Kategori: Kuliner & Makanan

Sate Kerang Belitung: Lezatnya Seafood dan Bumbu Khas Pulau

Sate kerang - Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas

1. Sate Kerang: Si Kecil yang Bikin Nagih

Kalau kamu jalan-jalan ke Belitung wisatatpikota.id , pasti sering dengar nama “sate kerang”. Jangan bayangin sate ayam atau sate kambing, karena yang satu ini terbuat dari kerang laut asli yang segar. Disajikan dengan tusukan kecil dan dibalut bumbu khas, rasanya luar biasa gurih dan bikin ketagihan. Walaupun tampilannya sederhana, rasanya benar-benar mewah di lidah.

2. Khas dari Tanah Laskar Pelangi

Belitung memang terkenal dengan pantai-pantainya yang cantik, tapi jangan lupakan juga kulinernya yang unik. Sate kerang ini salah satunya. Biasanya kamu bisa temuin di pasar tradisional, warung makan, sampai jajanan pinggir jalan. Makanan ini jadi favorit warga lokal dan juga wisatawan karena cita rasanya yang otentik.

3. Kerang Segar Langsung dari Laut

Bahan utama dari sate kerang tentu saja kerangnya. Di Belitung, kerang diambil langsung dari laut sekitar yang masih bersih dan belum banyak tercemar. Ini bikin rasa daging kerangnya manis alami dan empuk. Biasanya jenis kerang yang dipakai adalah kerang dara atau kerang hijau. Setelah dibersihkan, kerang direbus dulu biar teksturnya pas dan gampang ditusuk.

4. Rahasia Nikmatnya Ada di Bumbunya

Nah, yang bikin sate kerang Belitung beda dari sate lainnya adalah bumbunya. Bumbu kacang? Bukan. Di sini, sate kerang dibumbui dengan campuran cabai, bawang putih, bawang merah, lengkuas, kemiri, dan rempah-rempah lainnya. Semua bahan diulek atau diblender, lalu ditumis sampai harum dan kental. Hasilnya, kamu dapat rasa pedas, gurih, sedikit manis, dan ada aroma rempah yang khas banget.

5. Cara Penyajian yang Simpel tapi Menggoda

Sate kerang biasanya disajikan dalam porsi kecil, sekitar 5–10 tusuk per piring. Kadang disajikan bareng lontong atau nasi, kadang juga dimakan langsung sebagai camilan. Nggak heran kalau satu porsi rasanya selalu kurang—makin dimakan, makin pengen nambah!

6. Cocok Buat Oleh-Oleh Juga

Menariknya, sate kerang ini juga sering dijual dalam bentuk kemasan. Cocok banget buat oleh-oleh kalau kamu lagi liburan ke Belitung. Dalam bentuk kemasan, sate kerang biasanya sudah dimasak dan dibumbui, lalu dikemas dalam toples atau plastik kedap udara. Tahan beberapa hari dan rasanya tetap mantap!

7. Di Mana Bisa Menemukan Sate Kerang Belitung?

Kamu bisa temukan sate kerang di berbagai tempat makan lokal di Tanjung Pandan, pasar-pasar tradisional seperti Pasar Tanjung, bahkan di warung makan dekat pantai. Harganya juga ramah kantong, mulai dari Rp10.000 sampai Rp25.000 tergantung jumlah tusuk dan tempat belinya.

8. Sate Kerang dalam Versi Kekinian

Sekarang banyak juga anak muda di Belitung yang mulai jual sate kerang secara online. Bahkan ada yang bikin varian baru seperti sate kerang bumbu keju, sambal matah, atau lada hitam. Kreativitas ini bikin kuliner tradisional tetap hidup dan makin disukai generasi muda.

9. Kenapa Harus Coba?

Kalau kamu pencinta seafood dan suka makanan berbumbu, sate kerang Belitung ini wajib banget masuk daftar. Selain enak, makanan ini juga jadi bagian dari budaya lokal yang sayang banget buat dilewatkan. Makan sate kerang itu nggak cuma soal rasa, tapi juga pengalaman.

10. Penutup: Sate Kerang, Si Kecil Rasa Hebat

Jangan remehkan bentuknya yang mungil, karena di dalam tusuk sate kerang ada rasa yang luar biasa. Kaya rempah, gurih, dan bikin lidah bergoyang. Sate kerang Belitung adalah contoh sempurna bagaimana makanan lokal bisa tampil sederhana tapi punya rasa kelas dunia.

Bubur Nasi Belitung: Hidangan Hangat dan Penuh Kenikmatan

Bubur ayam belitung

1. Bubur Nasi Belitung, Sarapan yang Bikin Nyaman

Pernah denger soal Bubur Nasi Belitung wisatatpikota.id ? Kalau belum, ini waktunya kamu kenalan sama salah satu menu sarapan khas yang hangat, sederhana, tapi penuh rasa.

Biasanya disajikan pagi-pagi, bubur ini jadi favorit banyak orang lokal karena teksturnya lembut dan rasanya yang ringan tapi tetap mengenyangkan. Cocok banget buat kamu yang mau mulai hari dengan perut hangat dan hati senang.


2. Apa Bedanya Sama Bubur Lainnya?

Kalau kamu mikir semua bubur itu sama, kamu salah besar. Bubur Nasi Belitung punya ciri khas tersendiri. Walau tampilannya mirip bubur ayam pada umumnya, isi dan cita rasanya cukup berbeda.

Bubur ini biasanya disajikan dengan suwiran ikan laut, sambal tumis, irisan seledri, bawang goreng, dan kadang-kadang ditambah emping atau kerupuk sebagai pelengkap. Kuah kaldunya gurih banget, apalagi kalau disiram panas-panas langsung dari panci. Wangi rempahnya langsung bikin ngiler!


3. Simpel Tapi Bikin Ketagihan

Salah satu daya tarik utama bubur nasi Belitung adalah kesederhanaannya. Nggak ribet, nggak neko-neko, tapi rasanya juara. Cocok buat kamu yang nggak suka makanan terlalu berat di pagi hari.

