Kategori: Jajanan Betawi

Biji Ketapang: Renyahnya Kudapan Khas di Hari Raya

Resep Biji Ketapang

Biji Ketapang, Kudapan Khas yang Selalu Ada di Meja Lebaran

Kalau udah ngomongin soal Hari Raya, pasti nggak jauh-jauh dari yang namanya makanan khas, kan? Salah satu cemilan yang paling sering nongol di meja tamu adalah biji ketapang https://wisatatpikota.id/ . Cemilan satu ini emang punya rasa gurih dan tekstur renyah yang bikin nagih. Bentuknya kecil-kecil, tapi pas digigit… wah, langsung berasa sensasinya!

Biji ketapang bukan cuma cemilan biasa. Di balik bentuknya yang sederhana, ternyata makanan ini punya sejarah dan nilai nostalgia yang cukup dalam, terutama buat kamu yang tumbuh besar di Indonesia.


Asal Usul Nama “Biji Ketapang”

Mungkin kamu pernah mikir, kenapa namanya biji ketapang? Apakah ada hubungannya sama pohon ketapang? Jawabannya: iya, bentuknya memang mirip sama biji dari pohon ketapang, meskipun sebenarnya bahan pembuatnya nggak ada kaitan sama sekali sama biji asli dari pohon itu.

Cemilan ini sebenarnya terbuat dari campuran tepung terigu, kelapa parut, telur, gula, dan margarin. Setelah adonan jadi, biasanya dibentuk lonjong atau pipih, lalu digoreng sampai kuning keemasan. Nah, karena bentuknya yang mirip ketapang, akhirnya disebut begitu deh!


Cemilan Wajib Saat Lebaran

Setiap keluarga punya kebiasaan masing-masing saat Hari Raya. Tapi satu hal yang hampir pasti sama: nyediain toples-toples kue buat tamu. Di antara nastar, kastengel, dan kue kering lainnya, biji ketapang selalu punya tempat spesial.

Rasanya yang gurih, teksturnya yang kriuk, dan cara makannya yang gampang (tinggal colek dan hap!) bikin cemilan ini disukai semua umur. Apalagi buat kamu yang doyan ngemil sambil ngobrol bareng keluarga, ketapang tuh cocok banget!


Resep Simpel Biji Ketapang ala Rumahan

Bikin biji ketapang di rumah sebenarnya nggak susah, kok. Bahan-bahannya gampang dicari dan cara buatnya juga simpel. Nih, ada resep praktis yang bisa kamu coba:

Bahan-bahan:

  • 500 gr tepung terigu

  • 100 gr gula pasir

  • 2 butir telur

  • 100 gr margarin (lelehkan)

  • 1/2 butir kelapa parut (pilih yang agak tua)

  • Sejumput garam

  • Minyak goreng secukupnya

Cara membuat:

  1. Campur semua bahan (kecuali minyak) sampai jadi adonan yang bisa dibentuk.

  2. Uleni hingga kalis, lalu bentuk memanjang seperti batang.

  3. Potong kecil-kecil menyerong (biar bentuknya mirip biji).

  4. Panaskan minyak, goreng sampai kuning kecokelatan.

  5. Tiriskan dan dinginkan. Simpan dalam toples kedap udara.

Gampang banget, kan? Rasanya juga bisa kamu sesuaikan, misalnya mau ditambah vanili biar wangi, atau sedikit santan buat rasa lebih gurih.


Variasi Rasa yang Makin Modern

Walaupun biji ketapang dikenal sebagai cemilan tradisional, sekarang udah banyak banget variasi rasanya. Ada yang dibuat dengan tambahan keju, cokelat bubuk, bahkan rasa pandan atau kopi.

Inovasi ini bikin ketapang tetap eksis dan disukai semua generasi. Tapi tetap, versi originalnya yang gurih dan renyah itu masih jadi favorit utama, apalagi buat para orang tua yang kangen suasana lebaran zaman dulu.


Tips Menyimpan Agar Tetap Renyah

Salah satu masalah umum dari cemilan goreng kayak gini adalah gampang melempem. Nah, supaya ketapang kamu tetap renyah, coba ikuti tips ini:

  • Simpan dalam toples kaca atau plastik yang benar-benar rapat.

  • Jangan campur dengan cemilan lain yang punya aroma kuat.

  • Taruh di tempat sejuk dan kering, jauh dari sinar matahari langsung.

  • Pastikan ketapang benar-benar dingin sebelum ditutup agar nggak lembab.

Dengan cara ini, ketapang buatanmu bisa tahan sampai berminggu-minggu, lho!


Penutup: Biji Ketapang, Simpel Tapi Bikin Rindu

Di tengah banyaknya pilihan kue modern, biji ketapang tetap jadi simbol sederhana dari kehangatan Hari Raya. Nggak perlu mewah, yang penting bisa bikin suasana kumpul jadi lebih hangat dan akrab.

Jadi, kalau kamu lagi nyiapin cemilan buat lebaran atau sekadar pengin nostalgia rasa masa kecil, coba deh bikin atau beli ketapang. Renyahnya itu, nggak bakal pernah bohongin lidah.

Kue Rangi: Legit dan Gurih dari Cetakan Tradisional

Kue Rangi Khas Betawi Yang Garing, Lembut & Wangi

Kenalan Dulu Sama Kue Rangi, Yuk!

Kamu pernah dengar nama kue rangi https://wisatatpikota.id/ ? Kalau kamu asli Jakarta atau pernah jajan di pasar tradisional, pasti nggak asing sama camilan satu ini. Kue rangi adalah jajanan khas Betawi yang punya rasa legit, gurih, dan sedikit manis dari saus gula merahnya.

Yang bikin unik, kue ini dimasak pakai cetakan khusus dari tanah liat atau logam, mirip kayak cetakan pukis, tapi lebih kecil dan punya aroma khas saat dipanaskan. Cetakan ini bikin tekstur kue rangi jadi renyah di luar, lembut di dalam!


Asal-Usul dan Cerita di Balik Kue Rangi

Kue ini sudah ada sejak dulu banget, bahkan dari zaman nenek moyang orang Betawi. Nama “rangi” sendiri konon katanya berasal dari kata “meranggi” atau “merang” (batang padi yang dibakar), karena dulu cetakan kue ini dipanaskan dengan bara dari merang.

