Kategori: Jajanan Tradisional

Krupuk Ikan Kenjeran: Gurihnya Laut Surabaya dalam Satu Gigit

Resep Kerupuk Ikan, untuk Makan Kerupuk Bersama Keluarga di Rumah

Krupuk Ikan Kenjeran, Ikon Cemilan Laut Surabaya

Kalau kamu lagi jalan-jalan di Surabaya https://wisatatpikota.id/ , jangan sampai kelewatan nyobain Krupuk Ikan Kenjeran. Cemilan khas yang satu ini bukan cuma enak, tapi juga punya cerita panjang soal tradisi dan budaya masyarakat pesisir Surabaya. Rasanya yang gurih dan renyah ini bikin siapa saja yang coba pasti langsung jatuh cinta.


Apa Sih Krupuk Ikan Kenjeran Itu?

Krupuk Ikan Kenjeran itu kerupuk yang terbuat dari ikan segar yang diolah dengan resep turun-temurun. Biasanya ikan yang dipakai adalah ikan laut tangkapan nelayan di sekitar Kenjeran. Proses pembuatannya cukup sederhana, tapi harus teliti supaya rasa ikan dan bumbu bisa menyatu dengan sempurna.

Hasilnya, krupuk ini punya aroma khas ikan laut yang segar, tekstur renyah, dan rasa gurih yang nendang banget di lidah.


Dari Laut Kenjeran ke Meja Makan Kamu

Kenjeran terkenal sebagai kawasan nelayan yang kaya dengan hasil laut. Ikan segar langsung diolah jadi berbagai macam olahan, salah satunya krupuk ikan. Proses pengolahannya mulai dari membersihkan ikan, menggiling daging ikan, mencampur bumbu rahasia, lalu dikeringkan sebelum akhirnya digoreng.

Karena bahan bakunya segar dan alami, krupuk ini bisa bertahan lama tanpa pengawet dan tetap enak dinikmati kapan saja.


Kenapa Krupuk Ikan Kenjeran Begitu Istimewa?

Salah satu yang bikin Krupuk Ikan ini berbeda dari krupuk biasa adalah rasa ikan laut yang kental dan wangi alami. Nggak cuma renyah, tapi juga punya sensasi gurih yang seimbang, nggak bikin eneg.

Selain itu, krupuk ini cocok banget buat teman ngemil santai atau pelengkap lauk makan. Banyak yang bilang, sekali coba langsung nagih karena rasanya autentik dan khas banget.


Cara Nikmati Krupuk Ikan Kenjeran yang Paling Mantap

Biar krupuk ikan ini makin nendang, coba beberapa tips berikut:

  1. Goreng krupuk dengan minyak panas agar renyah sempurna.

  2. Jangan terlalu lama menggoreng supaya krupuk nggak gosong dan tetap ringan.

  3. Nikmati langsung saat masih hangat, rasa dan teksturnya lebih maksimal.

  4. Bisa juga dijadiin topping sambal atau lalapan biar makin mantap.


Banyak Pilihan Varian Krupuk dari Kenjeran

Selain krupuk ikan biasa, di Kenjeran juga banyak penjual yang menyediakan varian lain seperti krupuk cumi, krupuk teri, bahkan krupuk campur ikan dan udang. Semua punya ciri khas rasa laut yang kuat dan cocok buat yang suka cemilan seafood.

Kalau kamu pengen yang berbeda, wajib coba varian ini supaya nggak bosan.


Lokasi Favorit Beli Krupuk Ikan di Surabaya

Kalau mau beli asli, kamu bisa langsung ke pasar tradisional Kenjeran atau toko oleh-oleh khas Surabaya yang ada di kota. Banyak penjual yang sudah dipercaya kualitas krupuknya, dan biasanya mereka juga siap mengemas untuk dibawa pulang atau jadi oleh-oleh.

Jadi, buat kamu yang lagi jalan-jalan ke Surabaya, jangan lupa mampir dan borong krupuk ikan khas Kenjeran ini ya!


Krupuk Ikan Kenjeran dan Cerita Budayanya

Selain jadi cemilan favorit, krupuk ini juga punya nilai budaya yang penting buat masyarakat pesisir Surabaya. Di beberapa acara tradisional, krupuk ikan ini sering hadir sebagai bagian dari hidangan khas yang menggambarkan kekayaan laut dan kerja keras nelayan.

Dengan makan krupuk ikan, kamu juga sebenarnya ikut melestarikan warisan budaya lokal.


Harga Terjangkau, Rasanya Bikin Ketagihan

Walaupun rasa dan kualitasnya premium, harga krupuk ikan ini sangat bersahabat. Mulai dari puluhan ribu rupiah per kemasan, kamu sudah bisa membawa pulang cemilan khas ini dalam jumlah banyak.

Cemilan ini juga cocok banget buat dijadiin oleh-oleh karena tahan lama dan mudah dibawa.


Kesimpulan: Krupuk Ikan Kenjeran, Gurihnya Laut Surabaya dalam Satu Gigit

Kalau kamu pecinta makanan laut dan pengen coba cemilan yang otentik, Krupuk Ikan ini wajib masuk daftar wajib coba. Rasanya yang gurih, renyah, dan penuh aroma laut bikin kamu langsung jatuh cinta.

Nggak cuma enak buat dimakan sendiri, krupuk ini juga pas banget buat dibagi-bagi ke keluarga dan teman sebagai oleh-oleh. Dari laut Surabaya langsung ke meja makan kamu, nikmati gurihnya laut dalam satu gigitan!

Zangrandi: Legendaris Kuliner Manis di Tengah Surabaya

Mencicipi Es Krim Zangrandi, Si Legenda dari Surabaya - Nibble

Zangrandi: Es Krim yang Udah Jadi Bagian Sejarah Surabaya

Kalau ngomongin es krim legendaris di Surabaya https://wisatatpikota.id/ , pasti nggak lepas dari nama Zangrandi Es Krim. Tempat ini udah eksis sejak tahun 1930-an, lho! Bayangin, dari jaman nenek dan kakek kita masih muda, Zangrandi udah jadi tempat favorit buat nikmatin es krim. Nggak cuma jadi tempat makan, tapi juga saksi bisu perjalanan Surabaya dari masa ke masa.