Bumbunya juga nggak terlalu tajam, jadi cocok buat semua usia — dari anak-anak sampai orang tua. Bahkan buat kamu yang lagi kurang enak badan, bubur ini bisa jadi pilihan sarapan yang nyaman di perut.


4. Banyak Dijual di Warung Pagi

Kalau kamu jalan pagi di Belitung, terutama di daerah Tanjung Pandan atau Manggar, kamu bakal nemu banyak warung kecil yang jual bubur nasi ini. Biasanya udah buka dari jam 6 pagi dan ludes sebelum jam 10!

Harganya juga ramah di kantong. Mulai dari Rp10.000–Rp15.000 kamu udah bisa nikmatin semangkuk bubur hangat yang nikmat. Jangan lupa pesan teh manis atau kopi lokal buat temen sarapan kamu.


5. Bubur Ikan, Alternatif yang Unik dan Sehat

Salah satu hal menarik dari bubur nasi Belitung adalah topping ikannya. Biasanya pakai ikan laut segar seperti ikan tenggiri atau ikan kembung yang direbus atau digoreng. Ini bikin bubur jadi lebih kaya rasa dan tentu aja lebih sehat.

Ikan laut segar ini juga jadi ciri khas utama, karena Belitung emang terkenal dengan hasil lautnya. Jadi jangan heran kalau rasanya lebih “laut” dibanding bubur lain.


6. Cocok Buat Kamu yang Suka Makanan Hangat & Lembut

Bubur ini cocok banget buat kamu yang butuh sarapan praktis, hangat, dan nggak bikin perut “kaget”. Teksturnya lembut, tapi tetap padat dan mengenyangkan.

Biasanya orang Belitung juga makan bubur ini sambil ngobrol santai di warung, karena suasananya mendukung banget buat “ngopi pagi” bareng teman atau keluarga.


7. Bisa Bikin Sendiri di Rumah Lho!

Kalau kamu udah nyobain dan jatuh cinta sama bubur nasi Belitung, kamu juga bisa coba bikin sendiri di rumah. Bahannya gampang:

  • Nasi putih sisa semalam

  • Air atau kaldu

  • Suwiran ikan goreng atau rebus

  • Bawang merah, bawang putih, daun bawang, dan seledri

  • Garam, lada, dan sedikit kaldu bubuk

Tinggal rebus nasi dengan air sampai jadi bubur, tambahkan bumbu, lalu sajikan dengan topping ikan dan bawang goreng. Simpel kan?


8. Penutup: Bubur yang Bikin Pagi Lebih Bersahabat

Bubur Nasi Belitung bukan cuma soal makanan, tapi soal kenyamanan di pagi hari. Makanan ini hadir dengan cita rasa lokal yang menghangatkan, cocok banget buat kamu yang cari sarapan sehat, nikmat, dan penuh kesederhanaan.

Kalau kamu lagi main ke Belitung, jangan cuma cari pantai dan batu granit aja. Coba juga kuliner lokalnya, salah satunya ya bubur nasi ini. Rasanya mungkin sederhana, tapi efeknya bikin kamu betah dan pengen balik lagi.

Keripik Pisang: Camilan Renyah dari Tanah Sai Bumi Ruwa Jurai

Resep Membuat Keripik Pisang Cokelat Lampung: Camilan Manis dan Renyah -  Pantau.com

Kenalan Dulu Sama Keripik Pisang dari Lampung

Kalau ngomongin Lampung, nggak lengkap rasanya kalau belum nyobain keripik pisang wisatatpikota.id khas daerah ini. Camilan ini udah terkenal banget di kalangan warga lokal maupun wisatawan. Dari luar, camilan ini kelihatan sederhana, tapi rasanya? Wah, renyah dan gurihnya bikin susah berhenti ngunyah!

Keripik pisang di Lampung punya ciri khas yang beda dibanding daerah lain. Pisang yang dipakai biasanya jenis pisang kepok atau pisang raja yang memang punya tekstur pas buat dijadikan keripik. Hasilnya, keripik nggak mudah lembek dan tahan lama.


Cara Bikin Keripik Pisang yang Renyah Banget

Mau tahu rahasia kenapa camilan ini renyah dan gurih? Ternyata karena proses pembuatannya masih cukup tradisional, tapi tetap pakai teknik yang tepat. Pertama, pisang dipilih yang sudah matang tapi nggak terlalu lembek. Setelah itu, pisang diiris tipis-tipis dengan ketebalan yang pas.

Irisan pisang kemudian digoreng dalam minyak panas sampai warna kuning keemasan dan teksturnya jadi renyah. Kadang, ada tambahan bumbu seperti garam atau gula untuk menambah rasa. Setelah digoreng, keripik dijemur sebentar supaya minyaknya agak kering dan keripik makin awet.


Rasa Keripik Pisang yang Bikin Ketagihan

Keripik pisang Lampung itu bukan cuma renyah doang, tapi juga punya rasa manis dan gurih yang pas di lidah. Kalau kamu suka rasa manis, ada varian keripik pisang manis yang dilapisi gula halus, bikin rasa camilan makin lengkap.

Kalau suka gurih, varian asin dengan taburan sedikit garam juga favorit banget. Ada juga yang memakai rasa pedas, buat kamu yang pengen sensasi berbeda. Pokoknya, camilan ini bisa jadi teman setia buat nemenin waktu santai sambil nonton atau ngobrol bareng keluarga.


Cocok Jadi Oleh-oleh Khas Lampung

Banyak yang beli camilan ini buat dijadiin oleh-oleh saat pulang dari Lampung. Soalnya, camilan ini punya daya tahan yang cukup lama, jadi nggak perlu buru-buru habisin sebelum sampai rumah. Selain itu, kemasan camilan ini biasanya didesain menarik dan praktis dibawa.

Camilan ini juga jadi pilihan oleh-oleh yang terjangkau dan ramah di kantong, cocok buat semua kalangan. Kamu bisa bawa camilan ini ukuran kecil buat cemilan pribadi, atau kemasan besar kalau mau bagi-bagi ke keluarga dan teman.