Dulu kue ini sering dijual oleh pedagang keliling yang bawa gerobak dorong dan mangkal di sudut kampung. Kini, meski jarang, masih bisa ditemukan di beberapa pasar atau festival kuliner Betawi. Yang jelas, kue ini punya nilai nostalgia tinggi buat banyak orang.


Bahan Dasar yang Sederhana Tapi Bikin Nagih

Salah satu daya tarik kue ini adalah bahan-bahannya yang sederhana dan murah meriah, tapi hasilnya luar biasa enaknya. Bahannya cuma:

  • Tepung sagu (kadang disebut juga tepung kanji)

  • Kelapa parut kasar (lebih enak kalau agak tua)

  • Sedikit garam

  • Air

Adonan ini dicetak di loyang panas tanpa minyak, lalu setelah matang, disiram pakai saus gula merah kental yang diberi potongan nanas atau nangka. Perpaduan gurih dari kelapa dan tepung sagu dengan manisnya saus, bikin nagih banget!


Cetakan Tradisional, Kunci Keunikan Rasa

Salah satu hal yang bikin rasa kue ini nggak bisa ditiru oleh oven modern atau teflon biasa adalah cetakan tradisionalnya. Biasanya terbuat dari logam berat atau tanah liat, cetakan ini dibakar langsung di atas api sampai panas banget.

Adonan sagu dan kelapa dimasukkan ke dalam cetakan panas tanpa minyak, lalu ditutup. Panas tinggi bikin bagian bawahnya renyah kecoklatan, sedangkan bagian atasnya tetap lembut. Cetakan ini juga ngasih aroma khas yang nggak bisa didapat dari alat modern.


Kue Rangi di Era Modern, Masih Eksis Nggak Sih?

Meski jajanan kekinian makin merajalela, kue rangi masih punya tempat di hati pecinta kuliner tradisional. Sekarang banyak UMKM atau food stall yang mulai menghadirkan lagi kue rangi dengan sedikit sentuhan modern. Ada yang tambahkan topping cokelat, keju, bahkan matcha!

Tapi tetap, versi klasiknya yang pakai saus gula merah dan nangka tetap jadi favorit. Bahkan banyak orang yang rela antre panjang waktu ada festival kuliner Betawi, cuma buat makan kue ini hangat-hangat langsung dari cetakannya.


Cara Bikin Kue Rangi Sendiri di Rumah

Pengen coba bikin sendiri? Tenang, meskipun cetakan tradisional agak susah dicari, kamu bisa pakai cetakan kue pukis atau teflon bentuk kecil sebagai alternatif.

Berikut resep singkatnya:

Bahan adonan:

  • 250 gr kelapa parut kasar

  • 150 gr tepung sagu

  • 1/2 sdt garam

  • 150 ml air

Saus:

  • 200 gr gula merah

  • 100 ml air

  • 1 sdt maizena larutkan dengan 2 sdm air

  • Potongan kecil nanas atau nangka

Langkah:

  1. Campur kelapa, tepung sagu, garam, dan air. Aduk rata.

  2. Panaskan cetakan, isi adonan, tutup, dan masak hingga bagian bawah kecokelatan.

  3. Rebus gula merah dan air hingga larut, tambahkan larutan maizena, masak hingga mengental.

  4. Sajikan kue dengan siraman saus gula merah dan potongan buah.


Kenapa Harus Coba Kue Rangi Sekarang Juga?

Kue rangi bukan cuma enak, tapi juga simbol budaya Betawi yang sederhana tapi kaya makna. Di tengah serbuan camilan kekinian, kue ini tetap jadi bukti bahwa tradisi bisa bertahan kalau terus dilestarikan.

Jadi, kalau kamu nemu penjual kue rangi, jangan ragu buat beli. Atau coba bikin sendiri di rumah. Siapa tahu, dari dapur kamu, kue ini bisa dikenal lebih luas lagi!

Bir Pletok: Minuman Hangat Tanpa Alkohol Khas Betawi

Meski Pakai Kata 'Bir', Bir Pletok Bisa Disertifikasi Halal, Ini Beberapa Produknya | Republika Online

Apa Itu Bir Pletok?

Kalau dengar kata “bir”, pasti pikiran langsung ke minuman beralkohol. Tapi beda sama bir pletok! Ini minuman khas Betawi https://wisatatpikota.id/ yang nggak mengandung alkohol sama sekali. Justru, minuman ini terbuat dari campuran rempah-rempah alami yang bikin badan jadi hangat, apalagi kalau diminumnya pas malam hari atau saat hujan.

Bir pletok biasanya berwarna merah keunguan, wangi, dan punya rasa hangat yang khas. Nama “bir” cuma karena dulunya orang Betawi pengen bikin minuman lokal yang mirip minuman bule, tapi tentu versi halal dan sehat.


Asal Usul Bir Pletok

Bir pletok berasal dari kebudayaan masyarakat Betawi tempo dulu. Waktu zaman penjajahan, banyak orang Belanda yang minum bir. Orang Betawi pun pengen punya minuman khas sendiri yang bisa dinikmati malam-malam buat menghangatkan badan, tapi tentunya tanpa efek mabuk.

Dari situ, muncullah ide bikin minuman dari campuran jahe, serai, daun pandan, kayu secang, dan berbagai rempah lainnya. Nah, nama “pletok” sendiri katanya dari suara botol yang dikocok bareng es batu saat penyajiannya, bunyinya kayak “pletok-pletok”.


Bahan-Bahan dan Cara Membuatnya

Salah satu keunikan bir pletok itu dari bahan alami yang digunakan. Ini dia bahan-bahannya:

  • Jahe (yang udah digeprek)

  • Kayu secang (buat warna merah alami)

  • Serai

  • Daun pandan

  • Cengkeh

  • Kapulaga

  • Kayu manis

  • Gula batu atau gula aren

Cara buatnya gampang:
Semua bahan direbus bareng air sampai mendidih dan keluar aromanya. Setelah itu disaring dan bisa langsung diminum dalam keadaan hangat, atau dikocok bareng es batu kalau mau versi dingin.