Suasana Klasik yang Bikin Betah

Masuk ke Zangrandi Es Krim, kamu bakal langsung ngerasa seperti balik ke masa lalu. Interiornya masih mempertahankan gaya klasik dengan meja kayu dan lampu kuno yang bikin suasana jadi hangat dan nyaman. Tempat ini cocok banget buat nongkrong santai sambil ngobrol sama teman atau keluarga.

Nggak heran banyak orang yang bilang, Zangrandi bukan cuma soal es krimnya, tapi juga pengalaman makan yang penuh nostalgia.


Varian Es Krim yang Bikin Gagal Move On

Zangrandi Es Krim punya banyak pilihan es krim yang rasanya unik dan nggak berubah sejak dulu. Dari rasa cokelat, vanilla, strawberry, sampai durian dan mocca yang khas banget. Tekstur es krimnya lembut dan creamy, dengan bahan pilihan yang bikin setiap suapan jadi kenikmatan tersendiri.

Kalau kamu suka es krim yang klasik tapi punya cita rasa otentik, tempat ini adalah jawabannya.


Legenda Es Krim yang Bertahan Lewat Generasi

Bisa dibilang, Zangrandi itu es krim yang benar-benar mewakili warisan kuliner Surabaya. Bahkan, tempat ini sering jadi destinasi wisata kuliner untuk turis lokal maupun asing yang pengen ngerasain rasa asli es krim Indonesia zaman dulu.

Keawetan dan konsistensi rasa jadi kunci utama kenapa es krim ini tetap eksis sampai sekarang.


Lokasi Strategis, Mudah Dijangkau

Es krim ini berlokasi di Jalan Yos Sudarso, yang gampang dijangkau dari berbagai penjuru kota Surabaya. Lokasinya juga deket sama pusat kota, jadi cocok banget buat kamu yang pengen jalan-jalan sambil ngemil es krim legendaris.

Transportasi umum dan parkiran di sekitar juga lengkap, jadi nggak perlu pusing soal akses.


Tips Biar Makin Nikmat Saat Mampir ke Zangrandi

  1. Datang sore atau malam hari – Suasana jadi lebih adem dan nggak terlalu panas.

  2. Coba varian klasik dulu – Seperti vanilla dan mocca yang memang paling terkenal.

  3. Ajak teman atau keluarga – Nikmatin es krim bareng pasti tambah seru.

  4. Jangan lupa foto-foto di spot klasik – Supaya makin berkesan!


Cerita di Balik Nama Zangrandi

Nama Zangrandi berasal dari pendirinya yang merupakan keturunan Italia. Inilah yang bikin es krim di sini punya sentuhan Eropa klasik tapi tetap cocok di lidah orang Indonesia. Tradisi keluarga ini dijaga dengan baik, memastikan kualitas es krim tetap nomor satu sampai sekarang.


Harga yang Ramah di Kantong

Meskipun sudah terkenal dan legendaris, harga es krim di Zangrandi masih cukup terjangkau. Kamu bisa nikmatin satu porsi es krim dengan harga bersahabat, cocok untuk semua kalangan, mulai dari pelajar sampai pekerja kantoran.


Zangrandi, Bukan Sekadar Es Krim Biasa

Kalau kamu lagi cari tempat makan yang nggak cuma enak tapi juga punya cerita dan sejarah, Zangrandi jawabannya. Selain rasa yang nggak berubah, kamu juga bisa merasakan atmosfer klasik yang bikin betah berlama-lama.

Bahkan, es krim di sini sering jadi bahan obrolan dan kenangan manis banyak orang Surabaya.


Kesimpulan: Es Krim Zangrandi, Manisnya Tetap Terjaga!

Zangrandi memang lebih dari sekadar es krim biasa. Dia adalah warisan kuliner manis yang tetap hidup di tengah hiruk pikuk Surabaya. Dari cita rasa yang khas, suasana klasik, hingga sejarah yang panjang, semuanya bikin Zangrandi layak jadi destinasi wajib buat para pecinta kuliner.

Wingko Babat Surabaya: Sentuhan Tradisi dalam Setiap Gigitannya

Sejarah Wingko Babat, Cemilan Manis Asal Lamongan yang Jadi Primadona di  Kota Semaran - Haluan Jateng

Wingko Babat: Manisnya Oleh-Oleh yang Bikin Kangen

Kalau kamu pernah jalan-jalan ke Jawa Timur, pasti nggak asing dengan yang namanya Wingko Babat Surabaya. Kue tradisional ini punya tekstur yang lembut, rasa manis legit, dan aroma kelapa yang bikin nagih. Biasanya, wingko babat https://wisatatpikota.id/ jadi oleh-oleh wajib yang dibawa pulang, apalagi kalau kamu berkunjung ke daerah Babat, Lamongan.

Wingko Babat Surabaya ini unik karena cara pembuatannya masih mempertahankan tradisi turun-temurun, jadi rasanya tetap autentik dan nggak berubah meski zaman sudah modern.


Asal Usul Wingko Babat: Kue Tradisional dengan Sejarah Panjang

Wingko sebenarnya sudah dikenal sejak lama di Indonesia, tapi versi khas Babat ini punya ciri khas tersendiri. Kata “wingko” berasal dari bahasa Jawa yang berarti kue kecil dan bundar, sedangkan “Babat” adalah nama daerah yang terkenal sebagai pusat pembuat wingko.

Dari dulu, Wingko Babat Surabaya ini jadi camilan favorit untuk menemani teh atau kopi. Tradisi pembuatannya diwariskan secara turun-temurun oleh keluarga pembuatnya, sehingga rasanya tetap otentik dan khas.


Rahasia Kelezatan Wingko Babat: Bahan Sederhana, Rasa Istimewa

Sebenarnya bahan wingko Babat sederhana banget, cuma kelapa parut, tepung ketan, gula, dan sedikit santan. Tapi perpaduan itu menghasilkan rasa legit dan gurih yang pas banget.

Tekstur wingko Babat sedikit kenyal dan moist, beda dengan kue kelapa lain yang mungkin lebih kering. Selain itu, aroma kelapa asli yang keluar dari wingko bikin setiap gigitan terasa spesial.


Cara Membuat Wingko Babat: Tradisi yang Tetap Dijaga

Proses pembuatan wingko Babat itu butuh ketelitian dan kesabaran. Kelapa parut yang segar diolah bersama gula dan tepung ketan, lalu dibentuk bundar pipih. Setelah itu, wingko dipanggang dengan api yang pas supaya bagian luarnya agak kecoklatan tapi tetap lembut di dalam.