Dari Mana Saja Bisa Beli Keripik Pisang Lampung?

Kalau kamu lagi di Lampung, gampang banget nemuin camilan ini. Banyak toko oleh-oleh di Bandar Lampung, Metro, atau di sepanjang jalan wisata seperti Pantai Mutun yang jual camilan ini. Bahkan, pasar tradisional di daerah Sai Bumi Ruwa Jurai juga punya penjual camilan ini yang siap memanjakan lidah kamu.

Buat yang nggak sempat ke Lampung, sekarang juga banyak penjual online yang menyediakan keripik pisang asli Lampung. Tinggal klik, pesan, dan camilan ini pun sampai di rumah.


Tips Pilih yang Enak dan Berkualitas

Supaya nggak salah beli, ada beberapa tips nih buat pilih keripik pisang yang enak:

  • Perhatikan warna keripik: Pilih yang warnanya kuning keemasan, tandanya matang sempurna dan renyah.

  • Cium aromanya: camilan ini segar punya aroma gurih yang menggoda.

  • Rasakan teksturnya: Kalau beli langsung, coba gigit. Keripik yang bagus harus renyah, bukan keras atau terlalu berminyak.

  • Lihat kemasannya: Pastikan kemasan rapi dan tertutup rapat supaya keripik tetap awet.


Keripik Pisang: Camilan yang Nggak Pernah Ketinggalan

Seiring perkembangan zaman, keripik pisang Lampung terus naik daun. Bahkan, beberapa produsen mulai berinovasi dengan menambahkan rasa baru seperti keju, coklat, atau balado supaya makin variatif.

Tapi walaupun begitu, rasa asli camilan ini manis dan gurih tetap jadi favorit banyak orang. Camilan ini bukan cuma enak buat dinikmati sendiri, tapi juga asik buat jadi teman kumpul keluarga atau hadiah kecil buat sahabat.


Penutup

Jadi, kalau kamu lagi main ke Lampung atau pengen kirim oleh-oleh yang mudah dan disukai banyak orang, camilan ini jadi pilihan tepat. Camilan ini mewakili rasa khas dan tradisi dari tanah Sai Bumi Ruwa Jurai, yang renyah dan gurihnya bisa bikin siapa saja jatuh cinta.

Pekasem: Rasa Asam Gurih Khas Bangka yang Mendalam

Sip Lah, Pekasam Teritip Sudah Sah Jadi Kekayaan Intelektual Warga Basel –  Media Pemberitaan Online

1. Apa Itu Pekasem? Kenalan Dulu Yuk!

Kalau kamu pernah dengar tentang makanan fermentasi khas Bangka, pasti nggak asing sama Pekasem. Pekasem https://wisatatpikota.id/ ini makanan yang terbuat dari fermentasi ikan dan beberapa bahan alami lainnya. Rasanya unik banget, asam dan gurih, cocok buat teman makan nasi atau lauk-pauk.

Biasanya makanan ini hadir dalam bentuk padat, warnanya coklat kehitaman dan beraroma khas fermentasi yang kuat. Meski baunya tajam, justru itu yang bikin banyak orang jatuh cinta sama camilan tradisional ini.


2. Cara Membuat Pekasem yang Simpel Tapi Butuh Kesabaran

Proses pembuatan makanan ini nggak ribet, tapi butuh waktu fermentasi beberapa minggu supaya rasa asam gurihnya muncul sempurna. Biasanya ikan segar seperti ikan selar atau ikan tenggiri dicampur dengan beras, garam, dan rempah tertentu. Setelah dicampur, semua bahan dikemas dan didiamkan di suhu ruang.

Proses fermentasi inilah yang bikin makanan ini berbeda dengan makanan lain. Selama beberapa minggu, bakteri alami mengubah rasa ikan jadi asam dan gurih yang mendalam. Makanya Pekasem sering disebut “rahasia rasa Bangka”.


3. Pekasem, Pelengkap Makanan yang Bikin Nagih

Makanan ini biasanya dimakan sebagai pelengkap lauk. Kamu bisa goreng sebentar untuk mengurangi aroma fermentasi yang tajam, lalu disajikan bersama nasi hangat, sambal, dan sayur. Rasanya pas banget buat yang suka rasa asam tapi tetap gurih.

Banyak juga yang pakai Pekasem buat campuran sambal atau tumisan biar makin nendang. Jadi, makanan ini bukan cuma camilan tapi juga bahan dapur serbaguna.


4. Kenapa Cuma Ada di Bangka?

Pekasem jadi makanan khas Bangka karena daerah ini kaya akan hasil laut dan punya tradisi fermentasi yang kuat. Proses fermentasi sebenarnya sudah dikenal sejak lama sebagai cara mengawetkan ikan di daerah pesisir.

Selain itu, bahan-bahan alami yang ada di Bangka, seperti jenis ikan dan rempah lokal, bikin rasa makanan ini nggak bisa ditiru di tempat lain. Jadi, kalau kamu pengen coba rasa asam gurih yang asli, datang langsung ke Bangka atau cari makanan ini dari produsen lokal yang terpercaya.


5. Manfaat Sehat dari Pekasem yang Jarang Diketahui

Selain rasanya yang enak, makanan ini juga punya manfaat sehat. Karena proses fermentasi, makanan ini mengandung probiotik alami yang baik buat pencernaan. Kalau dimakan dalam porsi wajar, Pekasem bisa bantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus.

Tapi, tetap ingat ya, karena makanan ini juga mengandung garam cukup tinggi, jangan dikonsumsi berlebihan supaya tubuh tetap sehat.


6. Tips Menyimpan Agar Tetap Awet

Kalau kamu beli Pekasem biasanya dalam bentuk kering atau basah. Simpan makanan ini di tempat yang kering dan tertutup rapat supaya aroma dan rasanya tetap terjaga. Kalau sudah dibuka, lebih baik disimpan di kulkas agar awet sampai berminggu-minggu.