Manfaat Bir Pletok buat Kesehatan

Nggak cuma enak dan bikin hangat, minuman ini juga punya banyak manfaat kesehatan karena pakai rempah-rempah tradisional:

  • Menghangatkan tubuh, cocok banget diminum pas malam atau musim hujan

  • Meningkatkan daya tahan tubuh, karena jahe dan rempah punya sifat antioksidan

  • Melancarkan peredaran darah

  • Meredakan masuk angin atau mual

  • Baik untuk pencernaan dan sistem imun

Jadi bisa dibilang, ini bukan cuma minuman tradisional biasa, tapi juga kaya khasiat.


Bir Pletok di Zaman Sekarang

Meskipun udah masuk era modern, minuman ini tetap eksis. Bahkan sekarang udah banyak dijual dalam bentuk kemasan instan, bubuk, atau botolan. Bisa dibeli di toko oleh-oleh khas Betawi atau lewat online.

Beberapa cafe atau restoran juga mulai menyajikan minuman ini sebagai minuman khas lokal yang otentik. Nggak cuma orang tua, anak muda juga mulai suka karena tampilannya cantik dan rasanya unik. Bahkan sering jadi minuman favorit pas acara adat atau festival budaya Betawi.


Cara Menikmati Bir Pletok yang Asik

Mau menikmati minuman ini biar makin seru? Coba beberapa cara ini:

  • Minum hangat sambil nonton hujan, dijamin bikin rileks

  • Sajikan dingin pakai es batu buat sensasi segar dan beda

  • Tambahin madu biar lebih manis dan sehat

  • Sajikan di gelas cantik pas kumpul keluarga atau tamu

Nggak heran kalau minuman ini makin populer dan cocok jadi alternatif minuman sehat sehari-hari.


Kenapa Kamu Harus Coba Bir Pletok?

Kalau kamu belum pernah coba, sekarang saatnya. Bir pletok bukan cuma minuman biasa, tapi juga bagian dari warisan budaya Betawi yang perlu dilestarikan. Selain rasanya enak dan menyehatkan, minuman ini juga jadi simbol kreativitas orang Indonesia dalam menciptakan sesuatu yang sehat dan unik dari bahan alami.

Dengan mencoba minuman ini, kamu ikut mendukung produk lokal, menjaga budaya, dan tentunya kasih manfaat buat tubuh. Apalagi sekarang makin gampang dapetnya, jadi nggak ada alasan buat nggak coba!


Penutup

Bir pletok adalah bukti kalau minuman tradisional bisa tetap eksis dan relevan di zaman sekarang. Tanpa alkohol, kaya manfaat, dan punya cita rasa khas yang susah dilupakan. Jadi, yuk, cobain minuman ini hari ini juga!

Talam Ubi Betawi: Manis Lembut Warisan Rasa dari Tanah Betawi

Kue Talam Ubi Lembut | Cara Membuat Kue Talam Ubi Lembut

1. Kue Basah Tradisional yang Bikin Rindu Kampung

Kalau ngomongin kue tradisional Betawi https://wisatatpikota.id/ , rasanya nggak lengkap tanpa nyebutin Talam Ubi. Kue basah satu ini punya tekstur lembut dan rasa manis yang pas, bikin siapa aja langsung kangen suasana kampung dan keluarga.

Talam Ubi ini gampang banget ditemuin di pasar tradisional atau acara keluarga. Saking enaknya, kadang susah berhenti makan!


2. Apa Itu Talam Ubi Betawi?

Talam Ubi adalah kue basah yang terbuat dari bahan utama ubi ungu atau ubi putih, santan, dan tepung beras. Kue ini memiliki dua lapisan, lapisan bawah biasanya dari ubi yang sudah dihaluskan, sedangkan lapisan atasnya dari campuran santan dan tepung beras yang dikukus sampai matang.

Warna ungu dari ubi bikin tampilannya menarik, dan rasa manis alami dari ubi berpadu dengan gurihnya santan bikin kue ini jadi favorit banyak orang.


3. Bahan-Bahan Sederhana, Rasa Nikmat Luar Biasa

Yang bikin talam ubi ini spesial sebenarnya sederhana aja bahan-bahannya, tapi kalau diolah dengan cara yang tepat, rasanya luar biasa. Berikut bahan utama yang biasa dipakai:

  • Ubi ungu atau ubi putih (yang sudah dikukus dan dihaluskan)

  • Tepung beras

  • Santan kental

  • Gula pasir

  • Garam sedikit untuk menyeimbangkan rasa

Selain bahan utama itu, ada juga beberapa resep yang menambahkan daun pandan agar aromanya makin harum dan menggoda.


4. Proses Pembuatan yang Gak Ribet, Tapi Butuh Kesabaran

Kalau kamu pengen coba bikin sendiri di rumah, prosesnya nggak sulit. Pertama-tama, ubi dikukus lalu dihaluskan, kemudian dicampur dengan gula dan tepung beras untuk lapisan bawah.

Lapisan atas dibuat dari campuran santan, tepung beras, gula, dan sedikit garam. Setelah itu, lapisan bawah dikukus dulu, baru lapisan atas dituang dan dikukus kembali sampai matang sempurna.

Meski kelihatannya simpel, tahap pengukusan ini harus benar-benar diperhatikan supaya tekstur talam tetap lembut dan gak keras.


5. Kue Tradisional yang Punya Cerita Budaya Betawi

Talam Ubi bukan cuma soal rasa, tapi juga soal budaya. Di masyarakat Betawi, kue ini sering disajikan saat acara adat, kumpul keluarga, dan hajatan. Jadi, selain nikmat, talam ubi juga membawa nilai kebersamaan dan tradisi.

Kue ini bisa dibilang jembatan rasa antara masa lalu dan sekarang, yang bikin tradisi Betawi tetap hidup dan dikenang.


6. Masih Populer di Tengah Era Modern

Meskipun sekarang banyak sekali kue modern dengan bentuk dan rasa unik, talam ubi tetap punya tempat spesial di hati banyak orang, khususnya yang suka kuliner tradisional.

Banyak toko kue dan penjual jajanan pasar yang masih menjual talam ubi ini dengan resep turun-temurun, sehingga rasa otentiknya tetap terjaga.

Kalau kamu jalan-jalan ke pasar tradisional di Jakarta, jangan lupa buat coba kue ini ya!