Banyak pembuat wingko di Babat yang masih membuatnya secara manual, dari mulai parut kelapa sampai membakar wingko satu per satu. Itulah yang bikin rasa dan kualitas wingko Babat nggak tergantikan.


Wingko Babat, Oleh-Oleh Favorit yang Mudah Didapat

Kalau kamu sedang di Jawa Timur, khususnya di sekitar Lamongan dan Babat, gampang banget menemukan wingko ini di pasar tradisional atau toko oleh-oleh. Harganya terjangkau dan biasanya dijual dalam kemasan praktis buat dibawa pulang.

Buat kamu yang pengen oleh-oleh manis, wingko Babat adalah pilihan yang pas karena bisa tahan beberapa hari dan rasanya nggak berubah meski disimpan lama.


Wingko Babat di Era Modern: Tetap Eksis dan Dicintai

Meskipun zaman sekarang banyak jajanan kekinian, wingko Babat tetap punya penggemarnya sendiri. Bahkan beberapa produsen wingko mulai mengemas produknya dengan desain modern tanpa menghilangkan cita rasa tradisionalnya.

Wingko Babat Surabaya juga sering muncul di acara budaya atau festival kuliner sebagai salah satu simbol kekayaan kuliner Jawa Timur. Ini bukti kalau tradisi kuliner tetap bisa hidup dan berkembang.


Tips Menikmati Wingko Babat Supaya Lebih Nikmat

Kalau kamu pengen menikmati wingko Babat dengan cara yang berbeda, coba deh:

  • Hangatkan sebentar di atas teflon supaya aromanya makin keluar

  • Padukan dengan teh manis atau kopi hitam

  • Sajikan sebagai teman santai sore bersama keluarga

Cara sederhana ini bikin rasa wingko makin keluar dan bikin kamu pengen nambah terus!


Yuk, Lestarikan Wingko Babat Sebagai Warisan Kuliner

Wingko Babat Surabaya bukan cuma soal rasa, tapi juga warisan budaya yang patut kita jaga. Dengan terus membeli dan mengenalkan wingko Babat ke orang lain, kita ikut menjaga tradisi ini agar nggak hilang dimakan zaman.

Kalau kamu punya kesempatan, coba juga cari tahu cerita di balik pembuatan wingko Babat, karena biasanya ada kisah keluarga dan sejarah menarik yang bikin makanan ini makin berharga.


Penutup: Manis dan Hangatnya Tradisi di Setiap Gigitan Wingko Babat

Wingko Babat adalah bukti nyata kalau makanan tradisional bisa terus bertahan dan dicintai. Dari bahan sederhana, proses pembuatan yang telaten, sampai rasa yang autentik, semuanya berpadu jadi kenikmatan yang sulit dilupakan.

Jadi, kapan terakhir kamu makan wingko Babat? Yuk, jangan lupa bawa oleh-oleh manis ini kalau kamu lagi ke Jawa Timur. Rasakan sendiri sentuhan tradisi dalam setiap gigitannya!

Pecel Semanggi: Jejak Daun Semanggi di Setiap Suapan

RRI.co.id - Pecel Semanggi, Kuliner Kebanggaan Arek Suroboyo

Pecel Semanggi: Kuliner Segar yang Mulai Jarang Ditemui

Kalau ngomongin kuliner tradisional Jawa Timur, pasti sebagian besar orang langsung kepikiran pecel, rawon, atau rujak cingur. Tapi ada satu makanan yang mulai terlupakan, yaitu pecel semanggi https://wisatatpikota.id/ . Makanan ini unik banget karena bahan utamanya adalah daun semanggi yang segar dan renyah, beda dari pecel biasa yang biasanya pakai sayur rebus.

Pecel ini punya rasa yang segar dan sedikit getir, tapi tetap gurih berkat bumbu kacang yang khas. Sayangnya, karena bahan dasarnya yang cukup sulit didapat dan proses pembuatannya agak ribet, pecel ini jadi makin jarang ditemui.


Daun Semanggi: Si Kecil yang Penuh Nutrisi dan Rasa

Daun semanggi sebenarnya tumbuh liar di banyak tempat, terutama di area persawahan dan lapangan hijau. Daun ini kecil-kecil, berbentuk seperti tiga daun yang menyatu. Meski ukurannya mungil, daun semanggi punya rasa yang khas, segar dan sedikit pahit yang bikin pecel semanggi jadi beda.

Selain rasa, daun semanggi juga kaya manfaat buat kesehatan, seperti meningkatkan imun dan mengandung antioksidan. Jadi, makan pecel nggak cuma nikmat tapi juga menyehatkan.


Bumbu Kacang yang Bikin Pecel Makin Mantap

Yang bikin pecel semanggi berbeda dari pecel biasa adalah bumbu kacangnya. Bumbu ini dibuat dari kacang tanah yang dihaluskan, dicampur gula merah, cabai, kencur, dan sedikit asam jawa. Rasanya perpaduan antara manis, pedas, dan asam yang pas banget dengan rasa segar daun semanggi.

Biasanya, bumbu kacang ini diulek langsung saat mau disantap supaya rasanya tetap segar dan aroma rempahnya keluar maksimal.


Pecel Semanggi di Surabaya: Warisan Kuliner yang Perlu Dilestarikan

Surabaya, sebagai kota besar di Jawa Timur, sebenarnya punya beberapa penjual pecel semanggi yang masih eksis, tapi jumlahnya sudah sangat sedikit. Dulu, pecel sering ditemukan di pasar tradisional atau acara lokal, tapi sekarang mulai kalah saing dengan makanan cepat saji dan kuliner modern.

Padahal, pecel itu bagian dari identitas kuliner Surabaya yang unik dan sayang kalau sampai hilang begitu saja. Kalau kamu penasaran, coba deh cari penjual pecel di daerah Genteng atau Tambaksari.