Kalau makanan ini sudah lama, aromanya bisa makin tajam, jadi kamu bisa sesuaikan lama fermentasi dengan selera supaya pas di lidah.


7. Pekasem dalam Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Bangka

Pekasem bukan cuma makanan, tapi bagian dari budaya Bangka. Warga di sana sering bikin makanan ini sendiri di rumah, apalagi waktu musim ikan melimpah. Biasanya makanan ini juga jadi oleh-oleh favorit yang dibawa pulang oleh wisatawan.

Kalau kamu main ke Bangka, jangan lewatkan kesempatan buat mencicipi Pekasem asli yang dijual di pasar tradisional atau warung lokal.


8. Pekasem, Cita Rasa Tradisional yang Tetap Eksis

Walau dunia kuliner terus berkembang dengan banyak inovasi, makanan ini tetap jadi primadona di kalangan pecinta makanan tradisional. Rasanya yang khas, cara buatnya yang alami, dan sejarahnya yang panjang bikin makanan ini punya tempat khusus di hati masyarakat Bangka.

Kalau kamu suka mencoba makanan dengan cita rasa unik, makanan ini wajib banget dicoba.


Kesimpulan

Makanan ini adalah contoh nyata betapa kaya dan beragamnya kuliner tradisional Indonesia. Dengan rasa asam gurih hasil fermentasi ikan khas Bangka, makanan ini memberikan pengalaman makan yang berbeda dan mendalam.

Otak-Otak Bangka: Lezatnya Perpaduan Ikan dan Rempah Lokal

Resep Otak-Otak Khas Bangka, Lengkap dengan Kuah Cuko Tauco yang Bikin  Nostalgia - Food Fimela.com

Otak-Otak Bangka, Camilan Khas yang Bikin Nagih

Kalau kamu pernah ke Bangka https://wisatatpikota.id/ atau punya teman asli sana, pasti tahu dong yang namanya otak-otak Bangka? Ini salah satu camilan khas yang super terkenal. Biasanya disajikan dibungkus daun pisang, dengan aroma ikan asap yang langsung menggoda hidung sejak masih dibakar.

Cita rasanya khas banget, karena terbuat dari ikan segar, biasanya ikan tenggiri, dicampur dengan berbagai rempah pilihan. Rasanya gurih, sedikit pedas, dan ada sensasi wangi daun pisangnya juga. Pokoknya, sekali coba, susah berhenti makan!


Asal Usul dan Filosofi di Balik Otak-Otak

Otak-otak bukan cuma sekadar camilan, lho. Di Bangka, makanan ini punya makna tersendiri. Biasanya disajikan saat kumpul keluarga, perayaan, atau sekadar jadi teman ngobrol sore hari.

Nama “otak-otak” sendiri konon berasal dari bentuknya yang lembut dan kenyal, mirip tekstur otak. Tapi tenang, bahan utamanya tetap dari ikan, bukan otak hewan. Jadi aman dan halal untuk dikonsumsi siapa pun.


Bahan-Bahan Lokal yang Bikin Rasa Otak-Otak Bangka Unik

Salah satu alasan kenapa otak-otak Bangka punya rasa yang beda dari otak-otak daerah lain adalah karena rempah-rempah lokal yang digunakan. Beberapa bahan khas yang biasanya dipakai antara lain:

  • Ikan tenggiri segar: Dagingnya padat dan gurih, pas banget buat tekstur otak-otak.

  • Santan kelapa: Bikin rasa makin legit dan lembut.

  • Bawang merah, bawang putih, dan cabai merah: Memberi aroma dan sedikit sensasi pedas.

  • Daun pisang: Buat membungkus, sekaligus memberikan aroma khas saat dibakar.

Semua bahan ini berpadu jadi satu, menghasilkan rasa otak-otak yang khas dan menggugah selera. Makanan ini memang sederhana, tapi soal rasa? Wah, kelas atas!


Proses Pembuatan yang Tradisional Tapi Otentik

Meski sekarang banyak dijual di toko atau restoran, otak-otak Bangka asli biasanya dibuat secara tradisional. Ikan dihaluskan, dicampur santan dan bumbu, lalu dibungkus daun pisang. Setelah itu, dibakar di atas bara api sampai harum.

Proses ini kelihatan simpel, tapi butuh ketelatenan supaya teksturnya pas dan rasanya meresap. Biasanya, orang Bangka bikin otak-otak ini sambil kumpul bareng keluarga. Jadi selain bikin kenyang, juga mempererat hubungan antar anggota keluarga.


Dinikmati Bareng Saus Kacang, Makin Mantap!

Yang bikin otak-otak Bangka makin enak adalah saus kacangnya. Beda dari saus biasa, saus ini dibuat dari kacang tanah yang dihaluskan, dicampur cabai, gula merah, dan sedikit cuka. Rasanya manis, pedas, dan asam—cocok banget buat melengkapi gurihnya otak-otak.

Beberapa orang juga suka menambahkan sedikit kecap atau sambal cabai rawit biar lebih nendang. Tapi apapun campurannya, sensasi makan otak-otak Bangka selalu bikin nagih.


Potensi Bisnis dan Warisan Kuliner Nusantara

Otak-otak Bangka bukan cuma makanan enak, tapi juga punya potensi bisnis yang besar. Banyak UMKM dan pengusaha kuliner yang menjual otak-otak dalam bentuk frozen food, jadi bisa dikirim ke luar daerah bahkan luar negeri.

Ini membuktikan bahwa kuliner tradisional seperti otak-otak bisa bersaing di era modern. Yang penting, kualitas dan rasanya tetap dijaga. Dengan begitu, kuliner khas seperti ini bisa terus hidup dan dikenal generasi muda.


Yuk, Lestarikan Kuliner Khas Daerah!

Kamu bisa banget coba bikin otak-otak Bangka sendiri di rumah, lho. Bahan-bahannya gampang ditemukan, dan prosesnya seru kalau dikerjakan bareng keluarga atau teman. Selain hemat, kamu juga ikut melestarikan budaya kuliner Indonesia.