7. Tips Menikmati Talam Ubi yang Pas

Talam ubi paling enak disantap dalam keadaan dingin atau suhu ruang. Kalau kamu simpan di kulkas, rasanya makin segar dan teksturnya tetap lembut.

Camilan ini cocok banget buat teman ngobrol santai sambil minum teh atau kopi hangat. Rasanya yang manis dan gurih bikin suasana makin hangat dan nyaman.


8. Yuk, Jaga dan Lestarikan Kue Tradisional Kita!

Kalau kamu suka kue tradisional dan pengen warisan kuliner Indonesia tetap hidup, mulai dari hal kecil seperti mengenal, mencoba, dan membagikan resep talam ubi ini ke teman-teman bisa jadi langkah bagus.

Biar kue basah khas Betawi ini nggak cuma jadi cerita masa lalu, tapi juga bisa dinikmati generasi sekarang dan yang akan datang.


Penutup: Talam Ubi, Rasa dan Budaya yang Tak Lekang Waktu

Talam Ubi Betawi bukan sekadar kue, tapi simbol rasa dan budaya yang melekat di hati masyarakat Betawi. Rasanya manis lembut, bikin suasana hangat dan kenangan indah muncul kembali.

Kalau kamu belum pernah coba, segera cari dan rasakan sendiri kenikmatan talam ubi yang bikin nagih ini!

Kue Sagon: Manisnya Camilan Klasik dari Kelapa Parut

Cara Membuat Kue Sagon Kelapa, Jajanan Tradisional yang Mulai Langka -  Haluan Lifestyle

1. Camilan Jadul yang Bikin Kangen Masa Kecil

Siapa yang masih inget kue sagon https://wisatatpikota.id/ ? Buat sebagian orang, ini adalah camilan legendaris yang ngingetin sama masa kecil. Bentuknya sederhana, rasanya manis dan gurih, dan yang paling khas: wanginya kelapa bakarnya itu lho, bikin laper duluan!

Kalau dulu suka dibungkus kertas coklat atau dijual di warung, sekarang udah agak susah nemunya. Tapi bukan berarti dilupain, justru harus makin dikenal sama generasi sekarang.


2. Apa Itu Kue Sagon?

Kue sagon adalah kue kering tradisional yang terbuat dari kelapa parut, tepung ketan, dan gula. Biasanya dipanggang sampai permukaannya agak kecoklatan, dengan aroma harum kelapa sangrai yang khas banget.

Walaupun bentuknya kecil, rasa dan teksturnya itu lho — renyah di luar, agak lembut di dalam, dan pas banget manisnya. Cocok jadi teman ngopi atau ngeteh sore hari.


3. Bahan Sederhana, Tapi Rasanya Gak Main-Main

Yang bikin sagon spesial itu karena bahannya sangat sederhana, tapi tetap bisa menghasilkan rasa yang kaya. Bahan utamanya biasanya:

  • Kelapa parut yang agak tua (biar lebih gurih)

  • Tepung ketan

  • Gula pasir

  • Sedikit garam

  • Kadang-kadang ditambah vanili buat wangi

Prosesnya juga nggak ribet. Semua bahan dicampur rata, dibentuk, lalu dipanggang. Tapi meskipun gampang, butuh ketelatenan juga biar hasilnya nggak pecah dan tetap lembut dalamnya.


4. Kue Rumahan yang Punya Banyak Cerita

Kue sagon sering banget jadi kue lebaran atau camilan harian di rumah-rumah zaman dulu. Biasanya ibu atau nenek yang bikin, terus disusun di toples kaca. Pas tamu datang, tinggal disuguhin.

Buat yang tumbuh besar di era 80–90an, pasti akrab banget sama kue ini. Rasanya tuh bukan cuma enak di mulut, tapi juga hangat di hati karena banyak kenangan bareng keluarga.


5. Masih Bisa Ditemuin di Mana Aja Sekarang?

Walau udah nggak setenar dulu, sagon masih bisa ditemuin kok. Biasanya dijual di pasar tradisional, toko oleh-oleh, atau di penjual jajanan lawas. Bahkan sekarang udah ada versi modernnya, dijual dalam kemasan kekinian, cocok buat oleh-oleh.

Kalau mau yang lebih fresh, bisa juga bikin sendiri di rumah. Resepnya gampang banget, dan bisa dimodif sesuai selera — mau tambah keju, coklat, atau bahkan kopi juga bisa!


6. Resep Singkat Bikin Kue Sagon Sendiri di Rumah

Penasaran mau coba bikin sendiri? Ini resep simpel yang bisa kamu coba:

Bahan:

  • 200 gr kelapa parut (agak tua)

  • 100 gr tepung ketan

  • 100 gr gula pasir

  • 1/4 sdt garam

  • Vanili secukupnya

Cara buat:

  1. Sangrai kelapa parut sampai harum dan agak kering.

  2. Campur semua bahan dalam wadah, aduk rata.

  3. Bentuk adonan sesuai selera (bulat pipih atau kotak).

  4. Panggang di oven suhu 150°C selama 20–25 menit.

  5. Dinginkan, simpan di toples kedap udara.

Gampang banget, kan?


7. Nggak Kalah Sama Camilan Kekinian

Sekarang camilan makin beragam dan modern. Tapi kue sagon punya nilai plus yang nggak dimiliki snack kekinian: sederhana, penuh kenangan, dan pastinya sehat tanpa bahan pengawet. Apalagi kalau bikin sendiri, bisa atur takaran gulanya.

Jadi kalau kamu lagi cari camilan yang beda dari biasanya, coba deh sagon. Rasanya otentik dan nggak pernah bosenin.


8. Ayo Lestarikan Kue-Kue Tradisional Kita

Kue sagon adalah salah satu warisan kuliner Indonesia yang patut dilestarikan. Jangan sampai generasi muda nggak kenal sama camilan yang satu ini.

Mulai dari beli, bikin, atau sekadar cerita ke anak dan keponakan tentang kue ini — semuanya bisa jadi cara kecil buat jaga kuliner kita tetap hidup.


Penutup: Sagon, Kecil Tapi Penuh Makna

Kue sagon itu sederhana, tapi rasanya dalam. Camilan kecil ini bukan cuma soal rasa, tapi juga soal kenangan, budaya, dan kehangatan keluarga.