Cara Membuat Pecel Semanggi yang Praktis di Rumah

Kalau kamu pengen coba bikin sendiri di rumah, ini resep sederhana buat pecel semanggi:

Bahan:

  • 200 gram daun semanggi segar, cuci bersih

  • 100 gram kacang tanah, goreng dan haluskan

  • 2 siung bawang putih

  • 3 buah cabai rawit (atau sesuai selera)

  • 1 sendok makan gula merah

  • 1 sendok makan asam jawa

  • Garam secukupnya

  • Air hangat secukupnya

Cara buat bumbu kacang:

  1. Haluskan bawang putih dan cabai rawit.

  2. Campur kacang tanah halus, gula merah, asam jawa, garam, dan sedikit air hangat.

  3. Aduk sampai bumbu kacang kental dan rata.

Penyajian:

  1. Campur daun semanggi dengan bumbu kacang.

  2. Aduk rata dan sajikan dengan kerupuk atau lontong.

Mudah, kan? Selain sehat, makanan ini juga menyegarkan buat disantap kapan saja.


Pecel Semanggi dan Tren Kuliner Sehat Masa Kini

Seiring tren hidup sehat yang makin berkembang, pecel semanggi bisa jadi alternatif makanan tradisional yang patut dicoba. Bahan alami, kaya sayur, dan bumbu kacang yang tidak terlalu berat bikin makanan ini cocok buat kamu yang ingin makan enak tapi tetap sehat.

Bahkan beberapa restoran modern mulai memasukkan pecel dalam menu mereka sebagai bentuk pelestarian kuliner asli.


Yuk, Kita Lestarikan Pecel Semanggi!

Melihat kondisi sekarang, penting banget buat kita semua menjaga dan melestarikan pecel semanggi. Kamu bisa mulai dari hal kecil seperti:

  • Mencari dan membeli pecel di pasar tradisional

  • Mencoba resep pecel di rumah dan berbagi dengan keluarga

  • Membagikan cerita atau foto pecel di media sosial

Dengan begitu, kita turut menjaga agar kuliner tradisional seperti pecel nggak hilang dari peredaran zaman.


Penutup: Jejak Daun Semanggi di Lidah dan Hati

Pecel memang kuliner yang sederhana, tapi punya makna yang dalam. Setiap suapan membawa rasa segar daun semanggi dan manis-pedas bumbu kacang yang khas, mengingatkan kita akan warisan kuliner Indonesia yang kaya.

Kue Rangi: Legit dan Gurih dari Cetakan Tradisional

Kue Rangi Khas Betawi Yang Garing, Lembut & Wangi

Kenalan Dulu Sama Kue Rangi, Yuk!

Kamu pernah dengar nama kue rangi https://wisatatpikota.id/ ? Kalau kamu asli Jakarta atau pernah jajan di pasar tradisional, pasti nggak asing sama camilan satu ini. Kue rangi adalah jajanan khas Betawi yang punya rasa legit, gurih, dan sedikit manis dari saus gula merahnya.

Yang bikin unik, kue ini dimasak pakai cetakan khusus dari tanah liat atau logam, mirip kayak cetakan pukis, tapi lebih kecil dan punya aroma khas saat dipanaskan. Cetakan ini bikin tekstur kue rangi jadi renyah di luar, lembut di dalam!


Asal-Usul dan Cerita di Balik Kue Rangi

Kue ini sudah ada sejak dulu banget, bahkan dari zaman nenek moyang orang Betawi. Nama “rangi” sendiri konon katanya berasal dari kata “meranggi” atau “merang” (batang padi yang dibakar), karena dulu cetakan kue ini dipanaskan dengan bara dari merang.

Dulu kue ini sering dijual oleh pedagang keliling yang bawa gerobak dorong dan mangkal di sudut kampung. Kini, meski jarang, masih bisa ditemukan di beberapa pasar atau festival kuliner Betawi. Yang jelas, kue ini punya nilai nostalgia tinggi buat banyak orang.


Bahan Dasar yang Sederhana Tapi Bikin Nagih

Salah satu daya tarik kue ini adalah bahan-bahannya yang sederhana dan murah meriah, tapi hasilnya luar biasa enaknya. Bahannya cuma:

  • Tepung sagu (kadang disebut juga tepung kanji)

  • Kelapa parut kasar (lebih enak kalau agak tua)

  • Sedikit garam

  • Air

Adonan ini dicetak di loyang panas tanpa minyak, lalu setelah matang, disiram pakai saus gula merah kental yang diberi potongan nanas atau nangka. Perpaduan gurih dari kelapa dan tepung sagu dengan manisnya saus, bikin nagih banget!


Cetakan Tradisional, Kunci Keunikan Rasa

Salah satu hal yang bikin rasa kue ini nggak bisa ditiru oleh oven modern atau teflon biasa adalah cetakan tradisionalnya. Biasanya terbuat dari logam berat atau tanah liat, cetakan ini dibakar langsung di atas api sampai panas banget.

Adonan sagu dan kelapa dimasukkan ke dalam cetakan panas tanpa minyak, lalu ditutup. Panas tinggi bikin bagian bawahnya renyah kecoklatan, sedangkan bagian atasnya tetap lembut. Cetakan ini juga ngasih aroma khas yang nggak bisa didapat dari alat modern.


Kue Rangi di Era Modern, Masih Eksis Nggak Sih?

Meski jajanan kekinian makin merajalela, kue rangi masih punya tempat di hati pecinta kuliner tradisional. Sekarang banyak UMKM atau food stall yang mulai menghadirkan lagi kue rangi dengan sedikit sentuhan modern. Ada yang tambahkan topping cokelat, keju, bahkan matcha!

Tapi tetap, versi klasiknya yang pakai saus gula merah dan nangka tetap jadi favorit. Bahkan banyak orang yang rela antre panjang waktu ada festival kuliner Betawi, cuma buat makan kue ini hangat-hangat langsung dari cetakannya.


Cara Bikin Kue Rangi Sendiri di Rumah

Pengen coba bikin sendiri? Tenang, meskipun cetakan tradisional agak susah dicari, kamu bisa pakai cetakan kue pukis atau teflon bentuk kecil sebagai alternatif.

Berikut resep singkatnya:

Bahan adonan:

  • 250 gr kelapa parut kasar

  • 150 gr tepung sagu

  • 1/2 sdt garam

  • 150 ml air

Saus:

  • 200 gr gula merah

  • 100 ml air

  • 1 sdt maizena larutkan dengan 2 sdm air

  • Potongan kecil nanas atau nangka

Langkah:

  1. Campur kelapa, tepung sagu, garam, dan air. Aduk rata.

  2. Panaskan cetakan, isi adonan, tutup, dan masak hingga bagian bawah kecokelatan.

  3. Rebus gula merah dan air hingga larut, tambahkan larutan maizena, masak hingga mengental.

  4. Sajikan kue dengan siraman saus gula merah dan potongan buah.


Kenapa Harus Coba Kue Rangi Sekarang Juga?

