buat cari burgo kalau lagi di Palembang atau coba buat sendiri di rumah. Dijamin bikin ketagihan!

Kemplang: Kerupuk Panggang Khas Palembang yang Renyah

Sejarah Kemplang Panggang, Makanan Khas Palembang Disukai Rakyat Hingga  Pejabat

Siapa sih yang nggak suka ngemil? Salah satu camilan paling populer di Palembang dan selalu jadi favorit banyak orang adalah kemplang yang memiliki rasa gurih dan tekstur renyah bikin ketagihan. Meskipun tampaknya hanya sekadar kerupuk, makanan ini memiliki sejarah panjang dan keunikan tersendiri, terutama dari segi cara pembuatannya. Penasaran? Yuk, kita kulik lebih dalam!

Apa Itu Kemplang?

Kemplang adalah makanan ringan khas Palembang yang terbuat dari campuran ikan (biasanya ikan tenggiri) dan tepung kanji. Bedanya dengan kerupuk pada umumnya, camilan ini dipanggang, bukan digoreng. Proses pemanggangan inilah yang membuat teksturnya lebih keras dan renyah, tetapi tetap ringan saat digigit. Biasanya, disajikan sebagai camilan atau teman makan nasi, bahkan bisa juga dijadikan lauk.

Meskipun terdengar sederhana, rasanya sangat khas dan tidak bisa ditemukan di camilan lain. Dengan rasa gurih dan sedikit pedas, makanan ini bisa menjadi pilihan tepat untuk teman bersantai atau saat sedang kumpul bersama teman-teman.

Sejarah yang Jarang Diketahui

Makanan ini sudah ada sejak lama di Palembang. Konon, pertama kali dibuat oleh para nelayan yang ingin membawa bekal awet selama berlayar. Ikan tenggiri yang menjadi bahan utama dipilih karena rasanya yang lezat dan mudah untuk diawetkan. Dengan cara pengolahan yang dipanggang, camilan ini bisa bertahan lebih lama dibandingkan dengan kerupuk biasa yang digoreng.

Seiring waktu, makanan ini pun berkembang menjadi salah satu kuliner yang dikenal luas dan sering dijadikan oleh-oleh khas Palembang. Keunikannya terletak pada cara pengolahannya yang berbeda, serta bahan-bahan yang digunakan yang memberikan cita rasa khas Palembang.

Proses Pembuatan Tradisional

Pembuatan camilan ini memerlukan ketelatenan dan proses yang tidak bisa dilakukan sembarangan. Berikut adalah cara pembuatan tradisional yang sering dilakukan oleh pengrajin di Palembang:

Bahan-bahan yang Dibutuhkan:

  • 500 gram ikan tenggiri yang sudah dihaluskan

  • 250 gram tepung kanji

  • 1 butir telur

  • 2 siung bawang putih (haluskan)

  • 1 sdt garam

  • 1 sdt merica

  • Air matang secukupnya

  • Daun pisang (untuk membungkus saat dipanggang)

Cara Membuat:

  1. Campurkan bahan: Haluskan ikan tenggiri dengan blender. Campurkan ikan halus dengan tepung kanji, telur, bawang putih, garam, dan merica. Aduk rata hingga adonan bisa dipulung.

  2. Bentuk adonan: Ambil sejumput adonan, bulatkan dan pipihkan. Bisa juga dibentuk sesuai selera, tapi biasanya berbentuk bulat atau lonjong.

  3. Bungkus dan panggang: Bungkus adonan dengan daun pisang dan susun di atas bara api atau panggangan. Panggang hingga matang dan kering. Proses ini memberikan tekstur renyah yang khas.

  4. Sajikan: Setelah matang, biarkan dingin sejenak lalu siap dinikmati.

Proses pembuatannya yang membutuhkan waktu dan ketelatenan membuat camilan ini semakin istimewa, apalagi rasa gurihnya yang bikin sulit berhenti makan!

Kenapa Bisa Bikin Ketagihan?

Ada beberapa alasan mengapa camilan ini begitu digemari, di antaranya:

  • Tekstur Renyah: Pemanggangan memberikan tekstur renyah yang berbeda dengan kerupuk biasa.

  • Rasa Gurih Khas: Terbuat dari ikan tenggiri yang kaya protein, dengan bumbu bawang putih dan merica yang membuatnya lezat di lidah.

  • Aroma Menggoda: Harumnya saat dipanggang membuat siapa saja ingin segera mencicipinya.

  • Cocok untuk Berbagai Kesempatan: Tidak hanya sebagai camilan ringan, tapi juga cocok untuk acara kumpul-kumpul bersama keluarga atau teman.