Kalau kamu belum pernah coba, sekarang waktu yang pas buat kenalan sama si mungil legendaris ini. Dan kalau udah kangen? Yuk bikin sendiri di rumah!

Selendang Mayang: Es Legendaris Penyejuk Hari Panas Jakarta

Es selendang mayang

1. Hari Panas Jakarta Emang Paling Cocok Minum yang Dingin-Dingin

Cuaca Jakarta sering banget panas menyengat, apalagi siang bolong. Keringetan, sumpek, dan bawaannya pengen cari minuman yang seger banget. Nah, daripada terus-terusan beli minuman kekinian yang mahal dan penuh gula buatan, kenapa nggak cobain minuman tradisional yang udah ada dari dulu? Salah satunya: Selendang Mayang https://wisatatpikota.id/ !


2. Apa Sih Es Selendang Mayang Itu?

Selendang Mayang adalah minuman khas Betawi yang udah ada dari zaman dulu banget. Minuman ini terdiri dari puding kenyal berwarna merah, putih, dan hijau (makanya disebut “selendang”), disiram santan dan sirup gula merah. Rasanya? Manis, gurih, seger, dan pastinya nostalgia banget!

Buat yang baru denger, mungkin aneh ya ada “es” tapi ada santan segala. Tapi justru itu yang bikin Selendang Mayang beda dari es-es lainnya. Gurih santannya nyatu banget sama manisnya gula merah, dan kenyalnya adonan selendangnya tuh bikin ngunyahnya nagih.


3. Asal Usul Nama dan Warna-Warninya

Namanya sendiri diambil dari bentuk dan warna si puding yang ada di dalamnya. Ada warna merah, putih, dan hijau yang katanya ngambarin warna selendang yang dipake penari Betawi zaman dulu. Estetik banget ya ternyata!

Warna-warna ini juga bukan cuma buat cantik-cantikan doang, tapi jadi ciri khas yang bikin Selendang Mayang gampang dikenalin. Sekali lihat, langsung tahu deh ini minuman khas Betawi!


4. Tempat Nyari Selendang Mayang Sekarang Masih Ada Gak?

Meskipun udah mulai jarang, tenang aja, masih ada beberapa penjual yang jualan es Selendang Mayang, terutama di acara-acara budaya Betawi atau di area kota tua. Bahkan ada juga yang mulai jualan online lho, jadi bisa dipesan via aplikasi ojol. Praktis banget!

Kalau kamu lagi jalan-jalan ke Setu Babakan atau TMII, biasanya juga ada yang jualan minuman ini. Harganya juga masih ramah di kantong, cocok buat semua kalangan.


5. Gimana Cara Bikin Es Selendang Mayang Sendiri?

Kalau penasaran pengen bikin sendiri di rumah, bisa banget! Bahannya gampang dicari kok:

  • Tepung hunkwe

  • Santan

  • Gula merah

  • Daun pandan

  • Pewarna makanan alami (buat warna merah & hijau)

  • Garam sedikit

Proses bikinnya cukup direbus, diaduk terus sampai kental, lalu dibagi jadi tiga bagian buat dikasih warna. Setelah itu didinginkan, dipotong-potong, dan disajikan bareng es batu, santan, dan sirup gula merah. Gampang kan?


6. Bukan Cuma Enak, Tapi Juga Punya Nilai Budaya

Minuman ini nggak cuma soal rasa enak dan nyegerin. Selendang Mayang adalah bagian dari budaya Betawi yang harus dijaga. Lewat makanan dan minuman tradisional kayak gini, kita bisa belajar menghargai sejarah dan warisan nenek moyang.

Sayangnya, makin ke sini makin sedikit yang kenal atau nyoba. Makanya, penting banget buat ngenalin jajanan ini ke generasi sekarang. Bisa lewat konten, jualan, atau sekadar ngajak temen buat nyobain bareng.


7. Es Kekinian Banyak, Tapi Es Legendaris Tetap di Hati

Memang sih sekarang minuman kekinian banyak banget pilihannya. Tapi es tradisional kayak Selendang Mayang punya tempat tersendiri di hati para pencinta kuliner. Nggak cuma unik, tapi juga punya cerita. Rasanya tuh “Jakarta banget.”

Buat kamu yang bosen sama minuman modern, cobain deh sesekali minuman yang kaya sejarah dan rasa kayak gini. Siapa tahu malah jadi favorit baru kamu!


8. Penutup: Yuk, Lestarikan Rasa Tradisi!

Es Selendang Mayang itu bukan sekadar minuman, tapi warisan budaya. Yuk, kita bantu lestarikan dengan cara mengenalkan, membeli, atau bahkan bikin sendiri. Jangan sampai anak cucu kita nanti nggak kenal sama es legendaris satu ini.

Emping Melinjo Betawi: Renyahnya Camilan Khas yang Melegenda

RRI.co.id - Alasan Emping Melinjo Menjadi Camilan Khas Hari Raya

Kenalan Dulu Sama Emping Melinjo Betawi

Kalau ngomongin camilan tradisional Indonesia, emping melinjo pasti jadi salah satu yang nggak boleh kelewat. Khususnya https://wisatatpikota.id/ di Betawi, emping ini sudah lama banget jadi teman ngemil yang nggak pernah ketinggalan. Rasanya yang renyah, sedikit pahit tapi gurih, bikin emping punya penggemar setia.

Emping Betawi ini dibuat dari biji melinjo yang diolah dengan cara tradisional, jadi bukan cuma enak tapi juga punya nilai budaya yang kuat. Jadi, jangan heran kalau camilan yang satu ini sering banget muncul di acara keluarga, pasar tradisional, sampai warung kopi kecil.

Apa Sih Emping Melinjo Itu?

Sederhananya, emping melinjo adalah keripik tipis yang terbuat dari biji melinjo. Biji ini dulu dipipihkan dengan cara manual pakai alat tradisional, terus dijemur hingga kering, dan terakhir digoreng hingga renyah dan berwarna keemasan.

Biarpun terlihat sederhana, emping ini punya rasa unik yang nggak bisa ditemukan di camilan lain. Pahitnya melinjo yang khas itu malah jadi ciri khas yang bikin orang ketagihan.