Kue rangi bukan cuma enak, tapi juga simbol budaya Betawi yang sederhana tapi kaya makna. Di tengah serbuan camilan kekinian, kue ini tetap jadi bukti bahwa tradisi bisa bertahan kalau terus dilestarikan.

Jadi, kalau kamu nemu penjual kue rangi, jangan ragu buat beli. Atau coba bikin sendiri di rumah. Siapa tahu, dari dapur kamu, kue ini bisa dikenal lebih luas lagi!

Talam Ubi Betawi: Manis Lembut Warisan Rasa dari Tanah Betawi

Kue Talam Ubi Lembut | Cara Membuat Kue Talam Ubi Lembut

1. Kue Basah Tradisional yang Bikin Rindu Kampung

Kalau ngomongin kue tradisional Betawi https://wisatatpikota.id/ , rasanya nggak lengkap tanpa nyebutin Talam Ubi. Kue basah satu ini punya tekstur lembut dan rasa manis yang pas, bikin siapa aja langsung kangen suasana kampung dan keluarga.

Talam Ubi ini gampang banget ditemuin di pasar tradisional atau acara keluarga. Saking enaknya, kadang susah berhenti makan!


2. Apa Itu Talam Ubi Betawi?

Talam Ubi adalah kue basah yang terbuat dari bahan utama ubi ungu atau ubi putih, santan, dan tepung beras. Kue ini memiliki dua lapisan, lapisan bawah biasanya dari ubi yang sudah dihaluskan, sedangkan lapisan atasnya dari campuran santan dan tepung beras yang dikukus sampai matang.

Warna ungu dari ubi bikin tampilannya menarik, dan rasa manis alami dari ubi berpadu dengan gurihnya santan bikin kue ini jadi favorit banyak orang.


3. Bahan-Bahan Sederhana, Rasa Nikmat Luar Biasa

Yang bikin talam ubi ini spesial sebenarnya sederhana aja bahan-bahannya, tapi kalau diolah dengan cara yang tepat, rasanya luar biasa. Berikut bahan utama yang biasa dipakai:

  • Ubi ungu atau ubi putih (yang sudah dikukus dan dihaluskan)

  • Tepung beras

  • Santan kental

  • Gula pasir

  • Garam sedikit untuk menyeimbangkan rasa

Selain bahan utama itu, ada juga beberapa resep yang menambahkan daun pandan agar aromanya makin harum dan menggoda.


4. Proses Pembuatan yang Gak Ribet, Tapi Butuh Kesabaran

Kalau kamu pengen coba bikin sendiri di rumah, prosesnya nggak sulit. Pertama-tama, ubi dikukus lalu dihaluskan, kemudian dicampur dengan gula dan tepung beras untuk lapisan bawah.

Lapisan atas dibuat dari campuran santan, tepung beras, gula, dan sedikit garam. Setelah itu, lapisan bawah dikukus dulu, baru lapisan atas dituang dan dikukus kembali sampai matang sempurna.

Meski kelihatannya simpel, tahap pengukusan ini harus benar-benar diperhatikan supaya tekstur talam tetap lembut dan gak keras.


5. Kue Tradisional yang Punya Cerita Budaya Betawi

Talam Ubi bukan cuma soal rasa, tapi juga soal budaya. Di masyarakat Betawi, kue ini sering disajikan saat acara adat, kumpul keluarga, dan hajatan. Jadi, selain nikmat, talam ubi juga membawa nilai kebersamaan dan tradisi.

Kue ini bisa dibilang jembatan rasa antara masa lalu dan sekarang, yang bikin tradisi Betawi tetap hidup dan dikenang.


6. Masih Populer di Tengah Era Modern

Meskipun sekarang banyak sekali kue modern dengan bentuk dan rasa unik, talam ubi tetap punya tempat spesial di hati banyak orang, khususnya yang suka kuliner tradisional.

Banyak toko kue dan penjual jajanan pasar yang masih menjual talam ubi ini dengan resep turun-temurun, sehingga rasa otentiknya tetap terjaga.

Kalau kamu jalan-jalan ke pasar tradisional di Jakarta, jangan lupa buat coba kue ini ya!


7. Tips Menikmati Talam Ubi yang Pas

Talam ubi paling enak disantap dalam keadaan dingin atau suhu ruang. Kalau kamu simpan di kulkas, rasanya makin segar dan teksturnya tetap lembut.

Camilan ini cocok banget buat teman ngobrol santai sambil minum teh atau kopi hangat. Rasanya yang manis dan gurih bikin suasana makin hangat dan nyaman.


8. Yuk, Jaga dan Lestarikan Kue Tradisional Kita!

Kalau kamu suka kue tradisional dan pengen warisan kuliner Indonesia tetap hidup, mulai dari hal kecil seperti mengenal, mencoba, dan membagikan resep talam ubi ini ke teman-teman bisa jadi langkah bagus.

Biar kue basah khas Betawi ini nggak cuma jadi cerita masa lalu, tapi juga bisa dinikmati generasi sekarang dan yang akan datang.


Penutup: Talam Ubi, Rasa dan Budaya yang Tak Lekang Waktu

Talam Ubi Betawi bukan sekadar kue, tapi simbol rasa dan budaya yang melekat di hati masyarakat Betawi. Rasanya manis lembut, bikin suasana hangat dan kenangan indah muncul kembali.

Kalau kamu belum pernah coba, segera cari dan rasakan sendiri kenikmatan talam ubi yang bikin nagih ini!

Kue Sagon: Manisnya Camilan Klasik dari Kelapa Parut

Cara Membuat Kue Sagon Kelapa, Jajanan Tradisional yang Mulai Langka -  Haluan Lifestyle

1. Camilan Jadul yang Bikin Kangen Masa Kecil

Siapa yang masih inget kue sagon https://wisatatpikota.id/ ? Buat sebagian orang, ini adalah camilan legendaris yang ngingetin sama masa kecil. Bentuknya sederhana, rasanya manis dan gurih, dan yang paling khas: wanginya kelapa bakarnya itu lho, bikin laper duluan!

