Kategori: Jajanan Tradisional

Tahu Petis Semarang: Camilan Gurih dengan Sentuhan Fermentasi

Tahu Petis - TribunJateng Wiki

Kenalan dengan Tahu Petis

Kalau lagi mampir ke Semarang, ada satu camilan yang nggak boleh dilewatkan: Tahu Petis. Dari namanya, sudah kelihatan kalau camilan ini berbahan dasar tahu dan petis. Tahu digoreng hingga bagian luarnya garing, lalu dibelah dan diisi dengan petis udang yang manis-gurih. Rasanya sederhana tapi bikin lidah penasaran, apalagi kalau dimakan hangat-hangat.


Apa Itu Petis?

Petis adalah bumbu pasta berwarna cokelat kehitaman yang dibuat dari fermentasi udang atau ikan. Rasanya manis, gurih, dan sedikit asin, dengan aroma khas yang kuat. Di Semarang, petis udang paling sering dipakai untuk membuat tahu petis. Proses pembuatannya cukup unik: air rebusan udang dimasak dengan gula merah dan bumbu sampai mengental seperti selai. Hasilnya adalah bumbu kaya rasa yang siap jadi isi tahu goreng.

Tahu Petis, Jejak Sejarah dan Perkembangan Kuliner Khas SemarangCiri Khas Tahu Petis Semarang

Tahu petis khas Semarang biasanya memakai tahu putih yang digoreng setengah kering. Bedanya dengan tahu goreng biasa, tahu untuk petis sengaja dibuat dengan tekstur lebih padat supaya mudah diisi. Petis dimasukkan ke dalam belahan tahu, lalu disajikan tanpa banyak tambahan lain. Kadang diberi sedikit sambal atau cabai rawit untuk yang suka pedas.


Sensasi Rasa yang Menggoda

Setiap gigitan tahu petis menawarkan kombinasi unik: bagian luar tahu yang gurih dan renyah, berpadu dengan petis yang manis dan sedikit asin. Aroma fermentasi udang memberi sentuhan berbeda yang membuat rasanya khas dan mudah diingat. Tambahkan cabai rawit, dan kamu akan merasakan sensasi gurih, manis, asin, dan pedas dalam satu gigitan.


Tempat Populer Menikmati Tahu Petis

Di Semarang, tahu petis mudah ditemukan, mulai dari pasar tradisional sampai pusat oleh-oleh. Beberapa penjual legendaris bahkan sudah berjualan puluhan tahun. Salah satu yang terkenal adalah tahu petis di kawasan Simpang Lima dan Tahu Petis Prasojo yang selalu ramai pembeli. Banyak wisatawan sengaja membawa pulang tahu petis sebagai oleh-oleh karena rasanya awet dan khas.


Tahu Petis Versi Rumahan

Kalau kamu belum sempat ke Semarang, membuat tahu petis di rumah bukan hal yang sulit.

Tips bikin tahu petis sendiri:

  1. Pilih tahu putih yang padat dan segar.

  2. Goreng tahu sampai kecokelatan tapi jangan terlalu kering.

  3. Gunakan petis udang berkualitas untuk rasa terbaik.

  4. Campur petis dengan sedikit bawang putih halus dan gula merah untuk menambah aroma dan rasa.

  5. Isi tahu dengan petis saat tahu masih hangat agar rasanya meresap.


Nilai Budaya di Balik Tahu Petis

Tahu petis bukan sekadar camilan, tapi bagian dari kebiasaan kuliner masyarakat pesisir Jawa Tengah. Perpaduan tahu, yang mudah ditemukan di daerah agraris, dengan petis udang, hasil laut dari nelayan, menunjukkan akulturasi kuliner antara darat dan laut. Makanan ini juga sering hadir di acara kumpul keluarga atau arisan sebagai hidangan ringan.


Penutup: Camilan Sederhana yang Berkesan

Tahu Petis Semarang membuktikan bahwa camilan sederhana bisa punya rasa yang luar biasa. Sentuhan petis udang fermentasi memberi dimensi rasa yang unik dan tak tergantikan. Jadi, kalau berkunjung ke Semarang, pastikan tahu petis masuk daftar kuliner yang harus dicoba. Gurih, manis, dan sedikit asin—rasanya bikin susah lupa.