Proses Membuat Emping Melinjo Betawi

Kalau kamu kira bikin emping gampang, coba bayangin proses tradisional yang penuh kesabaran ini:

  1. Mengambil biji melinjo – Setelah dikupas, biji melinjo dicuci bersih.

  2. Memipihkan biji – Biji melinjo dipipihkan tipis dengan alat tradisional, biasanya batu atau kayu.

  3. Menjemur – Pipihan biji melinjo dijemur sampai benar-benar kering, agar emping nanti renyah saat digoreng.

  4. Menggoreng – Pipihan yang sudah kering digoreng dengan minyak panas sampai mengembang dan warnanya keemasan.

Kalau mau, emping juga bisa ditambahin rasa seperti asin, pedas, atau manis, sesuai selera. Tapi yang paling populer tetap yang original, biar rasa melinjonya tetap keluar.

Kenapa Emping Betawi Ini Jadi Favorit?

Ada beberapa alasan kenapa emping ini masih terus dicari, bahkan sampai sekarang:

  • Rasa unik – Perpaduan pahit dan gurih yang bikin lidah penasaran.

  • Tekstur renyah – Beda sama keripik lain, emping punya kerenyahan khas yang tahan lama.

  • Serbaguna – Bisa dinikmati langsung atau sebagai pelengkap makanan lain, seperti lalapan atau nasi uduk.

  • Bahan alami – Terbuat dari biji melinjo asli, tanpa bahan pengawet dan pewarna buatan.

Kalau kamu suka makanan yang ringan tapi berkarakter, emping melinjo Betawi pasti cocok banget di lidah.

Emping Melinjo di Budaya Betawi

Di Betawi, emping bukan cuma camilan biasa. Emping juga sering hadir di berbagai acara adat dan tradisi. Misalnya, di hajatan atau kenduri, emping biasanya disajikan sebagai pelengkap lauk atau snack pembuka. Ini menandakan emping sudah melekat erat dalam tradisi masyarakat Betawi.

Selain itu, emping juga menjadi oleh-oleh khas yang sering dibawa pulang oleh orang yang berkunjung ke Jakarta dan sekitarnya. Jadi, keberadaan emping melinjo ini tak cuma soal rasa, tapi juga nilai kebudayaan yang melekat.

Tips Menikmati Emping Melinjo yang Pas

Biar kamu makin jatuh cinta sama emping Betawi, coba beberapa tips ini saat makan:

  • Nikmati langsung saat emping masih segar agar kerenyahannya terasa maksimal.

  • Padukan dengan sambal atau lalapan biar rasa gurih dan sedikit pahit emping makin menonjol.

  • Jangan terlalu banyak makan sekaligus, karena emping punya rasa sedikit pahit yang kuat, makan secukupnya aja supaya tetap nikmat.

Emping ini juga cocok banget jadi teman ngopi atau ngadem bareng teman dan keluarga.

Emping Melinjo Bisa Jadi Ide Usaha Juga, Lho!

Kalau kamu pengen mulai usaha camilan tradisional, emping melinjo Betawi bisa jadi pilihan yang tepat. Modalnya nggak besar, proses pembuatannya sederhana, dan peminatnya tetap banyak.

Kamu bisa coba bikin emping dengan berbagai rasa, seperti:

  • Emping pedas manis

  • Emping rasa balado

  • Emping gurih asin

Selain itu, kemasan yang menarik dan higienis bakal bikin produkmu lebih laku di pasaran, baik offline maupun online.

Kesimpulan: Emping Melinjo, Camilan Legendaris yang Selalu Dicari

Emping Melinjo Betawi memang camilan sederhana, tapi punya rasa dan sejarah yang nggak bisa dilupakan. Kerenyahannya, rasa khas pahit-gurih, serta maknanya dalam budaya Betawi menjadikan emping camilan legendaris yang melegenda.

Kalau kamu belum coba, wajib deh nyobain emping melinjo asli Betawi ini. Dijamin, setelah satu gigitan, kamu bakal terus kepikiran pengen makan lagi!

Uli Bakar Betawi: Sajian Tradisional yang Nikmat dengan Tape

ULI BAKAR SUDAH JARANG DI TEMUKAN, MAKANAN LANGKA!!! AMAZING

Apa Itu Uli Bakar Betawi?

Camilan Tradisional yang Punya Aroma Khas dan Rasa Legit

Uli bakar Betawi adalah salah satu jajanan tradisional yang masih jadi favorit banyak orang, khususnya di Jakarta dan sekitarnya. Uli sendiri terbuat dari ketan yang diolah sampai kenyal dan legit. Nah, bedanya dengan uli biasa adalah uli bakar ini dibakar sampai keluar aroma harum yang menggoda.

Biasanya uli bakar https://wisatatpikota.id/ ini disantap bareng tape singkong yang manis dan lembut. Kombinasi keduanya bikin lidah susah nolak!


Bahan Dasar Uli Bakar yang Sederhana

Gampang Dicari, Tapi Rasa Juara

Untuk bikin uli bakar, bahan utama yang dipakai sebenarnya sederhana:

  • Beras ketan putih

  • Santan kelapa yang kental

  • Garam sedikit untuk rasa

  • Daun pisang untuk membungkus saat dibakar

Rasa ketan yang gurih berpadu dengan aroma bakaran daun pisang bikin camilan ini jadi spesial dan bikin nagih.


Proses Membuat Uli Bakar

Gampang, Asal Tahu Triknya

Membuat uli bakar memang butuh sedikit kesabaran, tapi kalau sudah tahu langkahnya, pasti gampang. Ini cara singkatnya:

  1. Cuci beras ketan sampai bersih, lalu rendam selama beberapa jam.

  2. Kukus ketan sampai matang dan pulen.

  3. Campur ketan dengan santan dan garam, aduk rata. Kukus lagi sampai benar-benar matang dan santan meresap.

  4. Bentuk uli sesuai selera, biasanya kotak atau lonjong kecil.

  5. Bungkus uli dengan daun pisang, lalu bakar di atas bara api sampai daun pisang agak gosong dan aroma harum keluar.

Selesai! Uli bakar siap disantap.