Kalau dulu suka dibungkus kertas coklat atau dijual di warung, sekarang udah agak susah nemunya. Tapi bukan berarti dilupain, justru harus makin dikenal sama generasi sekarang.


2. Apa Itu Kue Sagon?

Kue sagon adalah kue kering tradisional yang terbuat dari kelapa parut, tepung ketan, dan gula. Biasanya dipanggang sampai permukaannya agak kecoklatan, dengan aroma harum kelapa sangrai yang khas banget.

Walaupun bentuknya kecil, rasa dan teksturnya itu lho — renyah di luar, agak lembut di dalam, dan pas banget manisnya. Cocok jadi teman ngopi atau ngeteh sore hari.


3. Bahan Sederhana, Tapi Rasanya Gak Main-Main

Yang bikin sagon spesial itu karena bahannya sangat sederhana, tapi tetap bisa menghasilkan rasa yang kaya. Bahan utamanya biasanya:

  • Kelapa parut yang agak tua (biar lebih gurih)

  • Tepung ketan

  • Gula pasir

  • Sedikit garam

  • Kadang-kadang ditambah vanili buat wangi

Prosesnya juga nggak ribet. Semua bahan dicampur rata, dibentuk, lalu dipanggang. Tapi meskipun gampang, butuh ketelatenan juga biar hasilnya nggak pecah dan tetap lembut dalamnya.


4. Kue Rumahan yang Punya Banyak Cerita

Kue sagon sering banget jadi kue lebaran atau camilan harian di rumah-rumah zaman dulu. Biasanya ibu atau nenek yang bikin, terus disusun di toples kaca. Pas tamu datang, tinggal disuguhin.

Buat yang tumbuh besar di era 80–90an, pasti akrab banget sama kue ini. Rasanya tuh bukan cuma enak di mulut, tapi juga hangat di hati karena banyak kenangan bareng keluarga.


5. Masih Bisa Ditemuin di Mana Aja Sekarang?

Walau udah nggak setenar dulu, sagon masih bisa ditemuin kok. Biasanya dijual di pasar tradisional, toko oleh-oleh, atau di penjual jajanan lawas. Bahkan sekarang udah ada versi modernnya, dijual dalam kemasan kekinian, cocok buat oleh-oleh.

Kalau mau yang lebih fresh, bisa juga bikin sendiri di rumah. Resepnya gampang banget, dan bisa dimodif sesuai selera — mau tambah keju, coklat, atau bahkan kopi juga bisa!


6. Resep Singkat Bikin Kue Sagon Sendiri di Rumah

Penasaran mau coba bikin sendiri? Ini resep simpel yang bisa kamu coba:

Bahan:

  • 200 gr kelapa parut (agak tua)

  • 100 gr tepung ketan

  • 100 gr gula pasir

  • 1/4 sdt garam

  • Vanili secukupnya

Cara buat:

  1. Sangrai kelapa parut sampai harum dan agak kering.

  2. Campur semua bahan dalam wadah, aduk rata.

  3. Bentuk adonan sesuai selera (bulat pipih atau kotak).

  4. Panggang di oven suhu 150°C selama 20–25 menit.

  5. Dinginkan, simpan di toples kedap udara.

Gampang banget, kan?


7. Nggak Kalah Sama Camilan Kekinian

Sekarang camilan makin beragam dan modern. Tapi kue sagon punya nilai plus yang nggak dimiliki snack kekinian: sederhana, penuh kenangan, dan pastinya sehat tanpa bahan pengawet. Apalagi kalau bikin sendiri, bisa atur takaran gulanya.

Jadi kalau kamu lagi cari camilan yang beda dari biasanya, coba deh sagon. Rasanya otentik dan nggak pernah bosenin.


8. Ayo Lestarikan Kue-Kue Tradisional Kita

Kue sagon adalah salah satu warisan kuliner Indonesia yang patut dilestarikan. Jangan sampai generasi muda nggak kenal sama camilan yang satu ini.

Mulai dari beli, bikin, atau sekadar cerita ke anak dan keponakan tentang kue ini — semuanya bisa jadi cara kecil buat jaga kuliner kita tetap hidup.


Penutup: Sagon, Kecil Tapi Penuh Makna

Kue sagon itu sederhana, tapi rasanya dalam. Camilan kecil ini bukan cuma soal rasa, tapi juga soal kenangan, budaya, dan kehangatan keluarga.

Kalau kamu belum pernah coba, sekarang waktu yang pas buat kenalan sama si mungil legendaris ini. Dan kalau udah kangen? Yuk bikin sendiri di rumah!

Selendang Mayang: Es Legendaris Penyejuk Hari Panas Jakarta

Es selendang mayang

1. Hari Panas Jakarta Emang Paling Cocok Minum yang Dingin-Dingin

Cuaca Jakarta sering banget panas menyengat, apalagi siang bolong. Keringetan, sumpek, dan bawaannya pengen cari minuman yang seger banget. Nah, daripada terus-terusan beli minuman kekinian yang mahal dan penuh gula buatan, kenapa nggak cobain minuman tradisional yang udah ada dari dulu? Salah satunya: Selendang Mayang https://wisatatpikota.id/ !


2. Apa Sih Es Selendang Mayang Itu?

Selendang Mayang adalah minuman khas Betawi yang udah ada dari zaman dulu banget. Minuman ini terdiri dari puding kenyal berwarna merah, putih, dan hijau (makanya disebut “selendang”), disiram santan dan sirup gula merah. Rasanya? Manis, gurih, seger, dan pastinya nostalgia banget!

Buat yang baru denger, mungkin aneh ya ada “es” tapi ada santan segala. Tapi justru itu yang bikin Selendang Mayang beda dari es-es lainnya. Gurih santannya nyatu banget sama manisnya gula merah, dan kenyalnya adonan selendangnya tuh bikin ngunyahnya nagih.


3. Asal Usul Nama dan Warna-Warninya

Namanya sendiri diambil dari bentuk dan warna si puding yang ada di dalamnya. Ada warna merah, putih, dan hijau yang katanya ngambarin warna selendang yang dipake penari Betawi zaman dulu. Estetik banget ya ternyata!

Warna-warna ini juga bukan cuma buat cantik-cantikan doang, tapi jadi ciri khas yang bikin Selendang Mayang gampang dikenalin. Sekali lihat, langsung tahu deh ini minuman khas Betawi!