Manfaat Kesehatan

Selain enak, camilan ini juga memiliki manfaat. Karena berbahan ikan tenggiri, kaya akan protein dan asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dan otak. Namun, karena termasuk camilan, sebaiknya dikonsumsi dengan bijak agar tidak berlebihan, mengingat kandungan garamnya cukup tinggi.

Kesimpulan: Camilan Khas Palembang yang Wajib Dicoba

Camilan ini adalah salah satu yang patut dicoba, terutama bagi yang suka makanan gurih dan renyah. Dengan cita rasa khas dan tekstur unik, cocok banget menemani waktu santai. Kalau kamu berkunjung ke Palembang, jangan lupa bawa pulang oleh-oleh ini, karena termasuk camilan terbaik di kota ini!

Ragit: Lempeng Kari Khas Palembang yang Jarang Diketahui

Resep Ragit khas Palembang - Food Fimela.com

Di balik keindahan kota Palembang, terdapat banyak sekali kuliner unik yang belum banyak diketahui wisatawan wisatatpikota.id . Salah satunya adalah ragit khas Palembang yang rasanya dijamin bikin kamu ketagihan. Meskipun tak sepopuler pempek atau tekwan, makanan ini memiliki cita rasa yang tak kalah lezat dan wajib dicoba saat berkunjung ke kota ini.

Apa Itu Hidangan Lempeng Kari Ini?

Hidangan ini adalah sejenis lempeng atau pancake tipis yang terbuat dari campuran tepung beras, santan, dan rempah-rempah khas Palembang. Yang membuatnya unik adalah kuah kari yang disiram di atasnya, memberikan rasa gurih dan pedas yang bikin lidah bergoyang. Sering dijadikan sebagai makanan ringan atau camilan, namun bisa juga disajikan sebagai hidangan utama jika dimakan dalam porsi lebih banyak.

Meskipun sudah ada sejak lama, kuliner ini bukanlah makanan yang banyak dikenal oleh wisatawan luar Palembang. Bahkan, banyak orang yang belum pernah mendengar tentangnya, padahal rasanya sangat menggugah selera dan memiliki sejarah kuliner yang cukup panjang.

Sejarah dan Asal Usul

Hidangan ini berasal dari budaya kuliner Melayu yang kental dengan penggunaan santan dan rempah-rempah. Nama yang dipakai sendiri dipercaya berasal dari bahasa Palembang yang berarti lempeng atau pancake. Awalnya banyak disajikan dalam acara-acara adat atau perayaan penting, sebagai hidangan istimewa.

Seiring waktu, kuliner ini pun berkembang dan mulai disajikan lebih sering dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Palembang. Meski demikian, makanan ini tetap lebih dikenal oleh penduduk lokal daripada oleh wisatawan luar daerah. Hal ini membuatnya menjadi kuliner khas yang perlu dilestarikan dan dikenalkan lebih luas.

Cara Membuat Lepek Kari yang Lezat

Untuk membuat hidangan ini, bahan utamanya cukup sederhana, namun proses pembuatannya membutuhkan ketelatenan agar hasilnya enak dan teksturnya pas. Berikut adalah cara membuatnya:

Bahan-bahan:

  • 250 gram tepung beras

  • 200 ml santan kental

  • 1 butir telur

  • 1 sdm gula pasir

  • 1/2 sdt garam

  • 1 sdt kunyit bubuk (untuk memberikan warna kuning pada adonan)

  • 1/2 sdt bubuk kari

  • Minyak goreng secukupnya

Kuah Kari:

  • 200 ml santan kental

  • 1 batang serai, memarkan

  • 2 lembar daun salam

  • 1 sdt bubuk kari

  • 1 sdt garam

  • 1 sdt gula pasir

  • 1 sdt air asam jawa (opsional)

Cara Membuat:

  1. Buat adonan lempeng: Campurkan tepung beras, telur, santan, gula, garam, kunyit, dan bubuk kari. Aduk rata hingga adonan kental dan halus. Diamkan selama 15-20 menit.

  2. Goreng lempeng: Panaskan wajan datar anti lengket, beri sedikit minyak. Tuang sedikit adonan dan ratakan hingga berbentuk lempeng tipis. Goreng hingga kedua sisi kecokelatan dan matang. Angkat dan tiriskan.

  3. Buat kuah kari: Tumis serai dan daun salam hingga harum. Tambahkan santan, bubuk kari, garam, gula, dan air asam jawa jika suka. Masak hingga kuah mendidih dan kental. Koreksi rasa.

  4. Penyajian: Letakkan lempeng di piring, kemudian siram dengan kuah kari. Hidangan siap dinikmati!

Biasanya disajikan dalam keadaan hangat, cocok sebagai camilan atau makan berat di siang hari.

