3 Resep Serabi, Jajan Pasar Murah Meriah Buat Camilan Tanggal Tua

Kenalan Yuk Sama Surabi, Si Camilan Legendaris

Kalau ngomongin jajanan khas Bandung, makanan ini pasti jadi salah satu yang paling sering disebut. Hidangan tradisional ini sudah ada sejak zaman dulu banget, dan sampai sekarang masih bertahan bahkan makin banyak penggemarnya.

Surabi adalah semacam pancake khas Sunda yang terbuat dari adonan tepung beras dan santan, dimasak di atas tungku kecil dari tanah liat. Dulu, pilihan rasanya hanya polos dan oncom. Tapi sekarang? Pilihan toppingnya sudah makin banyak dan kekinian banget!

Dari Sarapan Sampai Nongkrong, Selalu Cocok

Camilan ini fleksibel banget. Mau dimakan pagi buat sarapan, sore-sore pas hujan turun, atau malam sambil nongkrong bareng teman juga pas. Teksturnya lembut di dalam, agak renyah di luar, dan aroma bakarnya itu lho—bikin ngiler!

Apalagi kalau ditambah topping kekinian seperti keju, cokelat, durian, sampai smoked beef. Tapi buat yang suka versi klasik, surabi oncom masih jadi primadona.

Asal-Usul Surabi: Sederhana Tapi Penuh Makna

Hidangan ini berasal dari daerah Sunda, terutama populer di Bandung dan sekitarnya. Orang tua dulu sering menyajikan makanan ini di acara keluarga atau syukuran. Cara masaknya unik, memakai cetakan tanah liat dan tungku bara api, sehingga rasanya khas dan berbeda dari pancake biasa.

Yang bikin spesial, walaupun zaman makin modern, banyak penjual tetap mempertahankan cara masak tradisional ini. Itu sebabnya cita rasanya tetap otentik sampai sekarang.

Variasi Rasa: Tradisional Sampai Kekinian

Dulu hanya ada dua rasa, sekarang kamu bisa menemukan puluhan varian rasa kreatif dan menggoda, seperti:

  • Oncom – rasa gurih khas tradisional

  • Kinca – manis legit dengan kuah gula merah

  • Cokelat Keju – favorit anak muda

  • Durian – wangi dan lumer di mulut

  • Telur Kornet – versi gurih modern

Kreativitas ini membuat camilan tradisional ini tidak pernah ketinggalan zaman.

Cara Membuat Sendiri di Rumah? Bisa Banget!

Kalau kamu tinggal di luar Bandung dan kangen makanan ini, kamu bisa buat sendiri dengan bahan sederhana. Berikut resep dasarnya:

Bahan-bahan:

  • 250 gr tepung beras

  • 300 ml santan

  • 1/2 sdt garam

  • 1 sdm gula (untuk rasa manis)

  • Topping sesuai selera (keju, cokelat, kinca, dll)

Cara membuat:

  1. Campur tepung beras, santan, garam, dan gula, aduk rata.

  2. Panaskan wajan kecil atau cetakan (teflon juga bisa).

  3. Tuang adonan, masak dengan api kecil sampai permukaan berlubang-lubang.

  4. Tutup dan masak sampai matang.

  5. Tambahkan topping favorit, siap disajikan!

Dalam Dunia Kuliner Modern

Sekarang, banyak kafe dan kedai modern yang menyajikan makanan ini dengan tampilan menarik dan Instagramable. Namun, nilai tradisional tetap dijaga. Camilan ini sudah naik kelas menjadi dessert yang bisa bersaing dengan sajian modern lainnya.

Ada juga yang menjadikan camilan ini sebagai oleh-oleh khas Bandung. Beberapa toko menjual versi frozen yang bisa dikirim ke luar kota. Praktis banget, kan?

Kenapa Layak Jadi Favorit?

Selain enak dan variatif, makanan ini juga ramah di kantong. Harga satuannya berkisar antara Rp5.000 sampai Rp15.000 tergantung topping. Jadi cocok untuk semua kalangan—dari anak sekolah sampai orang tua.

Makan camilan ini juga memberi sensasi nostalgia tersendiri, seperti dibawa balik ke masa kecil, apalagi kalau dinikmati sambil ngeteh atau ngopi.

Yuk, Lestarikan Jajanan Tradisional Kita

Walaupun banyak makanan modern bermunculan, kita harus bangga dan melestarikan kuliner tradisional seperti ini. Jangan sampai anak cucu kita tidak kenal dengan warisan budaya ini.

Cobain, ajak teman, dan kenalkan makanan legendaris ini ke orang-orang di sekitarmu. Karena kuliner tradisional bukan hanya soal rasa, tapi juga bagian dari budaya yang patut dijaga.