4. Tempat Nyari Selendang Mayang Sekarang Masih Ada Gak?

Meskipun udah mulai jarang, tenang aja, masih ada beberapa penjual yang jualan es Selendang Mayang, terutama di acara-acara budaya Betawi atau di area kota tua. Bahkan ada juga yang mulai jualan online lho, jadi bisa dipesan via aplikasi ojol. Praktis banget!

Kalau kamu lagi jalan-jalan ke Setu Babakan atau TMII, biasanya juga ada yang jualan minuman ini. Harganya juga masih ramah di kantong, cocok buat semua kalangan.


5. Gimana Cara Bikin Es Selendang Mayang Sendiri?

Kalau penasaran pengen bikin sendiri di rumah, bisa banget! Bahannya gampang dicari kok:

  • Tepung hunkwe

  • Santan

  • Gula merah

  • Daun pandan

  • Pewarna makanan alami (buat warna merah & hijau)

  • Garam sedikit

Proses bikinnya cukup direbus, diaduk terus sampai kental, lalu dibagi jadi tiga bagian buat dikasih warna. Setelah itu didinginkan, dipotong-potong, dan disajikan bareng es batu, santan, dan sirup gula merah. Gampang kan?


6. Bukan Cuma Enak, Tapi Juga Punya Nilai Budaya

Minuman ini nggak cuma soal rasa enak dan nyegerin. Selendang Mayang adalah bagian dari budaya Betawi yang harus dijaga. Lewat makanan dan minuman tradisional kayak gini, kita bisa belajar menghargai sejarah dan warisan nenek moyang.

Sayangnya, makin ke sini makin sedikit yang kenal atau nyoba. Makanya, penting banget buat ngenalin jajanan ini ke generasi sekarang. Bisa lewat konten, jualan, atau sekadar ngajak temen buat nyobain bareng.


7. Es Kekinian Banyak, Tapi Es Legendaris Tetap di Hati

Memang sih sekarang minuman kekinian banyak banget pilihannya. Tapi es tradisional kayak Selendang Mayang punya tempat tersendiri di hati para pencinta kuliner. Nggak cuma unik, tapi juga punya cerita. Rasanya tuh “Jakarta banget.”

Buat kamu yang bosen sama minuman modern, cobain deh sesekali minuman yang kaya sejarah dan rasa kayak gini. Siapa tahu malah jadi favorit baru kamu!


8. Penutup: Yuk, Lestarikan Rasa Tradisi!

Es Selendang Mayang itu bukan sekadar minuman, tapi warisan budaya. Yuk, kita bantu lestarikan dengan cara mengenalkan, membeli, atau bahkan bikin sendiri. Jangan sampai anak cucu kita nanti nggak kenal sama es legendaris satu ini.

Lemper Betawi: Gurihnya Ketan Isi Ayam yang Tak Pernah Ketinggalan

Memiliki Filosofi Rendah Hati Budaya Jawa, Ini Resep Membuat Lemper Jajanan Tradisional

Apa Itu Lemper Betawi?

Kalau kamu pernah ke hajatan orang Betawi atau mampir ke pasar tradisional, pasti deh pernah lihat si kecil ini: lemper Betawi https://wisatatpikota.id/ . Makanan ringan satu ini bentuknya mungil, dibungkus daun pisang, tapi rasanya nggak main-main. Gurih dari ketan, ditambah isi ayam suwir yang berbumbu, bikin nagih banget. Lemper ini jadi bagian dari jajanan pasar yang nggak pernah lekang oleh waktu.

Kenapa Lemper Betawi Tetap Eksis?

Meski sekarang banyak jajanan kekinian, lemper tetap punya tempat di hati. Kenapa ya?

  1. Rasa yang khas – Gurih ketan yang pulen dan isi ayam yang berbumbu rempah selalu jadi perpaduan sempurna.

  2. Praktis dimakan – Karena dibungkus daun pisang, lemper gampang dibawa-bawa, nggak perlu takut tumpah.

  3. Punya nilai tradisi – Lemper sering hadir di acara adat, syukuran, sampai arisan keluarga. Jadi, bukan cuma makanan, tapi juga bagian dari budaya.

Bahan Dasar yang Bikin Lemper Istimewa

Lemper nggak butuh bahan yang aneh-aneh. Tapi yang sederhana ini justru harus pas, biar hasilnya mantap. Bahan utamanya:

  • Beras ketan – Harus yang pulen dan wangi.

  • Santan kelapa – Bikin rasa gurih makin terasa.

  • Isi ayam suwir – Biasanya ayam kampung biar lebih wangi dan gurih.

  • Daun pisang – Selain buat membungkus, juga kasih aroma alami saat dikukus.

Semua bahan itu kalau diolah dengan telaten, hasilnya bisa luar biasa. Apalagi kalau pakai resep turun-temurun keluarga.

Rahasia Bumbu Ayam Suwirnya

Yang bikin lemper beda sama yang lain itu justru di isiannya. Ayam suwir untuk lemper biasanya dibumbui dengan:

  • Bawang merah dan bawang putih

  • Ketumbar, kemiri, dan lengkuas

  • Daun salam dan daun jeruk

  • Gula merah, garam, dan sedikit santan

Bumbunya ditumis sampai harum, lalu ayam suwir dimasak sampai meresap. Rasanya? Gurih, wangi, dan ada sedikit manis. Pas banget buat isian ketan yang netral.

Cara Menikmati Lemper yang Paling Enak

Walau sederhana, cara makan lemper juga punya seni tersendiri. Ada yang suka lemper disajikan hangat, baru dikukus. Ada juga yang lebih suka setelah didiamkan, biar bumbunya makin meresap. Kalau kamu tim mana?

Lemper juga enak banget kalau ditemani teh manis hangat. Cocok buat sarapan ringan, camilan sore, atau sekadar pengganjal lapar sebelum makan besar.

Bisa Jadi Ide Jualan Juga, Lho!

Sekarang ini banyak yang mulai usaha jajanan tradisional lagi, dan lemper Betawi bisa jadi pilihan yang oke. Selain bahannya gampang dicari, proses pembuatannya juga nggak terlalu rumit kalau udah terbiasa. Variasinya juga bisa dikembangkan, misalnya:

  • Lemper isi abon sapi

  • Lemper pedas isi ayam rica

  • Lemper mini untuk snack box

Dengan kemasan menarik dan tetap mempertahankan rasa asli, lemper bisa naik kelas jadi oleh-oleh khas Jakarta atau dijual online.