Jangan biarkan makanan tradisional seperti otak-otak Bangka tenggelam oleh makanan cepat saji. Karena justru dari makanan seperti inilah, kita bisa merasakan kekayaan budaya dan keunikan rasa Nusantara.


Penutup

Otak-otak Bangka adalah contoh nyata betapa kayanya kuliner Indonesia. Dengan bahan sederhana dan proses tradisional, tercipta camilan yang lezat, bergizi, dan penuh cerita. Yuk, kita dukung terus kuliner lokal biar tetap eksis dan dicintai!

Songsui: Lezatnya Sop Daging Khas Bangka yang Kaya Rempah

Mengenal Songsui, Makanan Non Halal dari Bangka

1. Pernah Dengar Songsui? Ini Sop Daging yang Beda dari Biasanya

Kalau kamu penggemar makanan berkuah, pasti harus coba songsui https://wisatatpikota.id/ , salah satu kuliner khas dari Bangka Belitung.
Meski namanya belum sepopuler soto atau rawon, tapi rasa songsui dijamin bisa bikin kamu jatuh cinta sejak suapan pertama.

Songsui itu sop daging, tapi yang bikin beda adalah racikan rempahnya yang kuat dan kuah beningnya yang gurih banget. Makanan ini sering disajikan dalam acara keluarga, Imlek, sampai perayaan penting lainnya.


2. Asal-Usul Songsui, Bukan Sekadar Sop Daging

Makanan ini berasal dari tradisi masyarakat Tionghoa-Bangka.
Kata “songsui” sendiri diambil dari dialek Hakka, yang secara harfiah berarti “air rebusan” atau “kuah sup”. Tapi jangan salah, meskipun terdengar sederhana, isinya kaya akan makna dan rasa.

Biasanya, songsui disajikan sebagai simbol kehangatan dan kebersamaan. Nggak heran kalau makanan ini sering muncul saat perayaan besar, jadi pengingat akan tradisi leluhur.


3. Isian Songsui: Daging Sapi, Hati, dan Rempah Melimpah

Yang bikin makanan ini beda dari sop biasa adalah komposisi isinya.
Satu porsi makanan ini biasanya berisi:

  • Daging sapi rebus yang empuk

  • Hati sapi yang gurih dan kenyal

  • Irisan bawang putih goreng yang wangi

  • Daun bawang & seledri sebagai penyegar

  • Kuah bening berbumbu yang meresap ke dalam daging

Kadang juga ditambah dengan potongan lobak atau telur rebus biar makin lengkap. Kuahnya dibuat dari kaldu sapi asli, jadi rasanya mantap dan bikin nagih.


4. Aroma Rempahnya Bikin Rumah Jadi Harum

Hal yang paling khas dari makanan ini adalah aroma rempahnya yang nendang.
Beberapa bumbu wajib yang biasa dipakai antara lain:

  • Lada putih

  • Bawang putih

  • Jahe

  • Minyak wijen

  • Garam dan penyedap secukupnya

Semua bumbu ini dimasak bareng kaldu, jadi rasa dan aromanya nyatu banget. Nggak butuh sambal atau kecap, makanan ini udah nikmat apa adanya.


5. Songsui, Menu Spesial di Momen Spesial

Di Bangka, makanan ini bukan makanan sehari-hari. Biasanya dimasak saat:

  • Imlek

  • Sembahyang leluhur

  • Ulang tahun orang tua atau kakek-nenek

  • Acara kumpul keluarga besar

Karena itulah, makanan ini bukan cuma soal rasa, tapi juga soal kenangan dan makna. Makan songsui rasanya seperti pulang ke rumah, apalagi kalau disajikan bareng nasi putih hangat dan kerupuk udang.


6. Bisa Ditemui di Warung Makan Khas Bangka

Walau dulunya cuma disajikan di rumah, sekarang makanan ini udah mulai banyak dijual di warung makan khas Bangka, terutama di kota-kota seperti Pangkalpinang, Sungailiat, atau bahkan di luar Bangka kayak Palembang dan Jakarta.

Harganya cukup ramah di kantong, dan porsinya juga lumayan banyak. Kalau kamu mampir ke restoran Bangka, jangan lupa tanya: “Ada songsui nggak, Bang?”


7. Mau Masak Songsui Sendiri di Rumah? Bisa Banget!

Buat kamu yang pengin nyobain bikin sendiri di rumah, ini dia resep simpel makanan ini:

Bahan utama:

  • Daging sapi dan hati sapi (rebus sampai empuk)

  • Bawang putih (geprek dan goreng)

  • Jahe (iris tipis)

  • Daun bawang dan seledri

  • Lada putih, garam, minyak wijen

Cara masak:

  1. Rebus daging dan hati dengan air secukupnya

  2. Tumis bawang putih dan jahe, lalu masukkan ke dalam rebusan

  3. Tambahkan lada, garam, dan minyak wijen

  4. Masak hingga kuah terasa gurih dan daging empuk

  5. Sajikan hangat dengan taburan daun bawang dan bawang goreng


8. Songsui: Cita Rasa, Budaya, dan Kehangatan dalam Semangkuk Sop

Makan songsui bukan cuma soal rasa.
Di dalam semangkuk sop ini, ada cerita keluarga, sejarah budaya, dan kehangatan tradisi.
Buat orang Bangka, songsui adalah rasa pulang, rasa sayang, dan kenangan yang nggak bisa digantikan.

Jadi, kalau suatu hari kamu pengin coba sesuatu yang beda, hangat, dan sarat makna – cobain songsui. Rasanya sederhana, tapi nyampe ke hati.