Getuk Magelang: Manisnya Warna-warni Tradisional

Fakta Menarik Getuk Lindri, Jajanan Khas Magelang yang Pernah Jadi Street Food Terenak di Asia Versi CNN - Semua Halaman - Sajian Sedap

Getuk Magelang, Camilan Manis yang Bikin Kangen

Kalau main ke Magelang, selain pemandangan gunungnya yang keren, ada satu hal yang wajib dicoba: getuk. Camilan ini punya rasa manis legit, tekstur lembut, dan warna-warni yang cantik. Buat warga Magelang, getuk udah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari, entah sebagai teman minum teh sore atau suguhan saat ada tamu datang.


Asal Usul Getuk yang Sederhana Tapi Berkesan

Getuk lahir dari kreativitas masyarakat Jawa yang memanfaatkan singkong sebagai bahan utama. Dulu, singkong banyak ditanam karena mudah dibudidayakan dan murah. Untuk bikin rasanya lebih nikmat, singkong direbus lalu dihaluskan, dicampur gula, dan dibentuk cantik. Dari sinilah getuk mulai dikenal, dan Magelang jadi salah satu kota yang mempopulerkannya.

Resep Getuk Lindri: Kreasi Tradisional dengan Cita Rasa Lembut dan Manis


Kenapa Getuk Magelang Berbeda dari Getuk Lainnya?

Meski di daerah lain juga ada getuk, versi Magelang punya ciri khas yang bikin dia istimewa.

  1. Warna-warni cantik – biasanya ada kombinasi putih, merah muda, dan hijau yang menggoda mata.

  2. Taburan kelapa parut – bikin rasa gurihnya seimbang dengan manisnya singkong.

  3. Tekstur halus – karena diolah dengan telaten, hasilnya lembut dan gampang dikunyah.


Proses Membuat Getuk yang Penuh Kesabaran

Bikin getuk nggak bisa buru-buru. Singkong harus direbus sampai empuk, lalu dihaluskan selagi hangat supaya teksturnya halus. Gula merah atau gula pasir ditambahkan sesuai selera manis. Setelah itu adonan dibagi jadi beberapa bagian dan diberi pewarna alami, seperti daun pandan untuk hijau atau ubi ungu untuk warna ungu alami. Terakhir, adonan disusun rapi, dipotong, dan ditaburi kelapa parut.

3 Jenis Getuk di Magelang, Ada yang Bisa Dibawa untuk Oleh-oleh


Getuk Goreng vs Getuk Basah

Di Magelang, kamu bisa menemukan beberapa varian getuk:

  • Getuk Basah – getuk yang langsung dimakan setelah dibuat, rasanya lembut dan segar.

  • Getuk Goreng – getuk yang digoreng sehingga bagian luarnya renyah tapi dalamnya tetap lembut, biasanya punya rasa manis gurih yang unik.


Getuk Sebagai Oleh-oleh Khas Magelang

Banyak wisatawan yang menjadikan getuk sebagai oleh-oleh. Selain harganya terjangkau, getuk juga punya kemasan cantik dan tahan cukup lama, terutama kalau jenisnya getuk kering atau getuk goreng. Di sepanjang jalan menuju Magelang, banyak toko oleh-oleh yang memajang getuk berwarna-warni di etalase mereka.


Filosofi di Balik Sederhananya Getuk

Bagi orang Jawa, getuk bukan cuma camilan. Kesederhanaannya menggambarkan kehidupan yang apa adanya tapi tetap indah. Warna-warni getuk juga dianggap sebagai simbol keragaman yang berpadu harmonis. Makanya, banyak acara adat atau kumpul keluarga yang nggak lengkap tanpa suguhan getuk.


Tips Menikmati Getuk Biar Lebih Mantap

Supaya sensasi makan getuk makin nikmat, coba cara ini:

  1. Makan selagi segar – terutama getuk basah, supaya kelapa parutnya masih harum.

  2. Simpan di tempat sejuk – biar tahan lebih lama dan tetap lembut.

  3. Padukan dengan teh atau kopi – rasa manis getuk berpadu pas dengan minuman hangat.


Penutup: Manisnya Tradisi yang Tak Lekang Waktu

Getuk Magelang adalah bukti kalau camilan sederhana bisa jadi warisan kuliner yang membanggakan. Setiap gigitan membawa rasa manis yang bikin senyum, sekaligus cerita panjang tentang tradisi dan kesederhanaan masyarakat Jawa. Jadi, kalau kamu ke Magelang, jangan pulang sebelum bawa pulang manisnya warna-warni tradisional ini.