Cita Rasa Khas yang Jarang Ditemui

Mungkin banyak wisatawan yang lebih mengenal makanan khas Palembang seperti pempek, tekwan, atau model. Namun, hidangan ini memberikan pengalaman kuliner yang berbeda. Kuah kari yang kental dan pedas berpadu dengan lempeng yang lembut dan kenyal menciptakan sensasi rasa yang kaya dan menggugah selera.

Bagi kamu yang suka dengan makanan berkuah, pilihan ini sangat menarik. Rasanya yang gurih dengan sedikit sentuhan pedas cocok banget dinikmati bersama keluarga atau teman-teman di waktu santai.

Manfaat Mengonsumsi Hidangan Ini

Selain enak, kuliner ini juga memiliki beberapa manfaat kesehatan, lho. Santan yang digunakan dalam adonan dan kuah kari mengandung lemak sehat yang bisa memberikan energi bagi tubuh. Kunyit dan kari juga dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan.

Meskipun mengandung santan, hidangan ini bisa jadi pilihan yang lebih sehat dibandingkan camilan yang digoreng secara berlebihan. Dengan porsi yang tepat, menjadi pilihan camilan lezat yang juga memberikan nutrisi bagi tubuh.

Kesimpulan: Kuliner Khas Palembang yang Wajib Dicoba

Jadi, jika kamu berkesempatan berkunjung ke Palembang, jangan lupa untuk mencoba hidangan ini. Makanan yang satu ini jarang diketahui wisatawan, padahal rasanya sangat unik dan lezat. Perpaduan lempeng kari yang kenyal dengan kuah santan yang gurih memberikan sensasi rasa yang sulit ditemukan di tempat lain.

Makanan ini bukan hanya sekedar camilan, tetapi juga membawa jejak sejarah kuliner Palembang yang patut dilestarikan. Jadi, yuk, coba dan rasakan sendiri kenikmatannya!

Laksan: Pempek dan Kuah Santan yang Kaya Rasa

Resep Laksan

Apa Itu Laksan?

Laksan wisatatpikota.id adalah salah satu kuliner khas Palembang yang memadukan dua elemen lezat dalam satu hidangan: pempek dan kuah santan. Makanan ini merupakan variasi pempek yang menggunakan kuah santan gurih dan kental, berbeda dari pempek biasa yang biasanya disajikan dengan kuah cuka. Pempek yang kenyal dipotong-potong dan disajikan bersama kuah santan kaya rempah, seperti serai, daun salam, dan sedikit bumbu pedas.

Keunikan Laksan Dibanding Pempek Biasa

Jika pempek biasanya punya rasa asam dari kuah cuka, hidangan ini menawarkan sensasi gurih dari kuah santan yang lebih lembut dan berkesan. Kadang, hidangan ini dilengkapi telur rebus, daun kemangi, atau udang rebon kecil yang menambah rasa gurih ekstra. Setiap suapan terasa lebih nikmat berkat kuah santan yang tebal dan bumbu meresap sempurna ke dalam pempek.

Proses Pembuatan Laksan

Membuat hidangan ini sebenarnya tidak sulit:

  • Bahan utama: pempek kapal selam atau pempek lenjer, santan kelapa kental, serai, daun salam, daun jeruk, cabai merah, garam, gula, serta pelengkap seperti telur rebus dan daun kemangi.

  • Langkah: Tumis bumbu, masukkan santan dan bumbu lain lalu masak perlahan. Rebus pempek hingga matang dan potong-potong. Sajikan dengan siraman kuah santan dan pelengkap.

Manfaat Sehat dari Laksan

Selain lezat, hidangan ini juga menyehatkan. Santan mengandung lemak nabati dan vitamin, sementara pempek memberikan protein dari ikan yang baik untuk otot dan jantung. Rempah seperti serai dan daun salam memiliki antioksidan yang bermanfaat.

Laksan untuk Segala Kesempatan

Hidangan ini cocok untuk makan siang, malam, acara keluarga, atau kumpul bersama teman. Selain di Palembang, kini hidangan ini juga bisa ditemukan di berbagai kota di Indonesia. Perpaduan rasa uniknya membuat banyak orang ketagihan.


Kesimpulan

Laksan adalah pilihan tepat bagi yang ingin menikmati pempek dengan cita rasa berbeda. Kombinasi pempek kenyal dan kuah santan gurih memberikan sensasi rasa unik yang wajib dicoba. Jangan ragu buat mencoba membuatnya sendiri di rumah atau mencari di restoran terdekat!

Malbi: Daging Manis Gurih yang Wajib Ada di Acara Besar

Resep Malbi Kambing Palembang, Hidangan Istimewa dari Sumatra Selatan

Apa Itu Malbi?