Martabak Bangka: Si Manis Gurih yang Selalu Dirindukan

Rekomendasi Martabak Terkenal di Bandar Lampung, Cocok untuk Menemani Malam  Tahun Baru

1. Kenalan Dulu Sama Martabak Bangka

Siapa sih yang nggak tahu Martabak Bangka?
Makanan satu ini udah jadi langganan https://wisatatpikota.id/ pas malam hari, apalagi kalau lagi pengin ngemil yang berat tapi manis. Martabak Bangka adalah salah satu jenis martabak manis khas Indonesia, yang asalnya dari Pulau Bangka. Rasanya? Campuran manis, gurih, dan tekstur yang lembut banget di mulut.

Biasanya, martabak ini dibikin dari adonan tepung terigu yang dipanggang di loyang khusus, lalu ditambah topping melimpah. Dan topping-nya itu lho, juara banget: mulai dari keju, cokelat, kacang, sampai susu kental manis.


2. Sejarah Singkat Martabak Bangka

Martabak sebenernya punya akar dari Timur Tengah dan India. Tapi, pas sampai di Indonesia, resepnya dimodifikasi sesuai lidah lokal.
Nah, di Bangka, martabak ini jadi makanan favorit yang sering disajikan buat tamu atau dijual di pinggir jalan waktu malam hari.

Dulu martabak Bangka itu sederhana, topping-nya cuma gula dan kacang tanah. Tapi makin ke sini, makin banyak variasi topping yang bikin makin laris dan digemari semua kalangan.


3. Apa Sih Bedanya Sama Martabak Lain?

Kalau kamu sering beli martabak, pasti sadar kalau martabak Bangka itu beda dari yang biasa.
Berikut beberapa ciri khasnya:

  • Teksturnya lebih tebal dan empuk

  • Ada sensasi renyah di bagian pinggir

  • Lebih banyak topping (biasanya mewah banget!)

  • Adonannya lembut dan legit

Martabak Bangka juga terkenal karena loyangnya khusus, biasanya dari bahan besi cor yang bikin matangnya merata dan pinggirnya kriuk-kriuk.


4. Variasi Topping yang Bikin Ketagihan

Salah satu alasan kenapa Martabak Bangka selalu dirindukan adalah topping-nya yang nggak pelit.
Ini beberapa topping favorit yang sering banget dipilih:

  • Cokelat dan Keju – kombinasi klasik yang nggak pernah gagal

  • Kacang dan Wijen – buat yang suka rasa tradisional

  • Green tea, Oreo, Tiramisu – topping kekinian yang banyak digemari anak muda

  • Red velvet, Nutella, Lotus Biscoff – topping premium yang hits di kalangan penikmat kuliner

Biasanya penjual juga kasih pilihan adonan original atau pandan. Warna hijaunya yang cantik bikin makin menggoda.


5. Teman Setia di Malam Hari

Nggak bisa dipungkiri, martabak udah kayak sahabat setia di malam hari.
Biasanya dijual mulai jam 5 sore sampai tengah malam.
Banyak orang yang beli martabak buat cemilan sambil nonton TV, ngobrol bareng keluarga, atau nemenin kerjaan lembur.

Bahkan ada yang rela antre lama cuma buat satu loyang martabak langganan.
Kenapa? Karena rasanya emang susah dilupain. Setiap gigitan tuh kaya nostalgia.


6. Tips Milih Martabak Bangka yang Enak

Biar nggak salah pilih, nih beberapa tips buat dapetin martabak yang mantap:

  1. Lihat dari antrian – makin rame, biasanya makin enak

  2. Perhatikan topping – jangan pilih yang pelit topping

  3. Tanya adonannya – pilih yang baru, bukan yang udah lama dibuat

  4. Loyang besi cor – martabak yang dimasak di loyang besi biasanya lebih matang sempurna

Dan yang paling penting, pilih penjual yang udah punya nama. Biasanya mereka punya resep rahasia turun-temurun.


7. Nggak Cuma Enak, Martabak Juga Bisa Jadi Peluang Usaha

Buat kamu yang pengin punya bisnis kuliner, martabak  bisa jadi pilihan menarik.
Dengan modal yang relatif kecil dan resep yang tepat, kamu bisa mulai usaha dari rumah atau kaki lima.

Kuncinya? Konsistensi rasa dan pelayanan yang ramah. Banyak lho usaha martabak yang awalnya kecil tapi sekarang udah punya cabang di mana-mana.


8. Penutup: Si Manis Gurih yang Bikin Kangen

Martabak Bangka bukan sekadar makanan manis malam hari.
Ia adalah simbol kenyamanan, kebersamaan, dan kelezatan yang sederhana.
Setiap gigitannya bisa bikin kita senyum, inget masa kecil, atau sekadar jadi pelipur lara setelah hari yang panjang.

Gulai Pisang: Manis dan Gurih yang Hanya Ada di Bengkulu

Gulai Pisang Khas Bengkulu dan Cara Membuatnya, Dijamin Nagih!

1. Gulai Pisang, Bukan Sekadar Nama Unik

Kalau dengar kata “gulai”, yang langsung kepikiran pasti daging atau ayam, ya kan? Tapi beda cerita kalau kamu lagi jalan-jalan ke Bengkulu. Di sini, ada yang namanya gulai pisang https://wisatatpikota.id/ . Iya, pisang! Tapi bukan pisang matang buat camilan, melainkan pisang muda yang dimasak pakai bumbu gulai yang khas banget.

Unik? Sudah pasti. Tapi lebih dari itu, gulai ini adalah bagian dari budaya kuliner masyarakat Bengkulu yang wajib banget kamu coba. Rasanya? Perpaduan manis dari pisangnya dan gurih dari bumbu rempah-rempah. Dijamin bikin nagih.


2. Asal-Usul Gulai Pisang Khas Bengkulu

Bicara soal kuliner daerah, pasti nggak lepas dari cerita turun-temurun. Begitu juga dengan gulai pisang. Makanan ini udah ada sejak lama di rumah-rumah warga Bengkulu, terutama saat acara adat atau kumpul keluarga.

Konon katanya, dulu gulai ini dibuat sebagai alternatif lauk saat daging sulit didapat atau terlalu mahal. Masyarakat setempat lalu mencoba bereksperimen dengan pisang muda, dan ternyata hasilnya malah jadi makanan yang disukai banyak orang sampai sekarang.