Menjaga Warisan Kuliner Lewat Lemper

Jangan salah, menjaga lemper tetap ada di tengah masyarakat juga termasuk melestarikan budaya. Lewat makanan seperti ini, kita bisa terus ingat akar tradisi. Anak-anak muda pun bisa belajar mengenal makanan lokal yang nggak kalah enak dari makanan luar negeri.

Mungkin terlihat sepele, tapi setiap gigitan lemper membawa cerita tentang rumah, kebersamaan, dan cita rasa khas Indonesia.


Kesimpulan: Si Kecil yang Nggak Pernah Ketinggalan

Lemper Betawi memang bukan makanan mahal, tapi soal rasa dan makna, dia nggak kalah dari makanan modern. Gurihnya ketan, legitnya ayam suwir, plus aroma daun pisang bikin lemper selalu dicari. Baik untuk acara besar, bekal kerja, sampai sekadar teman ngeteh di sore hari, lemper selalu pas.

Yuk, jaga dan cintai kuliner tradisional kita. Mulai dari hal kecil seperti bikin atau beli lemper Betawi, kita sudah ikut melestarikan budaya.

Uli Bakar Betawi: Sajian Tradisional yang Nikmat dengan Tape

ULI BAKAR SUDAH JARANG DI TEMUKAN, MAKANAN LANGKA!!! AMAZING

Apa Itu Uli Bakar Betawi?

Camilan Tradisional yang Punya Aroma Khas dan Rasa Legit

Uli bakar Betawi adalah salah satu jajanan tradisional yang masih jadi favorit banyak orang, khususnya di Jakarta dan sekitarnya. Uli sendiri terbuat dari ketan yang diolah sampai kenyal dan legit. Nah, bedanya dengan uli biasa adalah uli bakar ini dibakar sampai keluar aroma harum yang menggoda.

Biasanya uli bakar https://wisatatpikota.id/ ini disantap bareng tape singkong yang manis dan lembut. Kombinasi keduanya bikin lidah susah nolak!


Bahan Dasar Uli Bakar yang Sederhana

Gampang Dicari, Tapi Rasa Juara

Untuk bikin uli bakar, bahan utama yang dipakai sebenarnya sederhana:

  • Beras ketan putih

  • Santan kelapa yang kental

  • Garam sedikit untuk rasa

  • Daun pisang untuk membungkus saat dibakar

Rasa ketan yang gurih berpadu dengan aroma bakaran daun pisang bikin camilan ini jadi spesial dan bikin nagih.


Proses Membuat Uli Bakar

Gampang, Asal Tahu Triknya

Membuat uli bakar memang butuh sedikit kesabaran, tapi kalau sudah tahu langkahnya, pasti gampang. Ini cara singkatnya:

  1. Cuci beras ketan sampai bersih, lalu rendam selama beberapa jam.

  2. Kukus ketan sampai matang dan pulen.

  3. Campur ketan dengan santan dan garam, aduk rata. Kukus lagi sampai benar-benar matang dan santan meresap.

  4. Bentuk uli sesuai selera, biasanya kotak atau lonjong kecil.

  5. Bungkus uli dengan daun pisang, lalu bakar di atas bara api sampai daun pisang agak gosong dan aroma harum keluar.

Selesai! Uli bakar siap disantap.


Kenikmatan Makan Uli Bakar dengan Tape

Pasangan Serasi yang Bikin Kangen

Yang bikin uli bakar makin enak adalah disandingkan dengan tape singkong. Tape ini biasanya dibuat sendiri, rasanya manis, lembut, dan sedikit asam yang menyegarkan.

Kalau uli bakar yang legit dan harum dipadukan dengan tape yang manis, jadi perpaduan rasa yang pas banget. Kebayang kan, gimana lezatnya dua camilan tradisional ini bersatu?


Tips Membuat Uli Bakar yang Enak dan Legit

Biar Hasilnya Maknyus!

Supaya uli bakar kamu enak dan legit, ada beberapa tips yang bisa dicoba:

  • Gunakan santan segar biar rasa gurihnya keluar maksimal.

  • Pastikan ketan dikukus sampai benar-benar matang supaya teksturnya pas.

  • Bakar uli dengan daun pisang, jangan langsung di bara supaya aroma daun pisang tetap terjaga.

  • Jangan lupa membolak-balik uli saat dibakar agar matang merata dan tidak gosong.

Dengan trik ini, uli bakar kamu bakal jadi camilan juara!


Uli Bakar dalam Tradisi Betawi

Lebih dari Sekadar Camilan

Uli bakar Betawi nggak cuma soal rasa, tapi juga bagian dari tradisi dan kebudayaan Betawi. Biasanya kue ini hadir di berbagai acara adat, kumpul keluarga, atau acara syukuran.

Makan uli bakar sambil ngobrol dan bercengkerama jadi momen hangat yang penuh kebahagiaan. Jadi, saat kamu makan uli bakar, kamu sebenarnya juga ikut melestarikan budaya Betawi.


Potensi Uli Bakar sebagai Usaha Kuliner

Peluang Bisnis yang Menjanjikan

Selain enak dan tradisional, uli bakar juga punya potensi besar sebagai peluang usaha. Banyak orang yang suka jajanan tradisional dengan cita rasa autentik, apalagi kalau dikemas menarik.

Kalau kamu suka masak dan pengen usaha kecil-kecilan, bikin uli bakar bisa jadi pilihan tepat. Modalnya nggak besar, bahan mudah, dan peminatnya banyak, apalagi di acara-acara budaya dan pasar tradisional.


Kesimpulan: Yuk, Kenali dan Lestarikan Uli Bakar!

Nikmati Rasa Asli yang Penuh Kenangan

Uli bakar itu camilan yang legit, harum, dan penuh cerita. Dipadukan dengan tape, jadi pasangan yang sempurna.

Dengan mulai mengenal dan mencoba uli bakar, kamu juga ikut menjaga warisan kuliner Betawi agar nggak hilang ditelan zaman. Yuk, coba bikin sendiri atau cari di pasar tradisional supaya cita rasa asli Betawi tetap hidup!

slot depo 5k