Malbi adalah hidangan daging sapi khas Palembang wisatatpikota.id yang sangat terkenal, terutama dalam acara besar atau perayaan. Daging dimasak dengan bumbu rempah kaya dan tambahan kecap manis sehingga menghasilkan rasa manis gurih yang lezat. Daging sapi yang empuk berpadu dengan kuah kental, menjadikan hidangan ini sangat menggugah selera.

Biasanya, malbi disajikan hangat bersama nasi putih. Rasanya khas dan gurih, membuatnya menjadi favorit banyak orang di Palembang maupun luar daerah. Meskipun sederhana, memasak hidangan ini membutuhkan waktu agar daging benar-benar empuk dan bumbu meresap.


Sejarah Hidangan Daging Khas Palembang

Hidangan ini sudah ada sejak lama dan identik dengan acara besar seperti pernikahan, hari raya, dan pesta keluarga. Nama hidangan ini sendiri berasal dari cara memasak daging sapi dengan teknik tertentu, yang mungkin dipengaruhi budaya Tionghoa.

Di Palembang, hidangan ini dianggap istimewa dan biasanya hanya muncul di acara tertentu. Dulu sering disiapkan dalam jumlah besar untuk perayaan seperti khitanan dan upacara adat. Kini, hidangan ini juga mulai dinikmati sehari-hari oleh masyarakat.


Bahan-Bahan yang Dibutuhkan

  • Daging Sapi: Bagian has dalam atau paha dipilih karena teksturnya empuk dan cocok dimasak lambat agar bumbu meresap sempurna.

  • Bumbu Rempah: Bawang merah, bawang putih, jahe, serai, daun salam, dan kayu manis menjadi kunci cita rasa. Semua ditumis hingga harum.

  • Kecap Manis: Memberi rasa manis dan warna gelap pada kuah.

  • Gula Merah: Menambah rasa manis alami dan aroma kuah.

  • Kaldu Sapi: Membantu melunakkan daging dan membuat kuah gurih.


Proses Memasak

  1. Persiapan Daging: Potong sesuai ukuran, rebus untuk menghilangkan kotoran dan darah, lalu tiriskan.

  2. Tumis Bumbu: Bawang merah, bawang putih, jahe, serai, dan daun salam ditumis hingga harum untuk menghasilkan aroma khas.

  3. Memasak Daging: Masukkan daging ke dalam wajan bersama bumbu tumis, tambah kecap manis, gula merah, dan kaldu. Masak dengan api kecil hingga daging empuk dan kuah menyusut.

  4. Penyelesaian: Setelah matang, angkat dan sajikan dengan taburan bawang goreng atau daun bawang agar terasa segar.


Rasa yang Gurih dan Manis

Hidangan ini memiliki perpaduan rasa manis dari kecap dan gula merah serta gurih dari kaldu dan rempah. Daging sapi yang dimasak perlahan menyerap bumbu dengan sempurna, sehingga setiap potongan terasa lezat.

Rasa manis gurih ini cocok disantap bersama nasi putih hangat. Hidangan ini juga sering disajikan dengan sambal sebagai pelengkap agar ada rasa pedas yang menyegarkan.


Peran dalam Acara Besar dan Tradisional

Hidangan ini sangat populer di acara besar seperti pernikahan, khitanan, dan upacara adat. Di Palembang, menyajikannya dianggap sebagai simbol kehormatan dan kebahagiaan.

Walaupun identik dengan acara besar, hidangan ini juga sering dinikmati dalam perayaan sehari-hari dan kumpul keluarga. Ketika dihidangkan, suasana kebersamaan dan rasa syukur terasa kuat.


Cara Menikmati dengan Sempurna

Sajikan dengan nasi putih hangat agar cita rasanya maksimal. Tambahkan sambal terasi atau cabai hijau untuk sensasi pedas segar. Beberapa orang juga suka menambahkan kerupuk untuk tekstur renyah yang melengkapi kelembutan daging.

Nikmati hidangan ini dengan sepenuh hati dan rasakan kelezatan tradisional khas Palembang yang kaya rasa!


Kesimpulan

Hidangan daging khas Palembang ini kaya rasa dan sejarah, menjadi salah satu makanan tradisional yang tak lekang oleh waktu. Daging sapi dimasak dengan bumbu rempah, kecap manis, dan gula merah memberikan cita rasa menggugah selera. Cocok untuk acara besar maupun santapan sehari-hari.

Jika belum pernah mencoba, pastikan mencicipi hidangan ini di kesempatan berikutnya. Rasa manis gurih dan daging empuknya pasti membuat setiap momen jadi lebih spesial.

slot depo 5k

spaceman slot