3. Rasa Unik yang Bikin Kaget (Tapi Enak Banget!)

Jangan salah sangka dulu ya. Walau pakai pisang, gulai ini bukan gulai manis seperti kolak. Justru rasanya lebih dominan gurih karena pakai santan dan bumbu lengkap seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, lengkuas, ketumbar, dan cabai.

Pisang muda yang dimasak punya tekstur mirip kentang, agak renyah tapi tetap empuk. Ditambah kuah santan yang kental dan kaya rasa, kamu bakal lupa kalau ini sebenarnya sayur pisang.


4. Cara Masaknya Ternyata Gampang Banget

Kalau kamu tertarik nyobain sendiri di rumah, bahan-bahannya nggak ribet kok. Cukup cari pisang kepok muda (yang masih keras dan belum manis), santan, dan bumbu dasar gulai.

Setelah semua bahan siap, tumis bumbu sampai harum, masukkan santan, lalu pisang muda yang sudah dipotong-potong. Masak sampai pisang empuk dan bumbu meresap. Gampang, kan? Cocok buat menu makan siang bareng nasi hangat dan sambal terasi.


5. Cocok Buat Vegetarian, Lho!

Buat kamu yang vegetarian atau lagi coba kurangi makan daging, gulai ini bisa jadi pilihan menu yang sehat dan lezat. Nggak pakai daging sama sekali, tapi rasa umaminya tetap terasa karena rempah-rempahnya kuat banget.

Bahkan banyak juga restoran atau warung makan di Bengkulu yang sekarang mulai menambahkan gulai ini sebagai salah satu menu utama mereka, karena selain sehat, juga punya nilai budaya tinggi.


6. Susah Dicari di Luar Bengkulu

Sayangnya, makanan unik ini masih belum banyak dikenal di luar Bengkulu. Kalaupun ada, biasanya hanya di event-event kuliner nusantara atau pameran makanan tradisional. Jadi kalau kamu benar-benar penasaran dengan rasa aslinya, satu-satunya cara ya harus datang langsung ke Bengkulu.

Tapi tenang, resepnya udah banyak yang dibagikan, jadi kamu bisa coba sendiri di rumah dan rasakan sensasi beda makan gulai pisang.


7. Menjaga Warisan Kuliner Nusantara

Gulai pisang bukan cuma soal rasa, tapi juga bagian dari warisan budaya kuliner Nusantara yang harus kita lestarikan. Anak muda zaman sekarang perlu tahu bahwa Indonesia kaya banget akan makanan tradisional yang unik dan lezat.

Kalau bukan kita yang kenalin dan pertahankan, siapa lagi? Mulai dari coba masaknya, share resep ke teman-teman, sampai posting di media sosial, semua bisa bantu promosiin gulai ini ke dunia luar.


Penutup: Yuk, Coba Gulai Pisang!

Penasaran nggak sih, gimana rasanya makan gulai tapi isi utamanya pisang? Yuk, jangan cuma dibayangin! Entah itu pas lagi ke Bengkulu, atau nyobain sendiri di rumah, gulai pisang wajib banget masuk daftar makanan yang harus kamu coba. Buktikan sendiri, kenapa perpaduan manis dan gurih ini bisa bikin kamu jatuh cinta.

Pendap: Si Gurih Pedas dari Bengkulu yang Melegenda

Pendap, Pepes Khas Bengkulu Favorit Presiden Sukarno - Regional Liputan6.com

Apa Itu Pendap? Kenalan Yuk Sama Si Pedas Gurih Ini

Kalau kamu lagi jalan-jalan ke Bengkulu https://wisatatpikota.id/ , jangan lupa cobain Pendap, salah satu kuliner khas Bengkulu. Sekilas, bentuknya mirip pepes. Tapi soal rasa? Beda jauh!

Hidangan ini terbuat dari ikan laut (biasanya ikan kembung atau parang) yang dibumbui dengan rempah pedas, lalu dibungkus daun talas dan dikukus berjam-jam. Rasanya? Gurih, pedas, dan aroma rempahnya itu lho… nendang banget!

Asal-Usul: Warisan Nenek Moyang Bengkulu

Makanan ini bukan sesuatu yang baru viral di TikTok. Ia adalah warisan sejak zaman nenek moyang suku Serawai dan Rejang — dua suku besar di wilayah tersebut.

Dulu, masakan ini hanya disajikan di acara penting seperti kenduri, pernikahan, atau syukuran. Karena proses masaknya yang lama, ia melambangkan ketelatenan dan kasih sayang. Gimana nggak, bisa sampai 4–6 jam masaknya!

Cara Membuat: Butuh Waktu Tapi Worth It Banget

Mau coba bikin sendiri di rumah? Bisa banget! Tapi siap-siap, ini bukan masakan kilat.

Bahan-bahan utama:

  • Ikan segar (kembung, parang, atau tongkol)

  • Kelapa parut muda

  • Bawang putih, bawang merah, cabai rawit, cabai merah besar, kunyit, jahe, lengkuas, kencur

  • Daun talas (bisa diganti daun pisang)

  • Air asam jawa & garam secukupnya

Langkah-langkah:

  1. Haluskan semua bumbu (kecuali kelapa).

  2. Campur dengan kelapa parut.

  3. Lumuri ikan dengan bumbu tersebut.

  4. Bungkus dengan daun talas.

  5. Kukus selama minimal 4 jam agar bumbu benar-benar meresap.

Hasil akhirnya? Ikan yang lembut, penuh rasa, dan pedasnya segar. Paling mantap dimakan dengan nasi hangat dan sambal terasi.

Di Mata Anak Muda: Klasik Tapi Tetap Relevan

Meski tergolong tradisional, anak muda Bengkulu tetap bangga. Kini banyak kafe dan restoran yang menyajikan hidangan ini dengan gaya kekinian.