Kenikmatan Makan Uli Bakar dengan Tape

Pasangan Serasi yang Bikin Kangen

Yang bikin uli bakar makin enak adalah disandingkan dengan tape singkong. Tape ini biasanya dibuat sendiri, rasanya manis, lembut, dan sedikit asam yang menyegarkan.

Kalau uli bakar yang legit dan harum dipadukan dengan tape yang manis, jadi perpaduan rasa yang pas banget. Kebayang kan, gimana lezatnya dua camilan tradisional ini bersatu?


Tips Membuat Uli Bakar yang Enak dan Legit

Biar Hasilnya Maknyus!

Supaya uli bakar kamu enak dan legit, ada beberapa tips yang bisa dicoba:

  • Gunakan santan segar biar rasa gurihnya keluar maksimal.

  • Pastikan ketan dikukus sampai benar-benar matang supaya teksturnya pas.

  • Bakar uli dengan daun pisang, jangan langsung di bara supaya aroma daun pisang tetap terjaga.

  • Jangan lupa membolak-balik uli saat dibakar agar matang merata dan tidak gosong.

Dengan trik ini, uli bakar kamu bakal jadi camilan juara!


Uli Bakar dalam Tradisi Betawi

Lebih dari Sekadar Camilan

Uli bakar Betawi nggak cuma soal rasa, tapi juga bagian dari tradisi dan kebudayaan Betawi. Biasanya kue ini hadir di berbagai acara adat, kumpul keluarga, atau acara syukuran.

Makan uli bakar sambil ngobrol dan bercengkerama jadi momen hangat yang penuh kebahagiaan. Jadi, saat kamu makan uli bakar, kamu sebenarnya juga ikut melestarikan budaya Betawi.


Potensi Uli Bakar sebagai Usaha Kuliner

Peluang Bisnis yang Menjanjikan

Selain enak dan tradisional, uli bakar juga punya potensi besar sebagai peluang usaha. Banyak orang yang suka jajanan tradisional dengan cita rasa autentik, apalagi kalau dikemas menarik.

Kalau kamu suka masak dan pengen usaha kecil-kecilan, bikin uli bakar bisa jadi pilihan tepat. Modalnya nggak besar, bahan mudah, dan peminatnya banyak, apalagi di acara-acara budaya dan pasar tradisional.


Kesimpulan: Yuk, Kenali dan Lestarikan Uli Bakar!

Nikmati Rasa Asli yang Penuh Kenangan

Uli bakar itu camilan yang legit, harum, dan penuh cerita. Dipadukan dengan tape, jadi pasangan yang sempurna.

Dengan mulai mengenal dan mencoba uli bakar, kamu juga ikut menjaga warisan kuliner Betawi agar nggak hilang ditelan zaman. Yuk, coba bikin sendiri atau cari di pasar tradisional supaya cita rasa asli Betawi tetap hidup!

Kue Pepe Betawi: Lapisan Warna Manis dan Penuh Kenangan

Kue Pepe, Kue Berlapis Warna-Warni dari Betawi

Apa Itu Kue Pepe Betawi?

Jajanan Warna-warni yang Bikin Kangen Masa Kecil

Kue pepe Betawi itu salah satu jajanan pasar yang sering muncul di berbagai acara tradisional Betawi https://wisatatpikota.id/ . Kue ini punya lapisan warna-warni yang cantik dan tekstur yang lembut banget. Rasanya manis dan sedikit legit, pas banget buat teman minum teh atau kopi.

Kalau kamu pernah lihat kue lapis, kue pepe ini mirip-mirip, tapi punya ciri khas Betawi yang bikin rasanya beda dan unik. Selain itu, kue pepe biasanya dibungkus daun pisang yang bikin aroma dan rasa makin enak.


Bahan-Bahan Kue Pepe yang Gampang Ditemukan

Sederhana Tapi Nendang Rasanya

Bahan utama kue pepe gak ribet dan mudah didapat. Biasanya pakai bahan-bahan berikut:

  • Tepung beras

  • Santan kelapa

  • Gula pasir atau gula merah

  • Pewarna makanan alami seperti pandan, suji, atau daun serai

  • Daun pisang untuk membungkus

Santan dan gula merah memberikan rasa legit dan aroma yang khas, sementara pewarna alami bikin tampilannya menarik dan menggoda.


Cara Membuat Kue Pepe Betawi

Mudah Banget, Bisa Dicoba di Rumah!

Buat yang pengen coba bikin sendiri, nggak perlu takut gagal. Cara buat kue pepe itu gampang banget, asal sabar ngukus lapisannya satu per satu. Berikut langkah singkatnya:

  1. Campur tepung beras, santan, dan gula sampai rata.

  2. Bagi adonan dan beri pewarna alami sesuai selera.

  3. Siapkan loyang atau cetakan kecil yang sudah dialasi daun pisang.

  4. Tuang satu lapis adonan, kukus sekitar 5-7 menit sampai setengah matang.

  5. Tuang lapisan berikutnya, kukus lagi. Ulangi sampai adonan habis.

  6. Setelah matang, dinginkan dulu sebelum dipotong dan disajikan.

Mudah kan? Rasanya? Pasti manis legit dan bikin nagih!


Kenapa Kue Pepe Betawi Wajib Dicoba?

Lebih dari Sekadar Jajanan, Ada Cerita di Dalamnya

Kue pepe ini bukan cuma soal rasa, tapi juga soal kenangan dan budaya. Bagi masyarakat Betawi, kue ini sering hadir di acara adat seperti pernikahan, selamatan, dan kumpul keluarga.

Rasanya yang manis dan lapisannya yang berwarna-warni bikin suasana jadi hangat dan penuh kebahagiaan. Jadi, saat kamu makan kue pepe, bukan cuma lidah yang senang, tapi hati juga ikut terbuai nostalgia.


Tips Membuat Kue Pepe yang Sempurna

Biar Rasanya Lebih Mantap dan Cantik

Supaya kue pepe kamu enak dan cantik, ada beberapa tips yang bisa kamu coba:

  • Pakai santan segar supaya rasanya gurih dan legit.

  • Gunakan daun pisang yang masih segar biar aroma khasnya keluar maksimal.

  • Jangan terlalu lama kukus tiap lapisan, cukup sampai setengah matang supaya tekstur tetap lembut.

  • Biarkan dingin dulu baru dipotong supaya lapisan gak mudah hancur.

Dengan trik ini, dijamin kue pepe bikinan kamu bakal bikin semua orang jatuh cinta.


Kue Pepe Betawi dan Perannya dalam Kuliner Nusantara

Melestarikan Tradisi Lewat Setiap Gigitan

Kuliner Indonesia itu kaya banget, dan kue pepe adalah bagian kecil yang penting. Lewat kue ini, budaya Betawi tetap hidup dan bisa dinikmati oleh generasi muda sekarang.

Kalau kamu suka jajanan tradisional, jangan sampai lewatkan kue pepe Betawi. Selain enak, kamu juga turut melestarikan tradisi yang sudah turun-temurun.


Penutup: Yuk, Lestarikan Kue Pepe Betawi!

Kenikmatan Tradisional yang Tak Lekang oleh Waktu

Kue pepe Betawi bukan hanya soal rasa manis dan lapisan warna-warni yang menarik. Ini adalah warisan budaya yang punya cerita dan makna.

Ayo, mulai dari sekarang kita coba lebih sering bikin atau beli kue pepe. Biar rasa dan cerita khas Betawi terus hidup dan dikenang, terutama oleh anak cucu kita nanti.

Roti Gambang: Warisan Kuliner Betawi yang Tahan Zaman

4 Cara Membuat Roti Gambang agar Empuk dan Lembut

Kenalan Sama Roti Gambang, Si Kue Legendaris Betawi

Kalau kamu pernah keliling Jakarta atau mampir ke pasar tradisional di kampung Betawi, pasti nggak asing sama yang namanya roti gambang. Kue ini bukan cuma enak, tapi juga punya sejarah panjang sebagai warisan kuliner khas Betawi.

Kue ini gampang dikenali dari bentuknya yang lebar dan agak kotak, warnanya coklat gelap karena pakai gula aren, dan aroma khas kayu manis yang nempel terus. Rasanya manis dan sedikit gurih, bikin ketagihan!


Asal Usul dan Filosofi Roti Gambang

Kue ini sebenarnya sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Nama “gambang” diambil dari alat musik tradisional Betawi yang bentuknya mirip kotak dan terbuat dari kayu. Kue ini dulu sering dijadikan sajian untuk acara adat dan upacara penting di masyarakat Betawi.

Selain sebagai makanan, kue ini juga melambangkan kehangatan dan kebersamaan. Biasanya kue ini disantap saat kumpul keluarga, reuni, atau lebaran. Jadi bukan cuma soal rasa, tapi juga soal cerita dan nilai budaya.


Bahan dan Rasa yang Bikin Unik

Apa sih yang bikin roti gambang berbeda dari kue lain? Jawabannya ada di bahan dan bumbunya. Biasanya roti ini dibuat dari:

  • Tepung terigu

  • Gula aren asli (bukan gula pasir biasa)

  • Santan kelapa

  • Kayu manis bubuk

  • Ragi dan garam secukupnya

Karena pakai gula aren, warnanya jadi coklat gelap alami, bukan hasil pewarna. Aromanya yang harum dari kayu manis bikin setiap gigitan terasa hangat dan manis alami, beda sama kue-kue modern yang pakai banyak pemanis buatan.


Cara Membuat Roti Gambang yang Mudah dan Tradisional

Kalau kamu pengin coba bikin sendiri, ini resep sederhananya:

  1. Campur tepung terigu, ragi, garam, dan kayu manis bubuk.

  2. Larutkan gula aren dengan sedikit air hangat, lalu campur dengan santan.

  3. Tuang campuran cairan ke tepung, aduk rata sampai kalis.

  4. Diamkan adonan selama sekitar 30 menit sampai mengembang.

  5. Cetak adonan di loyang, ratakan.

  6. Panggang di oven dengan suhu 180°C selama 25-30 menit.

  7. Setelah matang, potong-potong sesuai selera.

Hasilnya, roti gambang punya tekstur yang empuk tapi agak padat, cocok buat teman minum teh atau kopi.


Kenapa Roti Gambang Masih Dicintai Sampai Sekarang?

Walau zaman berubah dan makanan kekinian makin banyak, roti gambang tetap punya tempat di hati orang Betawi dan pecinta kuliner tradisional. Alasannya simple: rasa otentik yang nggak tergantikan, bahan alami, dan nilai nostalgia yang kuat.

Banyak yang bilang, makan roti gambang itu kayak menikmati sepotong sejarah. Rasa manis dan aroma kayu manisnya bikin kita ingat masa kecil, saat mama atau nenek masih sering bikin sendiri.


Tips Menikmati Roti Gambang Agar Makin Mantap

Paling enak kue ini disantap saat masih hangat, ditemani secangkir teh manis hangat atau kopi hitam. Kalau suka, kamu bisa olesin sedikit mentega untuk rasa yang lebih creamy.

Biar makin spesial, coba juga campur dengan irisan keju atau selai kacang sebagai variasi modern tanpa menghilangkan ciri khasnya. Ini juga bisa jadi ide bisnis lho, kalau kamu suka bikin kue.


Lestarikan Warisan Kuliner Kita, Yuk!

Kue ini bukan cuma soal makanan, tapi juga budaya dan identitas Betawi. Kita wajib banget terus lestarikan supaya generasi muda nggak lupa dengan cita rasa asli nenek moyang.

Kalau kamu suka kuliner tradisional, jangan ragu untuk coba resep ini di rumah, atau beli dari penjual lokal agar mereka tetap bertahan. Dengan begitu, warisan rasa ini nggak cuma bertahan, tapi juga makin dikenal luas.


Penutup: Roti Gambang, Manisnya Sejarah Betawi

Kue ini adalah contoh nyata kalau makanan tradisional bisa bertahan lama karena kualitas rasa dan nilai budaya yang melekat. Dari bentuk, aroma, sampai rasanya, semua jadi satu paket kenangan yang bikin siapa saja ingin kembali lagi.

Jadi, jangan ragu untuk mencicipi dan mengenalkan roti gambang ke teman dan keluarga. Mari kita jaga warisan kuliner Betawi ini tetap hidup dan dinikmati oleh banyak orang.

slot depo 5k

spaceman slot