Misalnya disajikan sebagai rice bowl, atau dipadukan dengan nasi liwet dan sambal matah. Penampilannya modern, tapi rasa otentiknya tetap dijaga.

Manfaatnya: Lezat Sekaligus Menyehatkan

Bukan cuma memanjakan lidah, makanan ini juga punya nilai gizi tinggi. Ikan dan rempah-rempah alami membuatnya jadi sumber protein, serat, dan antioksidan.

Kelapa parut menambah serat, dan rempah seperti kunyit dan jahe punya manfaat anti-inflamasi yang bagus untuk pencernaan.

Di Mana Bisa Menemukannya?

Kalau sedang berada di Bengkulu, kamu bisa mencicipinya di pasar tradisional atau warung lokal. Beberapa rekomendasi tempat favorit:

  • Pasar Panorama Bengkulu – Banyak penjual di pagi hari.

  • Warung Hj. Yati – Rasa mantap, porsinya besar.

  • Restoran Khas Bengkulu – Cocok untuk makan santai bareng keluarga.

Di luar Bengkulu, makanan ini masih cukup langka. Tapi kini beberapa UMKM mulai menjual versi beku yang bisa dikirim ke berbagai kota.

Lestarikan Yuk, Jangan Sampai Dilupakan

Sebagai generasi muda, kita punya peran menjaga kuliner Nusantara. Caranya gampang:

  • Dukung UMKM lokal.

  • Ajak teman & keluarga untuk mencicipinya.

  • Ceritakan pengalamanmu di media sosial.

Semakin dikenal, semakin besar peluangnya untuk terus hidup dan berkembang.

Penutup: Si Kecil dari Bengkulu yang Bikin Rindu

Makanan ini bukan sekadar hidangan, tapi juga cermin budaya. Dari cara masaknya yang telaten sampai ke rasanya yang unik, semuanya bikin kita belajar menghargai warisan nenek moyang.

Pindang Tulang: Pedas-Gurih dari Tulang Iga Sapi yang Menggoda

Pindang Tulang Iga

Kenalan Dulu Yuk Sama Pindang Tulang

Kalau kamu penggemar masakan khas Indonesia yang kaya rasa, kamu wajib banget coba Pindang Tulang wisatatpikota.id . Masakan khas Palembang ini punya rasa pedas, asam, dan gurih yang bikin nagih. Yang bikin unik, bukan cuma kuahnya aja yang sedap, tapi juga bahan utamanya: tulang iga sapi yang masih ada sumsum dan dagingnya. Kebayang dong lezatnya?


Apa Itu Pindang Tulang?

Pindang Tulang adalah hidangan berkuah merah yang berbahan dasar tulang iga sapi. Biasanya, bagian tulang yang dipakai masih mengandung sumsum dan sedikit daging, jadi sensasinya beda banget pas dimakan.

Cita rasanya pedas, gurih, dan sedikit asam dari belimbing wuluh atau tomat. Rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, lengkuas, jahe, dan serai jadi kunci kelezatannya. Dan jangan lupakan daun kemangi yang bikin aromanya makin segar!


Ciri Khas yang Bikin Nagih

  1. Kuah Merah Menyala: Warna merah dari cabai dan bumbu halus langsung bikin ngiler. Rasanya mantap, nggak terlalu berat tapi tetap nendang.

  2. Tulang Iga Berlemak: Daging yang nempel di tulang dan sumsum bikin sensasi makannya makin puas.

  3. Aroma Kemangi: Daun kemangi di akhir masak bikin aroma makin segar dan khas.

  4. Panas-Panas Lebih Nikmat: Makin pedas dan gurih kalau dimakan selagi panas, apalagi bareng nasi putih hangat!


Gampang Nggak Sih Masaknya?

Tenang, masak Pindang Tulang nggak serumit yang kamu bayangin. Asal punya bahan lengkap dan sabar ngerebus tulangnya sampai empuk, dijamin bisa. Nih, sekilas cara bikinnya:

Bahan Utama:

  • Tulang iga sapi (1 kg)

  • Cabai merah keriting (10 buah)

  • Cabai rawit merah (sesuai selera)

  • Bawang merah & putih

  • Kunyit, jahe, lengkuas, serai

  • Tomat, belimbing wuluh, daun kemangi

  • Garam, gula, kaldu bubuk secukupnya

Langkah Singkat:

  1. Rebus tulang sampai empuk.

  2. Haluskan bumbu dan tumis sampai harum.

  3. Masukkan bumbu ke dalam rebusan tulang.

  4. Tambahkan belimbing wuluh, tomat, dan daun kemangi.

  5. Koreksi rasa, masak hingga bumbu meresap.

Gampang, kan?


Cocok Buat Acara Keluarga atau Santapan Spesial

Pindang Tulang sering banget disajikan saat acara keluarga, syukuran, atau pas kumpul bareng temen. Rasanya yang kaya bikin semua orang suka. Disajikan panas-panas bareng nasi, sambal, dan lalapan, dijamin nambah terus!

Bahkan sekarang, banyak rumah makan Palembang yang punya menu Pindang Tulang ini karena udah jadi salah satu makanan khas kebanggaan daerah Sumatera Selatan.


Tips Biar Makin Mantap

  • Pakai tulang iga yang masih ada sumsumnya buat sensasi hisap-hisap yang nikmat.

  • Rebus tulang dua kali: rebusan pertama dibuang buat ngilangin bau amis.

  • Jangan pelit cabai kalau kamu suka pedas!

  • Tambahkan nanas potong kalau suka rasa manis-asam yang seimbang.


Penutup: Sekali Coba, Pasti Ketagihan

Pindang Tulang bukan sekadar makanan, tapi pengalaman rasa yang bikin kangen. Pedas, gurih, dan aromanya kuat banget — cocok buat lidah orang Indonesia yang doyan rempah-rempah. Sekali coba, susah buat berhenti.

Kalau belum pernah nyicip, coba deh sekali aja. Tapi awas, nanti malah jadi langganan masak sendiri tiap minggu!

slot depo 5k